Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁Kini sekolah alya sudah pulang tapi tidak dengan alya nya, ia masih berada di area sekolah karna ia piket jadi ia membersihkan kelas nya terlebih dahulu. Tadi teman-temannya berniat membantunya tapi tidak di perboleh kan oleh nya jadi ia sendiri. Setelah menyelesaikan nya ia pun pulang dan di tengah-tengah jalan ia melihat gus azzam dan ustadzah sindy berjalan berdua.
Apakah yang dilihat alya itu benar?
Dirinya pun berjalan menjauh dan bersembunyi lalu ia mengamati mereka. Dia cukup mendengar pembicaraan mereka, entah membicarakan apa, yang pasti hanya gus azzam, alya, ustadzah sindy yang tau.
Alya merasakan sesak di hatinya karna kalau ia tidak sengaja ketemu dengan ustadz yahya ia di marahin oleh gus azzam tapi ini apa? Gus azzam malah berdua dengan ustadzah sindy di depan kantor pula' terang-terangan.
Alya pun memilih untuk melanjutkan jalan nya lalu pulang ia tak meneruskan mata-mata nya karna takut hatinya akan semakin sesak.
Di panas yang terik ini ia malah merasakan dingin, ia pun buru-buru menggosok tangan nya yang sambil membawa buku itu.
"Kenapa dingin yah padahal kan panas nya terik gini" Gumam nya. Seaak di dadanya menyurak, perut nya yang terasa perih, entah kenapa datang nya barengan.
Alya pun buru-buru berjalan ke rumah dan lagi lagi dan lagi ketemu ustadz yahya yang membuat nya males dan eneg. Ustadz itu pun menyapa alya dan dijawab dengan kepala menunduk.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam ustadz"
"Lo alya kamu kenapa" Tanya ustadz yahya yang melihat alya seperti menggigil.
"Astaghfirullah jangan sesek dulu ya Allah astaghfirullah" Batin alya yang terus mengucapkan istighfar.
"N-ngak p-papa ustadz" Jawab nya.
"Boleh saya bantu kamu pul--"
"Eh ustadz alya pulang dulu yah alya ada pekerjaan yang harus di urus, maaf sekali lagi ustadz assalamu'alaikum" Alya pun buru-buru meninggalkan ustadz yahya dan berjalan ke rumah nya.
Ia pun berjalan dengan menggosokkan tangan nya agar tidak kedinginan dan menetralkan nafas nya. Setelah sampai rumah ia pun masuk ke rumah nya dan langsung pergi ke kamar nya dan mencari obat nya.
"Astaghfirullah d-dimana obat alya" Ucap nya sambil menggeledah kamar nya mencari obat tersebut.
"Y-ya Allah dimana" Alya pun masih enggang menemukan obat nya dan ia pun terduduk di lantai sambil memegangi badan nya yang terasa dingin. Entah dari mana langit ikut menyaksikan itu dan langsung turun hujan setelah panas terik itu.
Sepertinya langit ikut menangis melihat alya?
Langit yang turun hujan dengan deras nya langsung menambah khas dingin di badan alya, dingin nya kini sangat dingin padahal tadi panas. Alya semakin menggigil dan tak tau obat nya dimana. Alya mendengar suara kaki naik ke atas dan ternyata gus azzam yang basah kuyup. Gus azzam pun langsung membuka pintu kamar nya dan melihat alya disana dengan kedinginan. Gus azzam tak menghiraukan nya dan langsung ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah membersihkan diri nya, alya sudah mempersiapkan baju Gus azzam meskipun badan nya kedinginan. Alya mengambil hodie milik nya yang sering ia pakai di pondok saat kedinginan. Setelah Gus azzam Alya pun membersihkan diri lalu memakai hodie nya tak lupa tetep memakai khimar nya.
