Assalamualaikum🌻
Para reader's🍁Udah 2 Minggu sekitar lamanya Alya di bawa oleh orang-orang itu, dan 2 Minggu pula pencarian Alya yang belum ditemukan, tapi hari ini tepat di hari yang ke 16 pencarian Alya mereka menemukan lokasi nya alya, hal itu pun kabar bahagia buat mereka. Disini mereka masih di dalam ruangan itu mengepung orang-orang yang membawa Alya pergi itu, Alya masih dijaga oleh anak buah orang itu.
"Lepasin adek saya" ucap kevan tegas pada pria itu.
"Tidak akan" ucap nya dengan lantang dan menantang.
"Mundur" ucap pelan Gus Azzam pada para perempuan yang ada di sana, dan mereka pun mundur.
"Bismillahirrahmanirrahim" ucap nya ia pun menendang orang itu karena kesabarannya sudah habis dan tepat orang itu berada di depannya. Orang itu tak terima dan membalas Gus Azzam dengan pukulan, akhirnya para pria disana pun adu pukulan, tendangan, sudah. Umi dan yang lain pun menghampiri Alya membantu melepaskan ikatan yang ada pada alya, setelah terlepas umi pun memeluk Alya dengan sekuat tenaga tak mau menantu nya kenapa-napa tapi yah sudah kenapa-napa.
Bugghh
Bugghh
Bugghh
Tiga pukulan orang itu layang kan kepada Gus azzam dengan marah nya, dan Gus azzam pun membalas pukulan itu meskipun dengan marah tapi santay. Anak buah itu banyak yang melarikan diri banyak juga yang disana, yang melarikan diri sudah dikepung oleh anak buah reyfan.
"Sayang kamu nggak pa-pa" tanya umi kepada Alya.
"S-sakit umi"
"Maafin umi nak, maafin umi gabisa jaga kamu" umi pun terisak pelan dan didengar Alya.
"Umi ga usah nangis ini salah Alya bukan salah umi"
"Tapi--"
"Udah umi Alya gapapa" ucap nya menenangkan umi nya. Luka nya tak sengaja dipegang oleh umi dan keluar lah ringisan kecil mulut Alya.
"Ssshh"
"Maaf"
"Gapapa umi" mereka pun menyingkir dan melihat hanya ada perkelahian, di sana Gus Azzam yang brutal menghajar orang itu pun membuat orang itu hampir terkapar. Gus Azzam tak terima dengan apa yang dilakukan orang itu kepada alya-nya, dia sudah membuat Alya terluka jadi ia tak mau ada luka lagi di alya.
Suara lari dari arah tangga pun terdengar beberapa anak buah reyfan datang ikut andil dalam meruntuhkan lawannya itu. Tak membutuhkan waktu lama orang-orang yang membuat Alya luka pun kalah telak dengan mereka. Anak buah reyfan pun menangkap mereka semua dan membawanya ke mobil mereka masih ada juga yang di sana. Gus azzam pun menghampiri istrinya dan memeluk nya sangat erat seakan-akan tak pernah ketemu.
"Alya maafin saya maaf karena udah lalai jaga kamu maaf Alya" Gus Azzam semakin erat memeluk alya tak mau lepas.
"I-iya gus" entah kambuh atau sudah tidak kuat nafas nya mulai lagi tidak teratur. Alya yang melihat orang yang menyakiti Alya membawa pistol dan menghadapkan pistol nya ke Gus azzam karena posisinya membelakangi orang itu pun membuat Alya sedikit membelak kan matanya. Alya melihat orang itu pun mulai menembak kan pistol nya ke arah Gus azzam, seperti di slowmo Alya pun memutar badan Gus Azzam jadi Alya yang membelakangi orang itu.
Dorr
Suara tembakan mengenai punggung alya, yang membuat Gus azzam kaget karena alya memutar badan nya.
Dorr
Tembakan kedua orang itu kembali layang kan dan mengenai kaki Alya. Gus Azzam pun langsung kaget dan melepaskan pelukan nya dan menatap Alya yang sudah pucat tapi masih tersenyum seperti tidak ada beban tapi merasakan rasa sakit. Alya pun jatuh untung langsung ditangkap sigap Gus Azzam orang yang menembak tadi langsung dibawa oleh anak buah reyfan.
"Al Alya bangun Al" ucap Gus Azzam pun terisak. Kevan melihat jelas bagaimana alya tertembak dan ia langsung menghampiri adek nya itu.
"Dek bangun dek bangun Alya" teriak kevan bersama kino.
"K-kenapa kalian khawatir" ucap nya bercampur nafas nya yang mulai tidak teratur. Badan Alya dingin, sangat dingin dan pucat.
"A-alya ga kenapa-napa k-kok" lanjutnya. Mata Alya sedikit demi sedikit terpejam. Melihat nya Gus Azzam langsung menggendong Alya sambil berlari keluar dari ruangan itu diikuti yang lain. Gus Azzam pun segera membawanya ke mobil dan langsung ditidurkan di mobil setelah sampai, kevan yang ikut berlari langsung masuk mobil juga dan duduk di kursi kemudi. Semua masuk ke mobil nya masing-masing mengikuti kevan yang sudah melajukan mobil nya.
"Bang buruan bang buruan" ucap Gus azzam sambil menangis.
"Alya bangun Alya hiks bangun Al" Gus Azzam mencoba menyadarkan Alya tapi alya-nya tak kunjung bangun.
Mata cantik itu tertutup dan wajah pucat itu menjadi sangat cantik, Alya pucat menambah kecantikan nya. Mata nya yang tertutup dan bibir mungil nya tersenyum, meskipun luka-luka di wajah alya belum hilang tapi wajah nya yang pucat begitu cantik.
"Bang cepetan bang buruan" kevan sudah melajukan mobil nya dengan cepat tapi jarak rumah sakit yang jauh.
"Astaghfirullah Alya bangun Alya hiks buka mata kamu bangun Alya bangunnnnn"
"Tenang zam gue juga khawatir dengan alya"
"Ga bisa bang hiks Alya bangun Alya hiks bangun" Alya masih tak membuka matanya. Gus Azzam memerhatikan badan Alya yang dipenuhi luka membuat nya semakin tak tega. Darah yang terus mengalir di kakinya pun membuat Gus Azzam semakin histeris memanggil Alya.
"Alya kenapa kamu biarin dirimu yang tertembak Al kenapa hiks" Gus Azzam mengingat kejadian tadi dimana Alya memutar badan nya hanya karena Gus Azzam tak mau tertembak.
WAASALAMUALIKUM🌻
Next Part🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM [END] REVISI
Teen Fictionseorang santriwati bandel dan susah diatur sama ustadz dan ustadzah. langganan hukum bikin semua ustadz-ustadzah geleng-geleng dengan kelakuan nya siapa lagi kalau bukan Balqis Khansa Alya. Alya santriwati paling bandel di pondok darunnajah, santri...