Di babak selanjutnya dari Grand Pristine Elixir Competition adalah bagaimana seseorang bisa meramu ramuan level Special. Hanya setelah babak ini, 10 peserta akan terkikis menjadi 5 yang terbaik. Bagi Kaia, ramuan dengan kelas Special susah susah gampang. Ia beberapa kali memurnikan ramuan Special lv. 9. Jika bahan yang disediakan oleh panitia baik, maka ia hanya perlu menunggu waktu untuk melangkah ke final.
Sepuluh meja telah disiapkan untuk masing-masing peserta. Di setiap meja sudah tersedia sebuah kotak yang Kaia belum tahu apa isinya.
"Babak kali ini, ramuan yang dimurnikan akan ditentukan oleh panitia. Di dalam kotak ada sebuah ramuan yang setengah jadi, tugas kalian adalah mencaritahu apa yang perlu ditambahkan untuk menyempurnakan ramuan itu," ujar pembawa acara.
Vernio melirikkan matanya pada Kaia. Ada pandangan licik di dalam matanya. Di babak kali ini, Kaia pasti akan kesulitan. Ia telah menyuruh salah seorang panitia yang ternyata adalah temannya untuk merusak ramuan Kaia. 'Mari kita lihat siapa yang akan menang. Si Jenius dari Sekolah Kedokteran Kerajaan atau Si Jenius yang berasal dari negeri antah barantah?' Meski Vernio sedikit khawatir jika Kaia bisa melewati babak ini mengingat sepak terjangnya di beberapa babak sebelumnya, ia tetap harus optimis dengan ramuannya.
Rekor Vernio adalah Kelas Special lv. 4. Rekor ini merupakan rekor tercepat yang pernah orang-orang lihat dengan umur Vernio yang bahkan belum menyentuh 100 tahun. Semakin bagus kelas sebuah ramuan, maka semakin sulit untuk meramunya.
Ketika pembawa acara meminta peserta untuk membuka kotak pada masing-masing meja. Semua orang segera terkejut. Dari kesepuluh meja peserta, terdapat masing-masing 1 ramuan berwarna biru elektrik di setiap meja dan beberapa bahan yang telah disediakan untuk memperbaiki ramuan tersebut. Namun melalui layar besar, semua orang bisa melihat jika ramuan milik Kaia berwarna sedikit pekat daripada yang lainnya. Hal ini menandakan jika ramuan Kaia memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibanding yang lainnya.
Dokter Zlato sebagai salah satu juri segera menahan pertandingan dan memerintahkan agar panitia memeriksa ramuan milik Kaia.
Seorang panitia seger maju dan mengecek ramuan itu dengan sebuah mesin. "Tingkat kegagalan ramuan ini 10% lebih tinggi daripada yang lainnya. Kami akan mengganti ramuan ini terlebih dahulu."
"Tidak perlu," jawab Kaia.
Jawaban Kaia kemudian mengundang tatapan takjub dari para penonton yang memenuhi stadion. "Ibu! Ibu! Ibu!" Bahkan duo Didi dan Gigi melompat-lompat di paha sang ayah hanya untuk mendukung ibu mereka.
"Seseorang jelas mengujiku dengan ramuan ini. Aku akan membuktikan padanya. Meski ramuanku memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibanding ramuan lainnya, aku masih bisa mengalahkannya dengan mudah." Kaia yang sedang menghina membuat hati Ren jatuh berkali-kali, beribu-ribu, berjuta-juta, hingga bermilyar-milyar kali.
Di hadapan Kaia ada beberapa bahan dasar yang mengecoh. Ia tidak membutuhkan Snowy Garlic, tapi ia butuh Snowy Ginger. Ia juga tidak butuh Fade Broccoli, tapi ia butuh Fire Broccoli. Lupakan Silk Pear dan gunakan Lake Pear. Panitia sangat cerdik kali ini.
Dikarenakan ramuan miliknya memiliki tingkat kegagalan lebih tinggi, Kaia harus membuat ramuan lain untuk menetralkan ramuan dasar yang disediakan. Dengan mencampur irisan Cavern Cabbage, beberapa tetes Oak Joy, beberapa pil Ozz, sedikit akar Black Butter Fungus, sedikit bubuk Molten Copper, lalu mengaduk semuanya dengan Angelic Fiber. Jadilah ramuan Draught of Shielding, Normal lv. 9. Ramuan berwarna hijau yang berkerlip.
Semua orang terkejut. Tantangan kali ini adalah kelas Special dan bukannya Normal, tapi apa alasan Kaia membuat ramuan di kelas Normal?
"Pft." Vernio yang juga menyadari ramuan Kaia berusaha keras untuk menahan tawanya. Ia lalu menggelengkan kepalanya. 'Membuktikan apa?! Dengan ramuanmu itu, bahkan jika aku membuat ramuan kelas Special lv. 1 jelas sudah cukup untuk mempermalukanmu!' hina Vernio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingless
AdventureBerparas menawan, tinggi semampai, hingga berbudi luhur. Apalagi yang bisa diharapkan oleh Ren dari sosok Kaia? Bahkan Kaia masih terus mengejarnya dan melindunginya sampai saat terakhirnya. Karma mungkin sedang tertawa padanya, menamparnya dengan f...