chapter 24.

11.3K 574 10
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

"La" Panggil alya. Lala pun spontan menghapus air matanya.

"E-eh kak alya" Lala hanya akan memanggil alya sedang sebutan kak kalau dia ada masalah.

"Kenapa nangis dan enggak masuk kelas" gus azzam yang sedari membuntuti Alya dan sesaat ini sampai di kebun itu pun melihat Alya bersama Lala, anak baru.

"Nggak pa-pa kak"

"Cerita aja sama aku, siapa tau aku punya solusi"

"Nggak pa-pa beneran kok kak"

"Kalau nggak pa-pa kenapa kamu nangis dan ngak masuk kelas"

"Hikss ma-mama sakit kak. A-aku dikasih tau pak kyai k-kak hikss, d-dan aku kangen ma-mama"

"Udah yah nggak usah sedih, kamu nanti kakak izin kan ke bu nyai buat minjemin handphone siapa tau boleh. Biar kamu bisa bicara sama mama kamu" Ucapan alya. Lala langsung memeluk alya.

"Be-beneran kak"

"Iya. Udah yah jangan nangis, nanti cantik nya hilang lo"

"M-makasih kak"

"Iya"

"Mbak alya kenapa disini, kok nggak masuk kelas" Lala menghapus jejak air matanya.

"Dihukum"

"Sama ustadzah sindy"

"Iya"

"Kok bisa"

"Tadi aku lagi nyapu dan nggak sengaja liat ustadzah sindy dan juga gus azzam. Aku lihat di bawah ada kaleng yaudah aku main asal tendang aja, pikir ku masuk tong sampah ternyata kena ustadzah sindy hahahaha"

"Astaghfirullah mbak aneh² aja, lah terus kenapa mau"

"Karna sekarang jam nya ustadzah sindy aku males hahahaha"

Mereka pun tertawa karna cerita alya yang sedikit menghibur. Di sisi lain gus azzam memerhatikan alya sedari tadi dan ia kepergok oleh fikar. Masih ingat fikar?.

Yah fikar ponakan nya umi nisa dan abi yusuf.

"Oy bang" Ucap fikar sambil menepuk pundak gus azzam lalu gus azzam pun kaget.

"Astaghfirullah"

"Ngapain disini bang. Abang nga-- oh mangkanya disini lagi liatin bidadari nya toh"

"Hm"

"Dia kalem yah bang" Kini yang dilihat fikar adalah alya kalem, tapi kini alya sedang tertawa sambil menepuk-nepuk pahanya karna lelucon kecil.

"Eh salah, ternyata bar-bar orang nya"

"Ngapain kesini"

"Nggak pa-pa sengaja liwat dan ngelihat abang disini"

"Astaghfirullah enak enak liatin alya malah ada yang ganggu" Batin gus azzam.

"Dijual aja gus fikar nya" Author.

"Boleh"

"Ayo para reader's yang mau beli fikar"

"Ayo reader's yang mau. Ciri-ciri nya ngeselin, usil, jahil, ganteng, tapi gantengan saya. Yang mau hubungi author yah. Ayo buruan saya udah ga tahan sama fikar"

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang