Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁"Umi hiks" Gus azzam pun memeluk pinggang umi nya dan umi nya pun bingung ada apa dengan anak nya ini.
"Loh kenapa nangis"
"Hiks umi hiks azzam udah bikin alya kab--"
"Alya kenapa" Sahut umi langsung dengan memotong perkataan Gus azzam.
"Azzam udah bikin alya kabur hiks azzam salah hiks"
"APA!" Umi pun reflek mendorong Gus azzam ke belakang dan yang di dorong tadi langsung tersungkur.
"Apa maksud kamu azzam" Tanya umi yang sudah berlinang air mata.
"Hiks umi maafin azzam hiks, azzam udah bikin alya sakit hati hiks"
"Kenapa bisa" Gus azzam pun menceritakan kepada umi kenapa udah bikin alya kabur, gus azzam menceritakan secara detail dengan tangis nya. Umi pun tercengang melihat kelakuan anak nya yang satu ini.
"Hiks umi maafin azzam hiks, alya hiks umi"
"KENAPA KAMU BEGITU AZZAM UMI KECEWA KECEWA BANGET SAMA KAMU"
Abi pun masuk karna mendengar keributan dari arah kamar Gus azzam dan melihat pemandangan yang menyedihkan dengan Gus azzam yang menangis dan umi yang marah.
"Kenapa ini" Tanya abi.
"Alya hiks abi alya hiks" Ucap umi yang langsung kepelukan abi Yusuf.
"Alya kenapa"
"Azzam hiks udah bikin alya sakit hati dan pergi dari rumah hiks"
"Udah udah udah umi tenangin diri dulu sama rahma yah. RAHMA RAHMA" Panggil abi karna Rahma pun daritadi bersama abi hanya dia ada di dapur.
"Kenapa abi"
"Tenangin umi mu abi akan bicara dengan azzam"
"Iya abi, mari umi" Kedua wanita itu pun pergi. Setelah peninggalan kedua wanita itu abi yusuf memandangi anak nya tak percaya. Sementara gus azzam hanya berjongkok menunduk sambil menangis.
Apa? Gus azzam menangis? Karna ulah nya sendiri?
"Kenapa bisa alya pergi" Tanya abi yusuf dengan wajah datar menghadap anak nya.
"M-maafin azzam hiks a-azzam udah bikin alya pergi hiks, azzam udah salah bicara sama alya dan nuduh alya sembarangan hiks. A-azam juga pernah main tangan sama alya hiks, azzam mau alya hiks abi hiks" Ucap gus azzam masih sambil menunduk.
"Kamu tau? Kamu menyakiti perempuan berarti kamu menyakiti umi mu sendiri azzam" Ucap abi yusuf. Abi yusuf terkenal dengan kesabaran, dan jarang sekali marah.
"Kamu menyakiti alya, mengata-ngatai alya, main tangan sama alya, bikin marah alya, itu sama saja kamu ngata-ngatai umi, main tangan sama umi, bikin marah umi azzam. Kamu ingat perempuan itu dijaga dan di sayang bukan di sakiti, sama hal nya dengan abi, kamu pernah liat abi melakukan seperti itu? Main tangan sama umi? Nggak pernah azzam ngak pernah, abi nggak berani main tangan sama umi, seandainya itu terjadi sama saja abi main tangan sama bunda nya abi sendiri. Abi nggak pernah ngajarin kamu main tangan atau apa lah yang kamu lakukan ke alya sampai dia kabur begini. Kamu tau juga kalau alya udah nggak punya siapa-siapa lagi, dia hanya punya abang nya, kamu, abi, umi, dan sahabatnya. Seandainya kamu jadi alya yang kehilangan ayah, bunda dan sekarang kamu malah menyakiti nya kamu ga bakalan kuat menerima itu azzam. Abi kecewa? Tentu abi sangat kecewa sama kamu karna udah bikin alya pergi, abi udah anggap alya anak sendiri dan mau jaga alya tapi apa hal nya kamu malah bikin alya menderita" Ucap panjang lebar abi yusuf menasehati gus azzam. Sebenarnya mau cambuk gus azzam tapi ia memikirkan itu, gus azzam yang membuatnya kecewa adalah tetap anak nya darah daging nya jadi ia tidak mau melakukan itu kepada gus azzam.
"Kamu sekarang mau apa? Alya udah pergi dan kamu nggak tau kemana dia"
"Hiks azzam mau cari alya hiks azzam mau alya balik hiks"
"Tapi kalau alya balik kamu jangan pernah berbuat itu lagi atau abi nggak segan-segan main tangan sama kamu"
"Hiks abi azzam janji hiks"
"Yaudah abi bantu cari alya" akhirnya mereka menemui umi dulu untuk pamit mencari alya.
***
Dilain tempat alya berjalan menyusuri jalan raya ibu kota jakarta dengan menangis, dia tidak kuat lagi bersama gus azzam, dia bingung entah ia mau kemana ia tidak punya pilihan lagi, ia mau pulang ke rumah ia takut abang nya Tanya-tanya dan bikin abang nya khawatir.
Setelah memikirkan ia mau kemana akhirnya ia pun berjalan menuju tpu tempat orang tuanya beristirahat dan dia berjalan masih dengan air mata. Sesampainya di TPU alya langsung menghampiri makam ke dua orang tuanya. Alya pun duduk di samping gundukan tanah tersebut ia memegangi batu nisan itu dan mulai bicara.
"Assalamu'alaikum bunda assalamu'alaikum ayah, maaf yah hari ini alya datang dengan tangisan" Alya pun menyeka air matanya "alya capek bunda ayah, alya capek alya udah nggak punya bunda buat alya cerita lagi ke bunda. Sekarang alya mau kemana bun yah, alya mau pulang tapi takut abang khawatir. Alya sekarang sendiri bun, alya ada masalah sama gus azzam. Alya nggak kuat, alya capek, alya harus gimana buat ngehadapin ini bunda ayah" Alya pun menarik nafas nya dan memeluk batu nisan sang bunda.
"Hiks bunda Alya capek bunda Alya nggak kuat bunda. Hiks kenapa kalian ninggalin Alya hiks kenapa hiks, seharusnya Alya masih punya gus azzam yang bisa diajak curhat tapi gus azzam malah menaruh luka bunda dihati Alya hiks. Alya boleh nggak ikut bunda Alya capek bunda mau bunda mau ayah mau ikut kalian hiks Alya sendiri hiks Alya ngak kuat hiks Alya capek sama hidup hiks"
Alya menangis sambil memeluk batu nisan itu. Setelah selesai curhat dengan bunda nya ia pun pamit kepada bunda dan ayah nya dan segera beranjak pergi dari tpu. Alya berfikir ia akan menginap di rumah sakit nya dan untung Alya masih punya rumah sakit itu. Alya pun berjalan kesana dengan kaki tanpa alas kaki.
WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM [END] REVISI
Teen Fictionseorang santriwati bandel dan susah diatur sama ustadz dan ustadzah. langganan hukum bikin semua ustadz-ustadzah geleng-geleng dengan kelakuan nya siapa lagi kalau bukan Balqis Khansa Alya. Alya santriwati paling bandel di pondok darunnajah, santri...