Promise - Eren Yeager

907 72 6
                                    

Eren Yeager x Female Readers
✧ Eren Yeager .・✫・゜・ AOT
♛ Hajime Isayama

----❃.✮:▹ Promise ◃:✮.❃----

Eren kecil menatap ibu nya yang terjepit di antara runtuhan kayu rumahnya. Tangan kecil nya berusaha meraih Ibu nya, diiringi dengan tarikan secara tiba-tiba dari seseorang. Menarik nya secara berlawanan. Menyuruh nya untuk berhenti, dan meninggalkan ibu nya. Eren tidak bisa.

Didalam gendongan seorang perempuan, Eren berteriak. Memukuli bahu Sang perempuan untuk melepaskan nya. Eren menatap ibu nya dengan mata yang berkaca, di iringi erangan menahan tangis darinya.

"LEPASKAN AKU, NEE-CHAN!. "

"OKAASAAAANNNN!!. "

~

Eren membuka matanya secara tiba-tiba. Peluh membasahi keningnya. Mikasa menatap Eren khawatir dengan duduk disamping nya.

"Eren. Apa kau tidak apa-apa? "

Armin yang jauh sedikit mendekat kebelakang Mikasa dan ikut memperhatikan Eren. Eren hanya menatap datar mereka berdua dan menggeleng kan kepalanya.

Eren beranjak dari tempat tidur nya, lalu di tahan oleh Mikasa.
"Eren, kau mau kemana? Kau masih sakit. "

"Aku hanya ke depan. Jangan ikuti aku. "

Mikasa terdiam. Hanya menatap punggung Eren yang mulai menjauh dan menghilang dibalik pintu.

"Eren.. "

Eren duduk di anak tangga, menompang wajahnya menatap lurus ke depan. Helaan demi helaan keluar dari mulut nya.

"Eren."

Eren menoleh, menatap seorang gadis berkepala dua dengan kemeja putih dan celana coklat tua nya. Senyum terbit dikala Eren semakin menatap lekat Sang gadis.

"Nee-chan. Kau datang lagi?. "

"Tentu. Menemani mu yang sendirian disini. "

[Name], gadis itu berjalan mendekati Eren lalu duduk di samping nya. [Name] yang selalu tersenyum lebar itu berbanding terbalik dengan Eren yang datar.

"Bagaimana bisa kembali?. "

"Dengan sihir!. " [Name] melenggokkan tangannya seakan-akan ingin mengeluarkan sihir di tangannya. Eren pun tertawa kecil mendengar nya.

"Nee-chan lucu. "

"Kan sejak dulu. "

Eren meletakkan kepalanya di bahu kanan [Name]. Bersender pelan dan sedikit kembali menghela napas nya.

"Mimpi tentang ibu mu lagi?. "

"Tahu dari mana?. "

"Aku tahu segalanya. "

[Name] tersenyum kecil, angin sore saat itu menerbangkan anak rambut [Name] secara perlahan, Cahaya senja sedikit menghujani wajahnya. [Name] pun mengelus rambut Eren dengan pelan.

Husbu X Fem! Readers [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang