chapter 67.

8.3K 458 22
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

_________________________________

Berlari dari masalah bukan lah hal yang benar. Bila menyelesaikan masalah dengan cara A tidak berhasil maka cobalah dengan cara B atau C, ingat.... Masih ada 26 abjad dan seperti itu juga masih ada 26 cara menyelesaikan masalah.

BY : NDAA

_________________________________

Hari ini alya berinisiatif ke makam ayah dan bunda nya untuk menenangkan pikiran nya lagi. Alya pun ke kamar mandi dulu untuk membersihkan dirinya, setelah selesai ia mengambil gamis berwarna hitam dengan pashmina crinkle hitam juga, lalu ia memoleskan bedak tipis-tipis dan di tambahkan lipblam aloyvera di bibir nya jadi bibir mungil itu terlihat pink cantik. Setelah selesai alya mengambil tas nya dan handphone pipi nya lalu di masukkan ke dalam tas dan alya pun turun ke bawah untuk mencari abang nya untuk berpamitan.


"ABANGG" Alya pun berteriak di dalam rumah dan suaranya pun menggelegar di seluruh penjuru rumah.

"Astaghfirullah apa Alya" Ucap kevan.

"Hehehe alya mau pergi"

"Kemana hm"

"Ke makam ayah dan bunda"

"Habis itu langsung pulang"

"Habis itu Alya mau ke rumah amaya"

"Amaya?"

"Iya, kan abang pernah nganterin aku kerumah amaya, boleh yah bang biar Alya juga nggak terlalu banyak pikiran"

"Yaudah abang anter"

"Nggak usah bang alya sendiri aja"

"Beneran"

"Iya bang, yaudah alya pamit yah assalamu'alaikum" Alya pun menyalimi tangan abang nya.

"Waalaikumsalam hati-hati"

"Iya" Alya pun keluar rumah dan menyusuri jalan.

Kalau kalian pikir kenapa Alya tiap pergi selalu jalan nggak naik angkot atau taksi. Jawaban nya karena Alya lebih suka jalan kaki katanya lebih sehat dan hemat uang. Alya pun akhirnya sampai di pemakaman, sebelum ke makam tadi ia beli bunga untuk di taburkan di makam kedua orang tuanya. Alya pun duduk di samping makam bundanya lalu alya pun menaburkan bunga di makam kedua orang tuanya lalu ia membaca tahlil dan berdoa.

"Assalamu'alaikum bunda ayah" Ucap nya lalu membacakan tahlil dengan tangan yang mencabuti rumput-rumput , membersihkan daun kering yang jatuh dari pohon agar makam nya bersih.

"Shodaqolloh hul adzim" Alya pun menyelesaikan tahlil nya dan kini ia berdoa lalu ka curhat ke makam ke-dua orang tuanya.

"Ayah, bunda, alya mau cerita bunda ayah. Sekarang nggak ada yang nenangin aqis lagi kalau aqis sedih, ayah udah pergi ninggalin aqis. Kalian tau, emm mungkin aqis udah cerita sama kalian, tapi aqis masih belum lega. Aqis mau cerita langsung ke kalian dan kalian bilang "Sabar yah semua masalah bisa dihadapi dengan baik. Putri kecil nya ayah nggak boleh sedih tetep semangat" Aqis kangen bila ayah bilang gitu tapi sekarang nggak ada yang bilang gitu lagi, aqis kangen sama kalian, sekarang aqis udah besar tapi masalah yang aqis hadapi juga tambah besar, aqis cape' tapi belum waktunya pulang. Kapan yah aqis bareng kalian, kapan aqis pulang" Alya menyeka air matanya.

"Bun, yah, alya harus ngapain lagi buat mempermudah masalah ini" Ucap nya lagi "alya capek bun, kenapa alya dulu di jodohkan kalau gini cerita nya, kenapa. Alya kira setelah Alya di jodohkan dengan gus azzam, Alya bisa di bimbing dengan baik tapi kenapa tidak sesuai dengan pikiran Alya kalau gus azzam itu baik, lembut, ga suka ngomong kasar. Tapi.... Tapi ini apa bun, yah, Alya di katakan jalang, lonthe, dan lain-lain yah, kenapa Alya harus di situasi ini bun. Skenario Allah ternyata gini yah buat Alya, kapan tamat nya skenario ini buat Alya, Alya capek alya lelah dengan ini bun"

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang