"Vernon, kenapa kau—oh!"
Ren, Kaia yang menyuapi Didi, dan wanita yang tengah hamil selama 9 tahun kaget ketika mereka sedang makan buah bersama, tiba-tiba ada sepasang orang tua yang datang dan mengganggu mereka.
"Kenapa ada penyusup di sini?!" jerit si wanita paruh baya marah. Tangannya yang lentik menunjuk ke arah Ren dan Kaia.
"Ibu, mereka bukan penyusup. Mereka adalah temanku," tengah Vernon sebelum para pengawal datang dan mengamankan Ren serta Kaia.
"Teman?" tanya si ibu aneh. "Sejak kapan kau punya teman?" tanyanya merasa lebih aneh lagi.
"Mereka adalah kawan lama yang belum pernah kau lihat. Mereka baru saja punya kesempatan untuk mengunjungiku. Ibu, mohon jangan membuatku malu di hadapan teman-teman lamaku."
"Begitu?" tanya pria paruh baya yang ada di samping si ibu. "Baiklah jika memang seperti itu. Lalu bagaimana dengan ritual penyegelan desa kita? Apakah sudah selesai?" tanya si pria dengan pandangan menilai.
"Sudah selesai, Ayah," jawab Vernon sembari menundukkan pandangan matanya.
"Bagus, aku menjadi sedikit khawatir karena kau membutuhkan lebih banyak waktu dari biasanya. Setiap tahun, kau membutuhkan waktu lebih dan lebih banyak. Hanya ketika Vernio kembali, kau bisa mengistirahatkan dirimu. Aku tidak ingin jumlah peri yang kita miliki semakin berkurang."
Hanya dengan seperti itu, pasangan ayah dan ibu itu lalu pergi meninggalkan Vernon dengan teman-teman baru—yang dikira lama—nya.
Setelah bercakap dengan Vernon, Ren dan Kaia mendapati beberapa fakta. Vernon langsung terbuka pada mereka begitu saja karena Ren dan Kaia telah memiliki seorang anak—hal yang sangat didambakan oleh Vernon. Di lain sisi, ia juga merasa jika dirinya semakin lemah setiap harinya.
Vernon adalah seorang peri di desa ini. Peri bukan berarti dia berasal dari bangsa Fairy, peri yang dimaksud adalah para phoenix yang bisa menggunakan sihir suci. Seperti yang dikatakan oleh pria tua tadi, seekor phoenix yang bisa menggunakan sihir suci sangat terbatas jumlahnya. Kenyataan jahatnya adalah mereka meninggal satu persatu karena penggunaan sihir suci yang harus mengorbankan life force atau umur mereka.
Selain Vernon yang adalah seorang peri, dia juga telah menikah dengan anak kepala desa. Vernon memiliki seorang adik yang bernama Vernio. Namun alasan mengapa Vernon bisa hamil selama 9 tahun, Ren dan Kaia tidak tahu. Vernon hanya tersenyum ketika secara gamblang Didi menanyakan hal itu.
Kaia memberikan Vernon sebuah ramuan yang bisa membuat tubuh menjadi rileks. Ramuan itu berbentuk teh yang telah diseduh dan diberi nama Relaxation Tea. Grade-nya sendiri berada di kelas Common tingkat 9, jadi sangat aman dikonsumsi untuk ibu hamil.
Setelah Vernon meminum teh itu, ia tersenyum lega. Tubuhnya yang terasa berat karena baru saja memasang segel menjadi lebih rileks.
"Setelah minum ramuan, lebih baik kau langsung istirahat. Itu akan sangat membantu agar ramuan bekerja lebih efektif," saran Kaia. "Kami juga ingin mencari penginapan, adakah tempat yang bisa kamu rekomendasikan pada kami? Bayi sangat suka tidur, jadi aku ingin langsung menidurkan Didi setelah aku mengganti popoknya," ujar Kaia sambil tersenyum meminta maaf.
"Aku punya satu kamar di rumahku jika kau tidak keberatan," ajak Vernon senang. Ini adalah pertama kalinya ia memiliki teman tanpa memandang statusnya yang adalah seorang peri desa.
"Itu baik, kami akan membayar kamar itu dengan harga pantas." Ren tersenyum dan mengambil kembali Didi dari gendongan Kaia. Ia takut jika istrinya kelelahan karena menggendong bayi tambun yang bernama Didi itu.
Vernon tersenyum. "Aku tidak kekurangan uang. Kau bisa membayarku dengan Relaxation Tea tadi setiap paginya. Aku merasa sangat baik setelah meminumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingless
AdventureBerparas menawan, tinggi semampai, hingga berbudi luhur. Apalagi yang bisa diharapkan oleh Ren dari sosok Kaia? Bahkan Kaia masih terus mengejarnya dan melindunginya sampai saat terakhirnya. Karma mungkin sedang tertawa padanya, menamparnya dengan f...