chapter 52.

8K 388 4
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's 🍁

Kini sang TNI, dan Polri datang ke rumah alya. Mereka semua yang disana dibuat bingung, siapa mereka? Kok setiap keluarga alya meninggal mereka tau? Pikiran orang yang ada disana tapi tidak dengan alya. Kevan pun menyuruh mereka masuk dan mempersilahkan mereka duduk. Mereka pun duduk dan mata sangat leader mereka mengedarkan pandangan nya mencari alya disana, namun nihil hasilnya. Tak lama datang lah kedua wanita cantik dari atas tingkat. Mereka adalah alya dan juga Rahm, mata alya sembab sangat sembab. Mata sembab, kantung mata menghitam, hidung memerah, pipi memerah, nampak bukan seperti alya. Alya masih belum sadar disana ada leader alya, dirinya pun langsung berlari menuju abang nya dengan berlari.

"ABANGG" Panggil alya dengan berteriak. Ia tak menghiraukan orang yang disana.

"Cup cup cup udah alya, ikhlasin bunda alya"

"ENGGAK BUNDA NYA ALYA LO ENGGAK IKUT AYAH, BUNDA NYA ALYA MASIH HIDUP CUMAN LAGI TIDUR" Sentak alya membuat semua orang takut. Para TNI dan juga polri tersebut sudah mengerti bahwa sifat alya yang lain keluar.

"Alya kecilin sedikit volume suaranya. Abang tau kamu sedih abang juga sedih al, enggak kamu aja al yang sedih" Ucap kevan mengelus punggung adik nya.

"ALYA NGGAK PERDULI ALYA MAU NYUSUL BUNDA" Alya pun berjalan keluar rumah dan langsung membuka pintu lalu menutupnya sangat keras.

Brakk

Mereka semua terkejut dengan perilaku alya.

"Zam susul alya" Kata umi nisa.

Gus Azzam pun menyusul alya ke tpu disana, gus Azzam menaiki mobil lalu langsung menuju tpu. Disana ia langsung memarkirkan mobil nya dan mencari alya dirinya pun menemukan alya lalu menghampiri nya ia melihat alya menangis di gundukan tanah tersebut.

"Alya" Panggil gus Azzam.

"Bunda hiks. Bunda kenapa tinggalin alya hiks, bunda jahat katanya enggak bakal ikut ayah, tapi apa bunda ikut ayah hiks. Bunda tega ninggalin alya, bunda apa salah alya bunda. Ayo bunda bangun hiks, kenapa semua orang ninggalin alya hiks kenapa HAH KENAPA hiks. Alya nggak mau sendirian bunda, alya mau sama bunda, alya mau ikut bunda dan ayah, alya mau ikut kalian hiks. Nggak mau tau hiks alya mau ikut kalian hiks, BUNDA ALYA MAU IKUT BUNDA MAU BUNDA MAU AYAH MAU KALIAN HIKS ALYA MAU IKUT KALIAN, KENAPA KALIAN TEGA NINGGALIN ALYA HIKS" Alya pun menjerit dan menahan kata nya.

"Alya udah bunda rasi udah nggak ada" Ucap Gus azzam tegas.

"Enggak bunda nya alya masih ada kenapa Gus ngomong kalau bunda nya alya udah nggak ada. BUNDA NYA ALYA MASIH ADA HIKS MASIH ADA" Gus Azzam menatap alya dengan tatapan sendu. Kini Gus Azzam langsung memegang pundak alya dan membangunkan nya ia menghadapkan alya ke dirinya dirinya pun menatap alya dan alya hanya menatap bawah menatap tanah.

"Alya dengerin saya, bukan kamu aja yang kehilangan alya, saya abang kamu dan yang lain nya juga kehilangan. Kamu pikir yang lainnya enggak sedih, sedih alya. Mereka mencoba tegar, tapi kamu apa kamu malah meminta yang mustahil. Bunda kamu udah nggak ada alya sadar heyyy sadar. Bunda kamu udah tenang bersama ayah, bunda kamu nggak mau liat kamu kayak gini. Bunda kamu pasti sedih kalau ngeliat kamu kayak gini, sadar al sadar, kamu doakan bunda dari alam nyata supaya bunda tenang disana bunda malah seperti ini" Terang panjang lebar Gus Azzam.

"GUS AZZAM NGGAK TAU APA YANG ALYA RASAIN hiks. Gus Azzam bisa ngomong begitu karna gus Azzam nggak kenal lama dengan bunda nya alya, andai gus Azzam jadi alya gimana di tinggalkan kedua orang tua alya gimana gus, gus bisa nggak sih memposisikan diri gus jadi alya. Betapa hancur nya alya gus betapa hancur nya yang ditinggal kakek nenek lalu disusul oleh ayah dan sekarang gus sekarang alya di tinggal bunda. Orang yang paling alya sayangi hiks" Alya pun memukul dada gus Azzam dan langsung pingsan, gus Azzam menghela nafasnya dan langsung menggendong alya ala bride style ia membawa alya kedalam mobil.

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang