Semua mata melihat bagaimana enam ekor siren menyeret seorang jasad dari kejauhan. Ren dan Kaia hanya mampu menahan amarah mereka ketika sadar jika jasad itu memang benar-benar Erskine. Kiki kemudian menangis tersedu. Ren menggendong putranya masuk ke dalam pelukannya dan menepuk punggung anak laki-laki itu pelan. "It's okay, kami ada di sini," bisiknya di telinga Kiki.
Di malam itu pula, Ren segera membangun makam super megah untuk ibu Kiki dan Riri. Hal ini hanyalah perpisahan terakhir yang bisa ia berikan pada ibu-ibu hebat yang telah melahirkan anak-anaknya bersama Kaia. Kelima bersaudara saling bergandengan tangan dan berdoa untuk keselamatan mendiang ratu dan Erskine.
Kaia menolak membangkitkan Erskine, hal ini juga disetujui oleh Kiki dan Lili. Jika Ers hidup, maka hanya kesengsaraan yang bisa dia rasakan. Kaia tidak tega. Hal terkecil yang bisa Ren lakukan adalah memastikan jika jiwa Erskine bisa hidup tenang di Neraka. Namun siapa yang bisa menduga jika Erskine dari awal tidak pernah berakhir di Neraka.
Keesokan harinya, terbangunnya tiga makam megah di samping Istana Ruthven menimbulkan sedikit kegemparan. Orang-orang mulai berspekulasi mengenai tiga makam itu. Apakah itu makam selir raja? Atau makam saudara raja?
Tidak ingin menimbulkan banyak perdebatan, Al segera memberikan klarifikasi perihal tiga makam megah itu. Memberikan klarifikasi sejelas mungkin sehingga warga bisa tahu seberapa penting keberadaan makam itu dan mengapa ketiga makam itu harus dibangun dengan sangat megah. Para warga akhirnya mengerti, bukan karena makam-makam itu adalah milik selir atau saudara namun semuanya adalah milik ibu kandung dari pangeran dan puteri.
"Setelah ini, aku tidak mengizinkan siapapun membeda-bedakan putra dan putriku. Mereka semua berstrata sama dengan keanugrahan yang sama. Siapapun yang berbicara buruk mengenai anak-anakku akan dihukum seberat mungkin." Ren telah memberikan ultimatumnya.
Satu hal yang perlu Ren ketahui adalah bahkan jika tanpa ultimatum itu, semua warga yang menetap di negara Ruthven telah menganggap Didi, Gigi, Kiki, Lili, hingga Riri sebagai pangeran dan puteri raja dan ratu yang harus selalu mereka respek. Tidak peduli dari mana mereka berasal jikalau Ren dan Kaia menyebut mereka sebagai anak maka itu sudah cukup untuk menjadi alasan bagi mereka guna memperlakukan mereka layaknya seorang pangeran dan puteri.
Begitu kelima pembuat onar telah tertidur di kamar orangtua mereka, sebuah rapat besar kemudian dibentuk. Ren dan Kaia duduk di singgasana masing-masing. Ketujuh bersaudara berdiri sesuai dengan peringkat mereka, lupakan Al dan Cass yang berdiri di samping Ren dan Kaia. Al berdiri di sisi Ren, sedangkan Cass ada di sisi Kaia. Kelima sisa bersaudara berdiri di hadapan kakak agung dan kakak ipar. Di belakangnya, ada Tiger, Jenderal Gio, dan Dokter Hanz. Baik Gio dan Hanz telah disesuaikan dengan tubuh baru mereka. Kaia didukung Ren dan Cass memasukkan jiwa-jiwa mereka ke wadah baru mereka. Setelah ini, Cass punya PR yang harus ia lakukan yaitu mengoperasi wajah mendiang raja dan ratu itu menjadi wajah yang baru.
Tiger mulai berbicara begitu ia dipersilakan. "Seharusnya Kerajaan Manusia tidak lagi memiliki pasukan sebanyak itu. Semua yang berbakat telah dikirim untuk dieliminasi tempo hari. Tidak ada pasukan dari Kerajaan Manusia yang lebih ahli dibanding bawahan milik Jenderal Gio." Tiger tidak tahu jika Jenderal Gio telah memiliki tubuh baru sehingga yang terakhir merasa cukup tersanjung akan pujian tersebut.
"Pasukan Jenderal Gio adalah yang terkuat dari kerajaan mereka?" Ren merasa jika Kerajaan Manusia di dunia ini benar-benar omong kosong. Manusia yang begitu pintar dan cerdas, bisa-bisanya dipandang sebelah mata seperti ini! Hanya karena pemimpinnya yang tidak becus sehingga kerajaan itu bisa dengan mudah dikalahkan?
"Ya, aku yakin jika kali ini mereka tidak akan berani lagi untuk menyerang dengan gegabah." Tiger memberitahukan semua yang ia ketahui. Ia tidak takut dicap pengkhianat. Sudah menjadi resiko baginya ketika ia mengambil keputusan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kingless
AventuraBerparas menawan, tinggi semampai, hingga berbudi luhur. Apalagi yang bisa diharapkan oleh Ren dari sosok Kaia? Bahkan Kaia masih terus mengejarnya dan melindunginya sampai saat terakhirnya. Karma mungkin sedang tertawa padanya, menamparnya dengan f...