Alya baru ingat kalau obat nya ia taro di lemari baju dan di tutupi baju bajunya, ia pun mengambil nya lalu meminum obat tersebut tanpa bantuan apa-apa. Setelah ia rasa mendingan ia pun melihat ke arah jendela meskipun dingin. Alya suka hujan, karna hujan tau isi hatinya yang sedang rapuh ini. Alya mendengar ketukan pintu dan ia berjalan ke arah pintu lalu membuka nya, alya bosen lagi lagi dan lagi ustadz yahya yang ia temui.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam ada apa ustadz"
"Ini mau kemba--"
"Oh mau cari Gus azzam yah bentar Alya panggilin"
"Tidak alya tidak saya hanya mau mengembalikan buku kamu yang jatuh"
"O-oh makasih ustadz"
"Sama-sama, kalau gitu saya permisi"
"Iya"
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"
Ustadz yahya pun pergi dan alya menutup pintunya. Alya heran kenapa ustadz itu langsung nyamperin ke rumah nya dan tidak ke asrama?
Ah sudah lah.
Alya pun berjalan ke kamar nya dan melihat gus azzam disana yang mengerjakan entah apa di laptop nya.
"Udah pergi selingkuhan kamu" Ucap dingin gus azzam sambil fokus ke laptop nya.
"S-selingkuhan"
"Ya"
"Siapa yang selingkuh gus"
"Kamu pikir saya gatau kamu akhir-akhir Ini hah? Saya sering liat kamu jalan berdua sama ustadz yahya dan sering juga di kasih coklat lalu kamu menerimanya begitu saja. Saya coba sabar, saya pikir setelah ini kamu akan menjauh dari ustadz yahya tapi ternyata tidak. Saya heran sama kamu alya, saya kurang apa sampai kamu begitu, kamu juga tinggal punya saya yang ada di samping kamu tapi kamu apa alya apa kamu malah sering jalan berdua dengan ustadz yahya. Sekarang dia nganterin buku kamu kerumah ingat kerumah kamu ga ingat hah kamu itu santri seharusnya jaga jarak dengan lawan jenis yang bukan makhrom kamu. Saya capek alya liat kamu dengan ustadz yahya terus, kamu nggak ngehargai saya atau gimana sih hah gimana alya gimana" Ucap panjang lebar gus azzam dan alya hanya tertunduk.
"Tapi ustadz yahya hanya mengembalikan buku alya aja gus nggak lebih" Ucap alya membela diri.
"Mengembalikan buku iya? Tapi kenapa lama sekali hah, saya rasa kamu udah nggak menghargai saya alya"
"Maksud gus apa sih, udah nuduh alya selingkuh dan gus pikir alya nggak ngehargai gus. Alya menghargai gus sebagaimana bisa alya menghargai tapi kenapa gus jadi gini sih" Alya mati-matian menahan air matanya agar tidak keluar, sakit rasanya yang di rasakan alya.
"Udah sekarang terserah kamu alya kamu mau apa saya capek beneran alya capek liat kamu sama ustadz yahya"
Alya hanya geleng-geleng kepala nya dan langsung keluar kamar nya begitu saja. Emosi nya sudah mau memuncak tapi apalah daya alya tidak mau meluapkan nya. Yang dikatakan gus azzam malah mengatakan dirinya sendiri, dia tidak sadar kalau ia juga sering bersama ustadzah sindy tapi kenapa ia malah menuduh alya yang enggak-enggak. Alya capek dituduh terus padahal ia tidak mau begini tapi ustadz yahya nya aja yang sering ngikutin alya.
WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️Halo semuanya. Bab ini haduhhh amburadul sekali,karna lagi fokus ujian juga.
Yaudah lah maapin yakkkkk.......
Semangat kalian buat yang ujian juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM [END] REVISI
Teen Fictionseorang santriwati bandel dan susah diatur sama ustadz dan ustadzah. langganan hukum bikin semua ustadz-ustadzah geleng-geleng dengan kelakuan nya siapa lagi kalau bukan Balqis Khansa Alya. Alya santriwati paling bandel di pondok darunnajah, santri...