🌜36🌛

1K 109 8
                                    

Hai guy's.... 🙋
Maaf ya telat upload nya🙏
Makasih buat yang masih nunggu kelanjutan Kang Mantan
Jangan lupa vote and komennya ya.
Thanks 😀
Happy Reading 🤗🤗🤗

Pagi ini Syifa sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan. Ia memilih membuat nasi goreng dengan telur ceplok.

"Teh, itu bekal siapa? Teteh nggak sarapan di rumah? " Tanya bu Titin saat melihat anaknya memasukkan nasi goreng ke dalam wadah untuk bekal.

"Sarapan di rumah kok bu. Ini buat.... Akang". Syifa malu-malu saya menyebut akang di depan ibunya.

" Ohh buat akang? " Ibu Syifa tersenyum penuh arti. Ia sengaja menggoda putrinya yang terlihat malu.

"Ibuuuu".

" Udah nggak perlu malu. Sama ibu sendiri ini".

"Hehehe. Akang tu nggak pernah sarapan bu. Kalau makan paling siang, itu pun kalau inget. Mana dia punya magh. Kan ngeri ya bu kalau sampai telat makan". Jelas Syifa tanpa diminta.

"Bawa nya banyakin atuh teh. Itu mah dikit banget". Ucap Ibu Syifa saat bekal yang katanya akan di berikan pada Rama hanya terisi setengahnya.

" Dikit aja bu. Di bawain segini aja bu. Kalau ini bisa habis, teteh bersyukur banget. Akang tuh kalau sarapan dikit bu. Makan siang sama malamnya baru banyak ". Lagi-lagi Syifa memberikan penjelasan mengenai Rama tanpa diminta.

" Teteh udah kenal banget ya gimana nak Rama?"

Syifa salah tingkah. Ia menyelipkan rambutnya ke telinga karena saat ini ia tidak menggunakan hijab.

"Ekhem... Dua tahun pacaran, teteh cukup tau banget gimana si akang bu".

Bu Titin hanya memberikan senyum pada putri sulungnya itu.

"Lanjutin ya. Ibu mau ke kamar Anan dulu".

Syifa mampir di rumah Rama namun tidak sampai masuk ke dalam rumah tersebut. Ia menitipkan bekal untuk Rama pada mang Ujang.

" Teh, kok nggak di kasih langsung ke si a'a? ". Tanya Abi.

" Nggak. Nanti kita telat. Bentar ya".
Syifa mengambil HP dari dalam tasnya. Ia akan mengabari Rama bahwa makanannya sudah di antar.

Kang Mantan

Makanannya adek titipin ke mang Ujang. Nanti dimakan ya🙂

"Berangkat yuk"

Tanpa menunggu balasan dari Rama, Syifa segera memasukkan HP nya ke dalam tas.

Syifa beruntung karena hari ini adalah hari sabtu. Rutinitas yang di lakukan anak-anak pagi ini adalah mengikuti senam yang akan di lakukan di lapangan.

Syifa sudah siap dengan serangan olahraga nya. Ia berniat mengajak Wulan untuk mengatur anak-anak berbaris di lapangan.

"Aku kira kamu udah lupa punya sahabat macam aku". Ucap Wulan mendramatisir.

" Ckck... Mulai deh drama. Suruh siapa kemarin kamu nggak masuk".

Syifa dan Wulan cukup lama tidak bertemu. Kemarin saat Syifa mulai masuk setelah cutinya selesai, giliran Wulan yang tidak masuk karena anaknya demam. Jadilah dua sahabat karib itu tidak pernah berjumpa.

"Kita ke mana dulu? " Tanya Wulan.

"Hmmm... Ke sana dulu. Anak-anak kelas enam biasanya jam segini masih pada gosip di kelas. Mana belum pada ganti baju olahraga. Jadi mending kita ke sana dulu".

Syifa menunjuk ke arah ruangan kelas enam. Anak-anak kelas tinggi itu memang paling susah saat akan upacara atau senam. Makanya guru-guru yang bertugas, memilih mengumpulkan mereka dulu baru rombongan kelas bawah.

KANG MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang