6. Shameless

2.1K 331 27
                                    

Dengan pakaian berbenang emas dan mahkota murni, seorang manusia kemudian menghamburkan semua berkas yang ada di atas mejanya. Salah satu tangannya memelintir ujung kumis putihnya. Sebagai seorang manusia, ia telah hidup selama setengah masa hidupnya, ia tak lagi muda. "Kenapa pemasukan kita bisa menurun sedrastis ini?" marahnya.

Beberapa menterinya segera berjengit takut. Salah satu dari mereka segera memberanikan diri, "ada seseorang di balik layar yang menyediakan bahan makanan dengan harga jauh lebih murah dan kualitas yang jauh lebih baik dari yang kita produksi."

"Siapa?! Siapa orang itu yang berani mengganggu siklus perdagangan kita?!" Sang Raja masih berteriak marah, Johanes the Eighth. Keturunan ke delapan dari Raja Johanes yang telah memimpin Kerajaan Manusia selama berabad-abad. Sebelum ia pensiun dan mengangkat anak pertamanya sebagai penerus kerajaan-Johanes the Ninth- ia masih ingin menikmati gelimang harta yang diberikan oleh rakyat untuknya.

Namun, sebelum ia bisa menjilat sampai sudut terdalam dari rasa manis harta rakyat yang diberikan kepadanya, kenapa harus ada pihak lain yang mengganggu kesenangannya? Sang Raja murka. Ia harus mencari sumber dari kemarahannya dan menghukum orang itu dengan brutal. Mengganggu kesenangan seorang raja adalah dosa besar.

"Kami masih belum tahu siapa orang itu," jelas yang lainnya dengan nada takut.

"Tidak berguna! Segera cari tahu!" Johanes the Eighth membanting berkas laporan yang diberikan padanya dengan keras ke atas meja. "Jika tidak, aku akan mengganti kalian semua dengan yang lebih berguna." Ia lalu pergi dengan wajah merah padam karena menahan amarah.

Di sudut lain dari Kerajaan Manusia, Istana Ruthven sedang sangat sibuk. "Kita kaya," teriak Jurado bahagia.

Al melihat tumpukan emas dengan tatapan takjub. "Karena ide Kakak Ipar, uang kita bisa terkumpul dengan begitu cepat."

Slora dengan cepat menambahkan, "jika begini terus, kita bisa menghias istana segera. Membuat pagar yang kokoh juga penting."

"Tambahkan air mancur di tengah-tengah halaman," saran Esther.

Cass juga memberi saran yang lain, "serahkan bagian tanaman pada Slora."

"Tambahkan kursi untuk bersantai," Ajax tak kalah bersemangat.

"Yang ada di pikiranmu hanya bersantai dan terus bersantai," sungut Oz.

Dari semua wajah gembira itu, Ren terus memperhatikan wajah Kaia yang tertekuk. "Ada apa?" tanyanya kemudian. Pertanyaan Ren mengundang tatapan bingung dari semua adiknya dan segera menatap Kaia dengan tatapan yang sama.

"Uang sebanyak ini, aku takut kita telah menyenggol seseorang." Kaia menjelaskan dan segera menatap ke yang lainnya.

"Maksud Kakak Ipar . . . kita secara tidak sadar telah mengganggu bisnis orang lain?" tanya Al memastikan.

Kaia mengangguk. "Aku takut ini akan menimbulkan konflik besar."

"Kenapa harus takut? Kita bisa melawan mereka!" Jurado segera mengepalkan tangannya.

Cass segera menatap adik bungsunya tidak terima. "Pembuat onar tidak akan tahu apa masalah yang bisa ditimbulkan karena hal kecil ini."

"Memangnya apa?" tanya Jurado tidak yakin.

Ren menghela napas dan segera menengahi. "Tentu saja perang." Ia lalu menatap Kaia. "Jangan khawatir, siapa pun lawan kita kali ini, mereka bukanlah tandingan dari adik-adikku."

Kaia menatap Ren kaget. 'Rasa percaya diri itu . . . dari mana asalnya?' pikirnya curiga. "Memangnya kau tahu siapa lawan kita?"

"Kerjaan yang terdekat dari sini adalah Kerajaan Manusia yang dipimpin oleh generasinya yang paling tamak, Johanes the Eight. Mereka sangat berjaya ketika Johanes the First masih menjabat, rakyat luar biasa termanjakan. Johanes the Second lalu membuat gebrakan, rakyat makin makmur. Johanes the Third tidak secemerlang yang pertama dan kedua tapi dia masih tergolong pemimpin yang baik. Johanes the Fourth sampai the Sixth tidak membuat gebrakan apa-apa, namun setidaknya rakyat tidak menderita. Sampai di Johanes the Seventh, rakyat mulai merasakan pajak tinggi dan tercekik kemiskinan. Hanya saja, itu semua masih awal, mereka merasakan puncaknya ketika tiba di Johanes the Eighth."

KinglessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang