[Name] - Yoshino Junpei

523 52 3
                                    

Yoshino Junpei x Female Readers
Yoshino Junpei 。・゚・゚・。 JJK
Gege Akutami

-------✿❀ [Name] ❀✿-------

"Pecundang."

Tawa sinis riuh sorak terdengar, para remaja di sana menatap rendah Sang Mentari kesayangan Kami-sama yang terduduk diam di tanah.

Langit sedang menyaksikan kekejaman para makhluk hidup yang bernama manusia. Saling melukai antar sesama tanpa berfikir panjang atas apa yang dirinya lakukan.

Junpei yang penuh lebam hanya menatap mereka dengan tatapan redup. Bertanya kepada Tuhan, kenapa dirinya tidak bisa hidup seperti anak lain. Bebas, tanpa perlu takut untuk terluka seperti ini.

"Kau. Tidak. Pantas. Untuk. Hidup. "

Salah satu perempuan di sana menunduk dan menunjuk-nunjuk kening Junpei setiap satu kata yang keluar dari mulut nya. Tawa kembali terdengar, memenuhi indra pendengaran Junpei. Hingga ia merasa muak atas apa yang terjadi.

BRAK!

Sebuah tongkat baseball melayang ke arah perempuan tadi, mendarat tepat di pelipis nya. Menimbulkan bekas luka lebam yang ketara sekali terlihat. Erangan dan tangis terdengar, membuat beberapa remaja laki-laki terkesiap lalu menatap murka seorang perempuan yang berdiri dengan santai dan menatap datar.

"APA APAAN KAU JALANG. "

"Kalian benar-benar terlihat seperti sampah yang lebih hina dari pada seekor binatang. "

[Name], mata gadis itu berkilat tajam. Membuat Junpei terpesona setiap iris indah nya melirik Junpei datar.

Merasakan perasaan asing, Junpei merasa jantung nya bertalu begitu kencang. Menghantarkan perasaan bergejolak setiap Sang Gadis tersenyum sinis.

"Berhentilah mengganggu manusia. Binatang seperti kalian tidak cocok berdiri angkuh seperti itu. "

Keheningan menyeruak dikala [Name] berdiri santai didepan Junpei yang masih terduduk. Ketukan perpaduan antara tongkat baseball dan aspal terdengar sedikit membuat keadaan semakin canggung.

Junpei berdiri lalu mengusap tengkuknya canggung. Bibir yang hendak terbuka ia tutup kembali. Benar-benar ragu untuk sekedar berbicara terima kasih.

"Ano... Te-terima kasih telah menolongku-"

"Siapa yang bilang kalau aku menolong mu?. " [Name] berbicara sembari mengelap sudut bibir nya yang berdarah terkena pukulan.

Junpei hanya terdiam dan sedikit merinding kala iris matanya bersibobrok dengan iris [Name] yang selalu datar dan berkilat tajam itu. Sang dara tersenyum sinis saat Junpei menundukkan kepalanya.

"Aku tidak menolong mu. Jangan ke ge-eran. "

Senyum tidak dapat Junpei sembunyikan kala melihat Sang Nirmala berjalan menghampiri nya dengan membawa tongkat baseball kesayangan nya.

Angin tampak menerbangkan surai pendek milik [Name] dengan nakal, membuat Sang dara tampak berkali lipat lebih indah dari biasanya.

Junpei terus menerus berusaha menahan senyumnya saat Sang Gadis pujaan semakin dekat padanya.

"Selamat pagi, [Last Name]. "

"Ya, selamat Pagi. "

[Name] berjalan melewati Junpei, dengan sesekali menepuk lembut kepala nya. Rona pipi Junpei tampak begitu ketara, menyamakan warna merah nya bak Ceri yang baru matang.

Husbu X Fem! Readers [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang