chapter 49.

8.4K 454 81
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

Hari ini di pondok darunnajah semua murid masuk sekolah kecuali Alya, kelas Alya kini sedang kegiatan belajar mengajar. Jadwal Gus azzam mengajar sekarang, Gus azzam pun masuk ke dalam kelas tak lupa mengucap kan salam terlebih dahulu. Setelah mengucapkan salam gus azzam pun masuk dan duduk di kursi para ustadz/ustadzah. Gus azzam mengabsen satu persatu santriwati tersebut. Absen alya dak teman-teman nya ada di paling akhir sendiri. Setelah mengabsen para santri kini berganti absen alya dkk.

"Chayra Rahma jamilah"

"Hadiroh"

"Faiza tazkia shafia"

"Hadiroh"

"Adeliana fitriani rafifah"

"Hadiroh"

"Balqis khansa alya" saat nama alya di absen tidak ada sahutan sekali pun, gus azzam pun mengulang memanggil nama nya.


"Balqis khansa alya"

"Afwan Gus, alya izin ini surat nya" Faiza pun maju memberikan surat kepada gus azzam dengan sopan. Gus azzam pun membuka surat tersebut dan membaca nya. Gus azzam pun bingung kenapa alya tidak masuk? Kenapa alya dari pagi sudah tidak ada dirumah? Gus azzam sedikit khawatir dan sedikit kesal pada alya karna pergi tanpa bilang, tidak masuk sekolah.


"Hufff baiklah mari kita mulai pelajaran nya, buka kitab jawahirul khalamiyah"

Semua santriwati pun membuka kitab tersebut, mereka pun memaknai (mengartikan) tulisan tersebut dengan Gus azzam yang membacakan nya. Mereka semua memaknai nya dengan pegon dan sangat tertib. Semua santriwati tidak ada yang bicara sekalipun atau sedikit pun. Ada sedikit yang bertanya karna tidak mendengar suara gus azzam, setelah selesai memaknai gus azzam pun berpamitan undur diri karna jadwal pelajaran nya sudah selesai.

"Baik lah kalau begitu sudah selesai pembelajaran hari ini kita lanjut minggu depan"

"SYUKRON GUS ILMUNYA" Ucap seluruh santri wati tersebut dengan sangat kompak nya.

"Iya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Gus azzam pun keluar dan berjalan ke kantor tempat dimana ia tinggal waktu disekolah, entah kenapa kaki gus azzam mengarahkan ke gerbang belakang. Gus azzam berpikiran ada yang janggal di gerbang belakang pondok, gus azzam pun berjalan kesitu dan mengamati ada yang janggal, dan yah ternyata gerbang pondok belakang sedikit terbuka. Gus azzam pun berjalan ke gerbang dan menutup pintu tersebut, saat ia mau menutup pintu ia melihat ada gelang tangan yang nyangkut di gerbang, ia mengingat alya mempunyai gelang tangan tersebut.

Gus azzam pun mengambil dan betul gelang berwarna navy dominan lilac itu milik alya. Gus azzam pun mengambil nya dan menutup gerbang setelah itu ia kembali ke pondok tersebut dengan membawa gelang tersebut, karna waktu alya kabur tadi gelang nya nyangkut dan enggak sempat ambil jadi ia tinggalkan.

Alya pov

Kini alya masih ada di halte bus tempat tadi, dia berencana ke rumah sakit dulu untuk mengecek penyakit nya lagi dan dia pun berjalan ke arah rumah sakit, dirinya sama sekali tidak ada niatan naik anggot atau taxi. Sesampainya di rumah sakit dirinya langsung menemui dokter dinda, dokter yang menangani alya semenjak sakit. Dokter dinda pun langsung melihat alya ketika sampai dan langsung menghampiri alya.

"Assalamu'alaikum dok"

"Waalaikumsalam eh alya, udah lama enggak chek up"

"Hehehe iya dok lagi sibuk"

"Ouh yaudah, mau chek up yah"

"Iya"

"Ayok"

Alya dan dokter dinda pun berjalan ke ruangan dokter tersebut, dan dokkter tersebut kini sedang jadwal kosong jadinya ia memeriksa alya. Alya pun disuruh tiduran di atas tempat tidur pasien (tak tau lah apa namanya) ia pun menurut. Dokter dinda pun memeriksa nya dan setelah itu mereka duduk berhadapan. Dokter dinda menjelaskan tentang penyakit nya lalu memberikan obat, setelah selesai alya pun pulang ke pondok lagi dengan berjalan.

Alya pov end

Kini alya sudah di dalam pondok, ia pun berjalan ke rumah nya, kini dirinya langsung menuju kamar nya. Setelah dikamar ia langsung ke kamar mandi ia mengunci kamar mandi tersebut.

"Kenapa jadi seperti ini hiks" Alya menangis di kamar mandi, alya pikir penyakit nya akan sembuh tapi ternyata tidak malah makin buruk.

"Sakit yah, sakit" Alya memegangi dadanya dan mengatur nafas nya yang tersenggal-senggal.

Darah menetes dari hidung alya, ia pun langsung membersihkan nya tapi darah tersebut tidak mau berhenti. Suasana di kamar mandi sangat dingin hal itu membuat alya semakin sesak nafas, ia mau keluar dari kamar mandi tapi darah yang di hidung alya tidak mau berhenti. Alya terus menetralkan nafas nya dan juga membersihkan darah tersebut, setelah ia rasa berhenti ia membuka kertas dari dokter dinda tadi, dirinya susah paya melawan sakit nya tapi tidak bisa. Sudah rasa lama ia pun keluar dari kamar mandi dan langsung mendapati gus azzam di depan lemari.


"G-gus" Ucap alya dengan nafas yang sedikit sakit.

"Ini apa" Ucap gus azzam menunjukkan surat izin yang alya buat tadi.

"I-itu tadi al---"

"Kamu kemana hah, kamu kabur? Mau jadi apa sih kamu al, kamu kenapa sih nyusahin terus kerjaan nya, dan sekarang kamu kabur"

"A-alya enggak kabue gus"

"ENGGAK KABUR KAMU BILANG, SAYA NEMUIN GELANG KAMU DI GERBANG BELAKANG, DAN KAMU MASIH MAU NGELAK KALAU KAMU TIDAK KABUR HAH. KAMU INI SANTRI ALYA, MAU KAMU APA SIH HAH APA ALYA APA"

Ucapan gus azzam sangat menusuk di hati alya dirinya pun menahan air matanya agar tidak keluar. Gus azzam langsung keluar dari kamar dan menutup pintunya dengan keras tak menghiraukan alya. Hati perempuan mana yang tak sakit bila dibentak oleh pria?

WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️

Halo semuanya. Author lama up nya karna lagi sibuk.

Mohon dimaklumi.

Kata buat alya?

Kata buat gus azzam?

Kata buat faiza?

Kata buat rahma?

Kata buat adel?

Kata buat dokter dinda?

Kata buat author?

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang