"We've been reincarnated for many times, Ren."
Kaia tenggelam dalam sebuah ruang tak bercahaya. Satu demi satu memori tiba-tiba menyerbu ke dalam kepalanya. Banyak hal yang Kaia tak mengerti. Namun satu hal yang sama terus terulang dalam setiap kehidupannya.
Reinkarnasi pertamanya bukanlah kehidupan sebelumnya dimana ia melindungi Ren. Reinkarnasi Kaia yang pertama terjadi jauh sebelum waktu itu. Di reinkarnasi pertamanya, ia tidak bertemu dengan Ren dan menikah dengan orang lain. Ren pun sama, dia menikah dengan seorang wanita cantik. Kaia memiliki anak, Ren tidak terkecuali. Sampai akhir hayat mereka, Ren dan Kaia tidak pernah bertemu.
Siapa yang mengira jika Kaia juga diberikan pengelihatan saat reinkarnasinya yang kedua. Kaia berhasil bereinkarnasi sebagai seorang bangsawan ternama. Namun dalam reinkarnasi ini, Kaia tidak melihat bayangan Ren. Konklusinya untuk saat ini adalah Ren tidak ikut direinkarnasi.
Pada reinkarnasi yang ketiga, Kaia bereinkarnasi sebagai burung pipit. Ia adalah peliharaan manusia dan sangat jinak. Manusia yang memeliharanya adalah Ren. Di masa ini, Ren tidak menikah dengan siapapun. Dia terlalu miskin untuk mempersunting gadis dari kediaman manapun. Kaia yang hanya seekor burung pipit kemudian mati mendahului masternya.
Tiba pada reinkarnasi yang keempat, Kaia tidak berhasil direinkarnasi. Namun Ren berhasil. Kaia melihat Ren menikah dengan seorang gadis muda yang cantik. Sayangnya, gadis itu tidak berperilaku baik dan membunuh Ren dengan menggunakan racun demi harta warisan yang cukup besar.
Reinkarnasi yang kelima, Kaia berhasil direinkarnasi namun Ren justru direinkarnasi sebagai anjing. Siberian Husky bermata hijau dan biru. Kaia membeli Ren dengan harga yang cukup mahal. Setelahnya, Kaia mati lebih dulu dibanding Ren karena sebuah kecelakaan lalu lintas. Ren kemudian diambil oleh sahabat Kaia saat itu.
Berbeda dengan reinkarnasinya yang keenam. Kaia dan Ren direinkarnasi dalam umur yang berbeda. Mustahil bagi Kaia dan Ren untuk bersama meski mereka telah bertemu. Di reinkarnasi ini, umur Ren dan Kaia terpaut sangat jauh yakni 50 tahun. Mereka dipertemukan sebagai tetangga yang saling membantu satu sama lain. Ren selalu datang untuk merawat Kaia ketika umurnya telah menginjak 15 tahun sedang Kaia berumur 65 tahun.
Di reinkarnasi yang ketujuh, semesta lagi-lagi melarang Kaia dan Ren untuk bersama. Kaia direinkarnasi sebagai putra tunggal Ren bersama dengan istrinya. Setelah umurnya setahun, istri Ren meninggal dunia sehingga Kaia dan Ren hidup bersama. Perasaan cinta mereka terhadap satu sama lain jelas sedikit berbeda dengan ayah dan anak pada umumnya. Namun Kaia dan Ren berkeras kepala untuk tidak mempedulikan perasaan itu. Mereka tidak terpisahkan. Bahkan setelah Kaia menikah dengan seorang wanita cantik, ia tidak bisa hidup terpisah dari sang ayah.
Sedangkan reinkarnasi kedelapan, Ren dan Kaia dilahirkan pada dua dimensi yang berbeda. Kaia dilahirkan dalam sebuah negeri dongeng yang dianggap fiktif oleh orang-orang dimana Ren dilahirkan. Sedang pria itu dilahirkan di zaman modern dimana ayahnya adalah seorang diplomat jenderal dan ibunya seorang blogger. Dia juga punya dua orang kakak yang sama suksesnya.
Berlanjut ke reinkarnasinya yang ke sembilan, Ren yang dari zaman modern ditransmigrasi ke zaman yang sama dengan Kaia. Kali ini tidak ada alasan pasti yang menghalangi mereka, Kaia terus mengejar Ren karena perasaannya menyuruhnya demikian. Ia sebenarnya tidak ingin begitu tergila-gila pada orang lain. Namun setiap kali ia melihat Ren, hatinya berdebar. Setiap kali ia tidak melihatnya, perasaannya menjadi kacau.
"Menikahlah denganku." Kaia meminta pada Ren.
"Kita baru saja bertemu dan kau ingin aku menikahimu?" tolak Ren dengan pertanyaannya.
"Aku jatuh cinta padamu."
"Apa kau pikir aku akan mengatakan hal yang sama?"
"Kalau begitu, jatuh cintalah padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingless
AventureBerparas menawan, tinggi semampai, hingga berbudi luhur. Apalagi yang bisa diharapkan oleh Ren dari sosok Kaia? Bahkan Kaia masih terus mengejarnya dan melindunginya sampai saat terakhirnya. Karma mungkin sedang tertawa padanya, menamparnya dengan f...