7. Kiss Me

2.3K 308 30
                                    

Kaia menatap seribu pasukan yang sedang marah datang untuk menyerbu istananya. Ia sangat menyayangkan keputusan Raja Johanes untuk hal ini. Sebenarnya, ia belum pernah melihat bagaimana adik-adik dari suaminya jika beraksi. Namun satu hal yang pasti adalah semua adik Ren bukanlah lawan yang mudah.

Diapit oleh dua anjing neraka, Jurado berdiri dengan santai dan terlihat sangat bosan. Ketika seribu prajurit tertangkap oleh indera pengelihatannya, ia segera menginstruksikan pada kedua anjing itu untuk segera menutup gerbang. Ketika gerbang tertutup, mantra pelindung kembali tersegel. Mantra pelindung ini dipasang oleh Kakak Ren-nya. Akan sangat sulit untuk menerobosnya begitu saja.

Lima ratus meter dari jaraknya berdiri, ratusan anak panah kemudian ditembakkan ke arahnya. Jurado tidak melakukan apapun, ia masih tetap berdiri diam. Ajaibnya, tak satu pun anak panah bisa menembus tubuh Jurado yang hanya 170cm. Ia tergolong sangat pendek dibanding semua kakaknya. Ia bahkan terlihat seperti anak bebek jika berdiri di samping Ren yang tingginya lebih dari 2m.

Merasa aneh, Komandan pasukan yang memimpin seribu pasukan segera menahan semua tembakan anak panah yang belum ditembakkan. Otaknya segera tahu jika manusia yang berdiri di hadapannya, tidak mempan terhadap serbuan anak panah. Kemungkinan, manusia itu memasang segel untuk melindungi tubuhnya.

"Berhenti! Para ksatria, segera maju dan bunuh dia!" teriak sang Komandan keras. Tiga ratus ksatria dengan pedang segera maju dan menyerbu Jurado. Sementara yang terakhir akhirnya menunjukkan rasa tertarik.

Pada dasarnya, Jurado adalah tipe petarung jarak jauh dengan senjata utamanya adalah kartu yang ia miliki. Kartu bukan sembarang kartu, ia memiliki sepuluh juta kartu yang bisa menentukan nasib orang lain. Ada berbagai jenis level hukuman yang bisa diterima oleh lawannya jika ia berhasil mengunci mereka di jangkauan area yang ia tentukan. Keahliannya 《The Ultimate Wasteland》 membuat lawannya terperangkap di area absolut yang akan menentukan nasib mereka selanjutnya.

Dan benar saja, ketika Jurado memasang keahliannya, tiga ratus pasukan segera terjebak dalam ilusi padang pasir dengan sepuluh juta kartu melayang di hadapan mereka. The Slothful Lord Belphegor melayang di tengah-tengah langit sembari di tangan yang terangkat di depan dadanya membawa sosok Jurado yang tertidur menyamping dan berpangku satu tangan.

"Selamat datang. Di area ini akan kuserahkan pada Lord Belphegor sementara aku akan menghadapi teman kalian yang tersisa di luar." Dalam sekejap, Jurado tak lagi nampak di mata ketigaratus pasukan berpedang itu melainkan mata Lord Belphegor yang awalnya tertutup kini telah terbuka. Neraka bagi ketigaratus prajurit itu akhirnya resmi dimulai.

"Bagaimana bisa?!" teriak sang Komandan panik. Dalam sekejap, tiga ratus pasukannya hilang dan tak bersisa. Monster apa sebenarnya yang sedang mereka hadapi? "Orang-orangmu telah mengganggu bisnis orang lain. Sebagai seorang pendatang, tidakkah kau sangat arogan?"

Jurado memiringkan kepalanya. "Orang-orangku?" Ia terlihat berpikir keras. "Apa maksudmu dengan orang-orangku?" Seingatnya, ia hanya bermalas-malasan akhir-akhir ini. Bahkan sang kakak tidak peduli mengenai betapa malasnya ia dan setidak produktifnya dirinya. Lantas, apa yang orang tua di hadapannya maksud mengenai orang-orangnya?

"Kau adalah pemimpin dari orang-orang yang berdagang bahan pokok di berbagai tempat kan? Tidakkah kau mengerti jika kau memutus mata pencaharian orang lain?"

Jurado terdiam sejenak sampai akhirnya ia tertawa terbahak. Bahkan ia tertawa dengan punggung melengkung ke belakang. Pemimpin, bahkan sekecil keinginan pun tidak pernah terbersit di dalam pikirannya. Bagaimana bisa orang di hadapannya mengira jika dirinya adalah pemimpin dari semua ini?

"Omong kosong!" teriak Jurado dipenuhi dengan rasa gelitik.

Digertak oleh seseorang yang sepertinya jauh lebih muda darimu merupakan pukulan tersendiri bagi si Komandan. "A-apa maksudmu?" tanyanya penuh dengan rasa curiga. 'Jangan katakan kalau sebenarnya . . . anak di hadapanku ini hanyalah . . ."

KinglessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang