chapter 38.

8.5K 415 1
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

Pada malam ini semua orang takziah di rumah nya alya, setelah selesai mereka kembali pulang. Tinggallah keluarga alya, gus azzam, Teman-teman alya, mereka berkumpul. Alya yang tak mampu lagi lalu ia berlari ke kamar nya, alya tak menghiraukan panggilan dari yang lain. Teman teman alya pun langsung menyusul alya ke kamar nya dan melihat alya di balkon. Mereka masuk begitu saja, dan berdiri di belakang alya.

"Hai bulan. Hai bintang. Hai langit malam. Alya hari ini datang lagi ke kalian, bukan nya alya datang saat butuh nya saja bukan. Alya hanya kesepian, saat alya ingin bertemu kalian, kalian terkadang tidak muncul hehehe. Kalian tau sekarang alya lagi sedih lo, alya kehilangan sosok orang yang pertama alya cintai. Kalian tau siapa, itu adalah ayah alya. Alya nggak mau kehilangannya, tapi Allah lebih sayang ayah alya, rasa sayang Allah lebih besar daripada rasa sayang alya ke ayah. Bulan, bintang, langit. Alya titip ayah yah, jagain ayah alya. Bilangin ke ayah, suruh sering-sering datang ke mimpi alya. Supaya.... Rasa rindu alya terobati, kalian tau, alya nggak percaya lo saat ayah meninggal tapi lalu alya percaya. Alya akan mencoba tegar bulan, alya nggak mau terus terusan dalam kesedihan. Alya ngak mau liat bunda sedih, alya ingin ini air mata terakhir alya, sebenarnya alya nggak mau munafik, karna alya masih sangat terpukul saat kepergian ayah, tapi alya harus rela kalau ayah sudah pergi. Alya tau semua nya tidak ada yang abadi, dan hanya satu yang abadi yaitu Allah. Bulan, temenin alya yah setiap malam supaya alya nggak larut-larut dalam kesedihan, temenin alya setiap malam. Bintang, tetap perindah langit malam yah, dan hiasi bumi dengan kecerahan mu. Temanin juga alya disetiap malam, langit malam, tetap lah cerah, kau tidak sendirian ada alya, bulan, bintang" Kini entah sihir dari mana bulan, bintang menjadi sangat cerah.

"Terimakasih yah udah dengerin curhatan alya, dan jangan lupa yah sampain ke ayah, alya mau nambah satu lagi bilangin kalau alya sudah kangen sama ayah" Alya pun menghapus air matanya, dan ia rasa ada yang menepuk pundak nya.

"Eh kalian sejak kapan disitu" Tanya alya yang langsung menghapus air matanya yang tadi sedikit lolos untuk keluar.

"Sejak tadi" Ucap Rahma.

"Sejak aku curhat sama mereka" Ucap alya sambil menunjuk langit.

"Hm"

"Udah al sabar, nanti kalau kamu kangen bisa kok kita temenin kamu ke makam om farhan iya nggak del, rah" Ujar faiza.

"Iya, kita akan selalu disamping lo apapun masalah nya" Ucap adel.

"Ululululu makacih aaaa cayang deh" Mereka pun memeluk alya seperti teletaubis. Mereka semua tau kalau Alya menutupi kesedihan nya dengan tingkah nya yang absurd itu, mereka tau kalau Alya masih sedih dan sangat terpukul tapi Alya sendiri mencoba untuk kuat.

"Makasih yah udah ada disamping alya"

"Kayak sama siapa aja kamu al"

"Tau tuh"

"Udah yuk turun" mereka pun turun, dan mereka pun ikut berkumpul di sana.

"Abi, umi mau disini aja yah nemenin bu rasi" Ucap umi nisa.

"Iya" Jawab abi.

"Nggak usah bu nyai nggak pa-pa"

"Nggak pa-pa bu, biar saya temenin, saya tau pasti bunda rasi sangat kehilangan jadi saya mau nemenin bunda saja disini"

"Yaampun syukron bu nyai"

"Na'am bu"

Drrrttt drrrttt......

Handphone citra berbunyi dan ia mengecek siapa yang menelpon nya.

"Afwan semua, citra izin ngangkat telefon dulu"

"Oh iya nduk" Ucap bunda rasi. Kini citra mengangkat telefon dari mamanya, ia pergi sebentar dan menekan tombol hijau.

"Assalamu'alaikum ma"

"....."

"Iya ma, citra boleh kan nginep di rumah bunda, citra mau nemenin bunda ma"

"....."

"Syukron ma"

"....."

"Waalaikumsalam" citra pun kembali dan duduk di dekat bunda rasi.

"Siapa citra" Tanya bunda rasi.

"Mama bunda"

"Kenapa"

"Citra minta izin untuk nginep disini boleh kan bunda"

"Boleh asal tidak merepotkan"

"Syukron bunda"

"Iya cantik"

"Kalau begitu abi balik dulu, azzam mau balik sama abi atau disini sama umi" Ucap abi yusuf.

"Azzam disini aja abi"

"Baiklah"

"Iya abi"

"Rahma, faiza, adel ayo balik ke pondok bareng saya" Abi yusuf mengajak ketiga gadis itu.

"Abi afwan, rahma mau nemenin alya boleh kan" Ucap Rahma meminta izin kepada abi nya.

"Pak kyai, bu nyai, saya dan faiza izin nemenin alya juga boleh kan" Tanya adel.

"Iya Pak kyai, bu nyai, saya ingin nemenin alya juga kita janji besok kita akan balik ke pondok, tapi kami minta izin buat nemenin alya hari ini boleh kan" Ganti ucap faiza. Abi Yusuf dan umi Nisa terharu akan persahabatan Alya yang dibilang cukup erat, mereka rela meninggalkan pelajaran demi menemani sahabatnya yang sedang berduka cita itu.

"Yasudah boleh" Ucap bu nyai.

"Syukron bu nyai"

"Iya"

"Ya sudah kalau begitu saya pamit semuanya assalamu'alaikum" Abi yusuf pun meninggalkan rumah alya.

"Waalaikumsalam" Jawab mereka semua.

"Bunda citra bikinin teh yah supaya bunda lebih mendingan" Yah setelah lulus dari pondok darunnajah citra jadi lebih baik tidak seperti di pondok.

"Iya boleh sayang"

"Bu nyai, gus juga mau biar citra bikinin"

"Makasih enggak usah citra"

"Nggak pa-pa, citra bikin sekalian"

"Yaudah"

"Yuk ikut aku" Ucap citra mengajak alya dkk. Mereka pun pergi ke dapur bebarengan, alya masih baru berdiri dan mendengar ketukan pintu.

"Assalamu'alaikum" Ucap orang itu.

"Alya buka gih pintunya"

"Iya bunda"

Alya pun membukakan pintu dan siapa yang datang.....

WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️

Hai semua. Gini yah author tegas kan sekali lagi. Mungkin part part sebelum nya hampir mirip sama ceritanya gus ilham my husband. Tapi tidak yah, hanya mungkin sedikit kemiripan tadi itu hasil haluan ku sendiri.

Buat reader's baru, kalian bisa baca part selanjutnya agar tidak ada kesalahpahaman. Biar kalian enggak mikir, cerita ini kok mirip ini kok mirip itu. Baca part selanjutnya yah.

Makasih buat yang udah baca sampai part ini.

Dapat salam dari author.

"Assalamu'alaikum reader's ukhti akhi semua"

Salam sehat semua.

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang