chapter 57.

7.9K 421 51
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

_________________________________

Terkadang ditinggal sahabat lebih baik daripada ditinggal kan kedua orang tua.

BY : BALQIS KHANSA ALYA

_________________________________

Kini sudah 3 minggu lebih 2 hari alya belum balik ke pondok dan ia masih mengurung dirinya di kamar nya, dengan pintu yang terkunci rapat, sering terdengar bantingan kaca, teriakan dari dalam kamar alya. Kevan, citra, asisten rumah tangga alya belum bisa membuka kamar alya, kevan punya kunci cadangan nya kamar alya tapi sebelum ia mengunci kamar nya alya lebih dulu mengambil kunci cadangan kamar nya. Kini di dalam kamar alya terdengar lagi suara kaca pecah setiap hari dari akhir-akhir ini. Waktu sudah sore alya masih enggan keluar kamar nya, dari luar terdengar teriakan dan tangisan dari dalam.

Gus azzam, kevan, umi nisa, abi yusuf, citra, asisten rumah tangga alya di depan kamar alya berusaha agar alya keluar kamar. Kevan dan gus azzam mau mendobrak nya tapi setiap mau mendobrak nya alya mengancam akan lompat dari kamar nya itu yang membiarkan mereka tak jadi mendobrak nya.

"Alya sayang buka yuk, ga kasian sama abang kamu, gus azzam, umi" Ucap umi nisa lembut. Kata-kata umi nisa tak ada yang di hiraukan alya.

"Dek udah dong jangan gini, ga kasian sama abang. Kamu udah hampir satu bulan ngurung diri di kamar lo dek, ikhlasin kepergian bunda dan ayah, buka dek" Ucap kevan membujuk nya tapi hasil nya masih nihil tak ada jawaban.

Kini kesekian kalinya ia berusaha mendobrak kamar alya tapi masih ada ancaman dari alya. Kini kevan dan gus azzam sudah habis kesabaran nya ia mendobrak nya ia tak memperdulikan ancaman alya. Kedua pria itu pun mendobrak nya dan al hasil terbuka ia melihat kamar alya sudah seperti kapal pecah.

"Segini kehilangan nya kamu dek dengan bunda" Batin kevan.

"Kasian kamu sayang masih kecil sudah ditinggalkan orang tua kamu" Batin abi yusuf.

"Umi dan abi janji akan jagain kamu sesuai amanat bunda kamu sayang. Kamu jangan sedih" Batin umi.

"Kita juga terpukul tapi kita enggak seperti itu, enggak sampai ngurung diri dikamar" Batin gus azzam.

Mereka langsung menghampiri alya yang duduk di lantai sambil memeluk kakinya. Ia duduk di pinggir serpihan kaca-kaca yang pecah, mereka berjalan ke arah alya dengan hati-hati supaya tidak kena kaca. Asisten rumah tangga alya pun menyapu kaca tersebut agar tidak ada yang kena. Mereka menghampiri alya dan kevan langsung memeluk adek kesayangan nya itu yang masih duduk disana dengan tatapan kosong. Khimar yang berantakan, wajah nya sangat pucat, mata nya sembab, hidung nya merah, bibirnya pucat sudah seperti zombie saja alya.

Kevan memeluk adek nya sambil menangis disana ia mengelus rambut alya yang tertutup khimar disana, ia ikut menangis melihat keadaan alya.

"Ya ampun dek jangan gini ya Allah" Kevan menyeka air matanya.

"Astaghfirullah alya dek kamu mau bunuh diri hah sampai gores tangan kamu kek gini" Ucap kevan yang tak sengaja lengan baju alya terangkat dan memperlihatkan goresan ditangan nya. Kevan masih belum melihat goresan yang lain nya, ia hanya liat goresan di tangan nya yang sebelah nadi itu saja.

Alya mendongak kan kepala nya menghadap abang nya yang menangis melihat nya. Kevan langsung menangkup pipi alya dengan kedua tangan nya dan kedua netra mereka bertemu.

"Dek hiks jangan gini kamu mau tinggalin abang hah, kamu udah nggak sayang sama abang. Jangan gini ya Allah jangan gini, abang ngak kamu kenapa-kenapa hiks jangan gini" Ucap kevan sambil menangis. Ia tak perduli dikatakan cengeng sama orang yang ada disana ia tak perduli, karna ia lebih perduli dengan adek nya sekarang.

"Abang jangan nangis, alya enggak kenapa-kenapa kok" Ucap alya mulai membuka suara dan masih menatap abang nya yang menangis. Ia tak menghiraukan luka ditangan nya yang semakin memburuk.

"Kamu bilang nggak kenapa-kenapa hah, ini luka alya ya Allah nanti bisa jadi infeksi ya ampun, zam mobil cepatan zam" Ucap kevan menyuruh gus azzam menyiapkan mobil tapi gus azzam masih enggan pergi dari sana.

"AZZAM BURUAN CEPATAN SIAPIN MOBIL KENAPA MASIH BENGONG HAH" Ucap kevan yang di ambang amarah. Gus azzam pun langsung berlari menyiapkan mobil dan kevan membopong alya diikuti oleh umi nisa, abi yusuf, citra. Kini alya sudah ditidurkan di kursi mobil belakang dengan kevan sebagai bantalan dan di supirin gus azzam, sementara citra satu mobil dengan umi dan abi.

"Zam cepetan zam" Ucap kevan.

"Iya iya bang ini juga udah cepet"

"Alya bangun al, kenapa kamu lakuin itu, kamu mau ninggalin abang hah kamu mau, jangan kek gini lagi hiks. Abang udah kehilangan ayah dan bunda abang nggak mau kehilangan kamu juga al hiks" Ucap kevan yang masih mencoba agar alya sadar. Alya membuka kertas yang ada ditangan nya dan langsung di perlihatkan ke kevan.

"Balqis hospital" Ucap kevan yang diangguki alya.

"Zam cepatan balqis hospital zam"

"Iya"

Gus azzam pun melajukan mobil nya dan langsung bushhh sampai di rumah sakit tersebut. Rumah sakit tersebut sangat besar dan mewah, kevan pun turun dan membopong alya lagi sambil memanggili suster. Suster pun datang dengan membawa brankar dan alya ditidurkan disana. Semua keluarga mendampingi alya dan ikut mengantarkan alya ke ruang rawat.

"Astaghfirullah alya" Ucap dokter dinda dokter yang menangani alya.

"Dok bantu adek saya sembuh dok" Ucap kevan.

"Baik kalian tunggu disini"

Mereka pun menunggu di depan, mereka menunggu dokter menjalan kan operasi nya agar tangan alya tidak infeksi. Sudah 4 jam dokter tak kunjung keluar mereka pun dilanda rasa kepanikan sekarang. Kini 6 jam baru satu dokter tadi keluar dan langsung disambut keluarga, dokkter itu pun mengatakan.

"Kini alya sudah........"

WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang