Future Letter - Yami Sukehiro

272 28 0
                                    

Modern Yami Sukehiro x Female Readers
Black Clover ?
✦⋆ Story by : Me [Fai.F]

-------✿❀ Future Letter ❀✿------

Kenangan masa muda itu benar-benar membuat siapapun mau untuk nostalgia. Tentunya nostalgia ke kenangan yang bahagia saja, kenangan buruk tidak termasuk. Memangnya siapa yang mau mengingat kenangan buruk?

Memangnya ada?

Iya ada.

Pria yang tampak sudah tak muda lagi itu memandang lekat pohon sakura yang berdiri kokoh di depannya. Iris mata hitam nya tampak tak beralih, meskipun entah sudah berapa lama kakinya berpijak di sana. Sama sekali tidak merasakan pegal seolah sudah mati rasa.

Yang mana lebih mati rasa? Kaki atau hatinya?

Tak lama kemudian nada dering ponsel memecahkan fokus nya. Yami Sukehiro, pria dengan surai hitam lebat itu mulai mengangkat panggilan di telponnya, entah siapa lawan bicaranya itu.

"Apa? Jangan beri aku kerjaan. "

"Aku tidak peduli tentang kerjaan mu. Kau itu sudah menggali tanah di dekat pohon sakura itu apa belum? "

"... Belum. "

"KAU MENINGGALKAN KU DI CAFE KANTOR SENDIRIAN. TAPI SAMPAI SEKARANG BELUM MENGGALI TANAH NYA?! KAU INI NGAPAIN, SIH?!"

Yami memejamkan matanya sambil menjauhkan ponselnya dari telinga karena suara lawan bicaranya itu seakan ingin menghancurkan gendang telinga nya.

"Aduh baru sampai ini. Baru mau di gali tanahnya. "

"Ya sudah cepat lah! Jam makan siang tidak banyak tahu! Lagian kau tahu dari mana sih pohon itu akan di tebang dan tanahnya akan di semen? "

"Banyak tanya juga penyihir tua ini. " Maki Yami kesal.

"HAH??? KAU BILANG AP-"

Tutt Tutt!

Yami langsung menutup telponnya. Lagi-lagi pandangannya tertuju ke arah pohon itu, namun sudah beralih lagi ke bagian tanah tepat di sekitar akarnya.

Yami menghela napasnya. "Sepertinya aku harus bekerja keras. "

°°°°

"Jadi, bibi tetangga sebelah apartemen mu menyuruhmu untuk menikah? lagi??? "

Tawa perempuan itu langsung pecah. Ia memegang perut nya yang terasa sakit karena terlalu banyak tertawa sambil memukul-mukul bahu pria yang duduk di samping nya.

"Kau ini puas sekali mentertawaiku ya? "

[Name] menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya, dan mulai meredakan tawanya. Meski kadang sesekali dia kebablasan untuk tertawa lagi.

Yami rasanya ingin menendang gadis di depannya saat ini tapi ia menahannya saja meski hatinya lumayan dongkol.

"Duh lucu sekali. Tapi bener loh kata bibi itu. Kau harusnya menikah. Sudah umur 30-an lho. Mengedip sebentar sudah masuk 40 tahun. " Ujar [Name] sambil meraih camilan di hadapannya.

"Kau ini tidak tahu malu ya? Kau juga seumuran dengan ku. Memang tidak mau menikah juga? "

Kunyahan makanan pada mulut [Name] langsung terhenti. Wajahnya nampak seolah sedang berpikir sesuatu.

"Hmm... Tidak ah. "

"Kenapa?"

"Ibu ku bilang, hiduplah bebas sesuai keinginanmu. Kalau aku tidak ingin hidup sebagai istri seseorang, lakukan saja. "

Husbu X Fem! Readers [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang