chapter 76.

6.3K 332 0
                                    

Assalamualaikum🌻
Para reader's🍁

Mereka sampai di tempat itu lalu mereka langsung menuju tempat alya disekap. Mereka menaiki tangga demi tangga yang ada. Lalu mereka sampai di tempat nya, tempat disekap nya alya. Gus azzam pun mendobraknya dengan sekeras tenaga tapi tidak bisa, akhirnya Gus azzam dan reyfan mendobrak nya bersama-sama.

Brakk

Akhirnya mereka berhasil mendobraknya dan terbuka pintu itu, tapi hasil nya nihil. Tak ada orang sama sekali.

"Dimana dia" Ucap reyfan.

"Tadi dia disini, alya tadi disini" Ucap afiyah.

"Lacak kembali" Ucap jendral itu. Afiyah pun melacak keberadaan alya dimana berada. Rahma berjalan menuju jendela yang ada disana tapi kakinya seperti menginjak sesuatu lalu ia melihat kebawah, benda itu menyalah dan berbunyi bertepatan dengan alat pelacak afiyah yang menyala juga. Rahma pun mengambil benda yang ia injak dan menunjukkan ke semua orang.

"Aku nemuin ini" Ucap Rahma menyerahkan kepada abang nya. Gus azzam pun mengamati benda itu.

"Gelang ansa" Ucap amaya.


"Gelang nya lepas dari tangan anda jendral, saya tidak bisa melacak nya dia ada dimana" ucap afiyah.

"Lacak orang yang membawa ansa" perintah jendral kepada afiyah. Ditempat itu afiyah melacak nya tapi tak menemukan sama sekali keberadaan alya.

"Tidak bisa ditemukan jendral"

"Kita kembali dulu ke kantor"

"Baik" ucap Amaya dan afiyah.

Mereka pun kembali ke kantor bersama keluarga Gus Azzam juga. Mereka pisah arah Gus Azzam dan keluarga pergi ke pondok dan jendral beserta anak buah nya kembali ke kantor.

***

Disisi lain Alya yang dibawa oleh orang-orang berbadan kekar tadi ke sebuah rumah tua yang tidak bisa dilacak oleh semua orang. Alya di bawa ke kamar dan di dudukan di kursi tua tangganya di ikat, kaki nya di ikat. Di ruangan itu hanya gelap dan cahaya kecil yang masuk dari jendela dan lubang-lubang yang ada di ruangan itu. Alya masih menyadarkan diri dan menatap orang-orang yang ada di depan nya, Alya menatap nya dengan baju nya yang sudah lusuh, dan ada sayatan kecil di tangan nya yang membekas.

"Mau apa sih anda" ucap Alya dengan menatap tajam orang itu.

"Lo udah bikin adem gue mendekam di penjara"

"So"

"Gue mau balas dendam Ama lo Balqis ansa rachalya gara-gara Lo adek gue di penjara hanya karena masalah kecil"

"Masalah kecil"

"Balas dendam" lanjut Alya.

"Kenapa takut Lo ansa. Dimana anda yang selalu berani pada penjahat dan sampai menjarain adek gue"

"Eh bos enak nya diapain nih orang. Gue juga mau balas dendam karena sepupu gue di penjara in sama nih orang" ucap salah satu anak buah nya juga.

"Gue juga bos mau balas dendam sama nih karena dia udah pernah penjarain gue untung gue bisa kabur" ujar salah satunya.

"Biarkan aja dulu, kita lihat seberapa cerdik seorang ansa ini keluar dari tempat ini"

"Tapo bos--"

"Biarkan aja dulu kita siksa dan kita biarkan" ucap orang yang mereka sebut bos tadi. Mereka pun keluar dari ruangan itu dan mengisahkan Alya saja. Diruangan itu sudah minim cahaya, banyak nyamuk, kecoa, semut, dan hewan-hewan kecil lainnya. Alya berusaha melepaskan ikatan di tangan nya.

"Ck! Sial" ucap nya menggeram. Wajah nya yang sudah lebam karena pukulan dari orang-orang tadi, perih di sayatan itu. Ruangan itu terbuat dari beton jadi dingin. Alya kedinginan nafas nya mulai tak teratur.

"Bertahan. Sstt dingin" ucap nya. Tiba-tiba ada hewan yang menggigit kakinya dan menyebabkan kan bengkak entah hewan apa.

"AKKH, hewan sial. Gimana caranya kabur, gelang aja udah dirusak jadi gabisa komunikasi sama kantor, nih tempat pun kayak nya gabisa dilacak deh. Astaghfirullah ya Allah ya Allah bantu Alya keluar dari sini" ucap nya beristigfar dan menetralkan nafas nya, tapi udara dingin itu mulai menusuk dirinya nafas nya mulai sangat tidak teratur. Alya pun kehabisan nafas dan pingsan, ia tidak membawa inheller nya barang-barang yang ia bawa di ambil oleh orang itu.

Jam berganti demi berganti hari esok pun datang, Alya mulai mendasarkan diri nya. Kini sudah jam 8 pagi alya sudah sadar dan mengedarkan matanya ke segala penjuru arah. Suara kaki terdengar ingin memasuki ruangan itu, pintu pun terbuka dan menampilkan orang kemaren yang membawanya kesini.

"Udah sadar ansa" ucap nya remeh.

"Lepasin saya" ucap Alya.

"Seenak itu Lo bilang lepasin. Lo udh bikin adek gue di penjara beberapa tahun dan Lo disekap hanya masih 3hari? Dan Lo minta lepasin. Ga semudah itu ansa. Dimana otak cerdik Lo itu HM" ucap orang itu mencolek pipi Alya dan Alya langsung menghindar.

"Jangan sentuh saya"

"Cih" orang itu meludah i wajah Alya. Satu kata yang ada di otak Alya. Menjijikkan.

"Gue ga akan lepasin Lo setelah gue puas nyiksa Lo"

"Mau anda apa sih"

"Nyiksa dan bikin lo juga dipenjara hahahaha" tawa orang itu menggelegar di segala penjuru arah.

"Cih" ucap Alya meremehkan nya. Orang itu pun tangan nya bergerak memegang hijab Alya tapi Alya tak sebodoh itu untuk di pegang, Alya langsung memiringkan wajah nya dan menggigit tangan orang itu.

"AKKKHHH ANJ*NG" ucap orang itu.

Plakkk

Satu tamparan mendarat di pipi Alya. Alya pun tertoleh kesamping, darah segar keluar dari pinggir mulut Alya. Orang itu pun mengambil tali besi mungkin berat nya satu kilo. Besi karatan itu di cambuk kan ke badan Alya dan mengakibatkan memar.

Cetarrr

Cetarrr

Cetarrr

Orang itu ganti mencambuk kaki Alya tapi ia tak menggerang seperti kesakitan. Ia menahan nya. Alya menggigit bibir nya dan merasakan sakit yang di seluruh badan nya.

Cetarrr

Cetarrr

Kedua cambukan itu mendarat di kaki Alya, Alya melemas dan ambruk beserta kursi itu. Alya jatuh kesamping dengan masih terikat di kursi.

"Hahahaha segitu doang kemampuan Lo ansa hahahaha" ucap orang itu.

"Gue masih belum puas siksa Lo, sampai Lo dipenjara juga seperti adek gue hahahaha"

Orang itu pun keluar ruangan dan mengisahkan Alya yang menggerang kesakitan. Perih di sekujur tubuh nya terasa sangat sakit, ditambah lagi tangan dan badan nya masih terikat oleh tali.

"B-bunda ayah sakit" gumam Alya.

"B-bunda mau ikut bunda. A-ayah jemput alya a-ayah"

"Sakit bunda. Abang, Gus Azzam, umi, abi. Sakit" Alya menggerang kesakitan, dan akhirnya gadis itu pingsan dengan di sekujur tubuh yang di penuhi luka-luka.

WAASALAMUALIKUM🌻
Next Part🍀

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang