Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁_________________________________
"Ku harus melewati semuanya. Ayah putri kecil ayah sekarang udah besar bukan anak kecil lagi yang kalau ada masalah akan cengeng"
_________________________________
Hari ini alya membuat surat karna ia berencana pergi ke makam ayah nya, dia pun pergi ke asrama pagi pagi sekali sekarang masih jam 5 . Alya sudah menyiapkan makanan dari pagi dan sekarang ia berjalan ke asrama. Sesampainya dia di asrama ia pun mengetuk pintu itu dan terbuka lah, faiza pun keluar dengan muka bantal nya.
"Assalamu'alaikum za"
"Waalaikumsalam eh alya ngapain"
"Aku mau titip surat , aku hari ini nggak sekolah"
"Kenapa"
"A-ada acara"
"Bener"
"Iya"
"Aku nggak percaya kalau kamu ada acara"
"Iya beneran"
"Jangan boong"
"Hufft tapi janji yah jangan kasih tau yang lain"
"Iya"
"Aku mau ke makam ayah, tapi tolong yah za jangan kasih tau yang lain"
"Sama siapa"
"Sendiri"
"Berani, masih pagi lo al"
"Gapapa"
"Yaudah hati-hati yah jangan sampai lecet sedikit pun"
"Iya za, yaudah assalamu'alaikum za"
"Waalaikumsalam al"
Alya pun bergegas menuju pintu belakang pesantren, alya membuka cela sedikit dan ia pun keluar dengan cela yang terbuka sangat sedikit itu, karna badan Alya sangat mungil jadi muat muat aja di badan nya, ia berjalan menyusuri pagi ini, lalu Alya berjalan sedikit cepat karna tidak mau ketahuan, Alya sedikit berlari dan istirahat sebentar menetralkan nafas nya yang tersenggal-senggal.
Udara kini sangat dingin untung saja ia bawa inheler nya, ia menghirup sedikit dan ia melanjutkan perjalanan nya. Setelah sampai ia langsung pergi di mana tempat ayah nya dimakamkan, kini jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi, alya berjalan sudah satu jam setengah karna perjalanan cukup jauh dan alya dengan berjalan bukan naik angkot atau yang lain.
Alya langsung menuju makam sang ayah. Ia langsung duduk di pinggiran gundukan tanah tersebut tanpa menghiraukan baju nya yang kotor. Alya pun langsung memegang gundukan tanah itu.
"Assalamu'alaikum ayah. Ayah Alya datang, ayah tau Alya sangat kangen dengan ayah, Alya ingin ayah datang ke mimpi Alya lagi, Alya kangen kangen banget sama ayah. Ayah tau semenjak nggak ada ayah gus azzam jadi sering bentak Alya, gus azzam sering hina Alya ayah. Gus azzam juga pernah main tangan sama alya, hehehe tapi sekarang alya kan bukan anak kecil lagi yah masa' kek gitu aja alya harus nangis, tapi ayah jujur alya capek ayah lama-lama. Gus azzam ngak tau atau gimana ayah dia di belakang alya jalan berdua sama ustadzah sindy dan saat alya nggak sengaja ketemu sama ustadz yahya alya langsung dituduh selingkuh, murahan ayah. Alya enggak benci dengan Gus azzam Alya hanya kecewa sedikit kok ayah, tapi Alya lebih kecewa saat Gus azzam bilang Kalau seandainya bunda kamu meninggal kamu mau ambil kasih sayang umi ucapan itu ayah bikin Alya kepikiran terus. Alya sangat kecewa , ucapan Gus azzam seperti mendoakan bunda nya Alya cepet nyusul ayah. Ayah Alya harus gimana ngadepin ini, Alya sudah sangat sakit hati ayah, Alya cape' alya sekarang merasa sendirian ayah ngak ada siapa yang nemani alya. Andai saja dulu alya tolak perjodohan ini mungkin saja nggak akan seperti ini, tapi mau gimana lagi udah terlanjur mau tak mau alya harus hadapi ayah"
Alya tak sadar air matanya jatuh Perlahan-lahan. Alya mengeluarkan semua unek-unek yang menjadi ganguan pikiran nya, masih banyak unek-unek Alya ia tak mau mengeluarkan semuanya ia mau memendam nya sendiri. Alya menghapus air matanya dan ia kembali mengusap batu nisan sang ayah. Waktu pun berputar Alya tak sadar sudah satu jam ia disana, Alya bercerita, ia curhat, di gundukan tanah itu tak lupa juga ia mendoakan sang ayah nya.
"Ayah, alya mau pulang dulu, mungkin ini belum waktunya alya balik pondok entah alya mau kemana. Ayah alya pulang yah nanti malam jangan lupa datang ke mimpi alya yah ayah. Assalamu'alaikum ayah"
Terakhir ia mengucap batu nisan tersebut ia pun berjalan menuju keluar dari makam tersebut. Alya berjalan lagi hanya di pinggiran ia masih trauma akan jalan raya. Alya berjalan sambil sedikit melamun, ia melihat bus stop disana (tak tau lupa apa namanya) ia pun duduk di sana sambil termenung. Gadis melamun lagi disana, entah pikiran alya sekarang kacau sangat kacau.
"Gimana yah kalau alya pulang nanti, alya bakal dimarahin nggak sama gue azzam, Alya bakal di introgasi nggak sama gue azzam, kan sekarang waktu mengajar nya Gus azzam jelas di absen, semoga faiza bisa mencari alasan buat Alya. Gus azzam maafin Alya pergi nggakbpamit dulu dengan Gus azzam, tapi kalau Alya pamit emang diizinin sama Gus azzam. Yaudah lah nanti kalau Alya balik, dan kalau Alya ditanyain Alya minta maaf aja sama Gus azzam. Alya akan Terima hukuman apapun dari pondok karna Alya kabur, ya allah maafin Alya karna udah kabur dari pondok, Alya nggak ada niatan mau kabur Alya hanya kangen dengan ayah, hanya ingin bertemu dengan ayah meskipun sudah tertutup tanah. Semoga nanti di pondok tidak ada yang melihat alya masuk, dan semoga ayah datang ke mimpi nya alya"
Alya membatin panjang lebar. Pikiran alya kemana mana, pikiran alya yang ada di pondok, gus azzam dan lain-lain. Pikiran itu bercampur aduk di sana.
WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM [END] REVISI
Teen Fictionseorang santriwati bandel dan susah diatur sama ustadz dan ustadzah. langganan hukum bikin semua ustadz-ustadzah geleng-geleng dengan kelakuan nya siapa lagi kalau bukan Balqis Khansa Alya. Alya santriwati paling bandel di pondok darunnajah, santri...