chapter 37.

8.6K 457 4
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

_________________________________

Kini pahlawan ku telah berpulang ke rumah mu. Aku akan berusaha ikhlas meskipun itu sulit dilakukan.

BY : BALQIS KHANSA ALYA

_________________________________

Kini setelah pemakaman mereka kembali kerumah alya, dan alya kini sadar dari pingsan nya.

"Rahma"

"Iya al"

"Ayah nggak pulang kan ayah hanya tidur kan"

"Ikhlas kan pak farhan al"

"Nggak nggak ayah alya nggak pergi ayah alya hanya tidur" Alya langsung turun dan meninggalkan Rahma. Rahma pun menyusul alya, lalu dirinya langsung mencari bundanya dan langsung memeluk bundanya.

"Bunda hiks.... Ayah nggak pergi kan ayah hanya tidur kan hiks"

"Ayah pergi al, tapi ayah selalu di hati bunda, bang kevan, dan alya" Ucap bundanya dan memeluk alya, mereka sama-sama menangis.

"Bunda ayah udah pergi hiks"

"Iyah"

"Tapi kenapa alya nggak tau hiks kalau ayah udah di tidur kan hiks"

"Tadi kam--"

"Di TPU kan bunda"

"Iya"

"AYAHHHHHH AYAHHHHH TUNGGU ALYA AYAHHHH HIKS" Alya berlari keluar rumah tanpa memerhatikan orang orang, semua orang ikut terpukul akibat kematian pak farhan.

"Zam rah ikutin alya" Ucap umi.

"Iya umi assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Gus azzam dan Rahma pun ikut berlari mengejar alya, tapi hasil nya nihil mereka tak menemukan alya, disana mereka langsung menuju TPU saja dan yah mereka menemukan alya yang sedang berbicara dengan gundukan tanah. Mereka menghampiri alya dan duduk di samping alya.

"Ayah hiks. Ayah kenapa tega ninggalin aqis hiks ayah bangun yah ayah hanya tidur ka ayah nggak pergi kan hiks. Ayah, ayah nggak sayang alya hiks. Ayah hiks, maafin alya, alya belum bisa membahagiakan ayah hiks. Tapi...... Tapi ayah udah pergi duluan hiks. Kakek ngambil ayah dari alya, kakek , nenek, ayah tega ninggalin aqis hiks. Aqis mau ikut kalian aja hiks, ayahhhhh hiks" Alya pun memeluk batu nisan itu ia menangis sejadi-jadinya, ia melihat di sebrang makam ayah nya alya ada kakek lagi dan lagi alya yang melihat.

"Alya"

"Kakek. Kakek jahat hiks kakek udah ambil ayah alya hiks, kakek jahat" Gus azzam dan Rahma hanya memerhatikan alya yang menangis, dan mereka tidak mengerti siapa kakek yang dimaksud alya? Dimana orang nya?.

"Kakek dan nenek kangen dengan ayah mu. Jadi kita mau ayah mu ikut kami"

"HIKS KALIAN JAHAT. KALIAN UDAH AMBIL AYAH ALYA HIKS HUAAAAAA. KALIAN JAHAT HIKS, KALAU KALIAN KESEPIAN ATAU KANGEN KALIAN BISA DATANG KE MIMPI AYAH HIKS BUKAN KALIAN MEMBAWA AYAH ALYA HIKS KALIAN JAHAT HIKS. ALYA BENCI ALYA KECEWA HIKS. KENAPA YANG BISA LIAT KAKEK CUMAN ALYA HIKS, DAN SEKARANG ALYA SEPERTI ORANG GILA YANG TERIAK-TERIAK SENDIRI HIKS. JAHAT HIKS. ALYA MAU IKUT AYAH HIKS. ALYA NGAK MAU JAUH JAUH DARI AYAH HIKS. JAHAT JAHAT KAKEK NENEK JAHAT. ALYA BENCI HIKS BENCI ALYA BENCIIIII HIKS. KALIAN TEGA NGAMBIL AYAH ALYA HIKS. Alya mau ikut ayah hiks"

"Alya udah yuk pulang bunda, umi dan yang lain nyariin kamu" Ucap Rahma sambil menghampiri nya bersama Gus Azzam.

"Nggak mau rah, alya mau ikut ayah Alya mau sama ayah hiks"

"Kalau kamu ikut ayah kamu, kamu tega biarin bunda kamu kehilangan lagi"

"Hiks tapi alya ngak mau jauh jauh dari ayah hiks ngak mau rah, nggak mauuuu"

"Udah al ayok balik"

"Hiks, kalian duluan aja nanti alya nyusul"

"Kita tungguin"

"Kalian duluan aja gapapa"

"Yaudah kita tunggu di luar TPU yah"

"Iya" Gus azzam dan juga Rahma pun kembali keluar dari TPU dan meninggalkan alya.

"Aqis nggak mau kehilangan ayah hiks. Tapi ini udah takdir, tak ada yang bisa membantah takdir. Hiks ayah, sekarang alya akan mencoba iklasin ayah meskipun rasanya susah yah, tapi ayah sering-sering yah datang ke mimpinya aqis putri kecil nya ayah. Aqis akan sering-sering kesini buat ketemu ayah, dan ayah sampai in maaf ke kakek dan nenek yah karna udah aqis bentak, aqis pamit dulu ayah assalamu'alaikum"

Alya pun meninggalkan pemakaman dan menuju ke gus azzam dan rahma. Mereka pun balik bertiga dan setelah sampai dirumah mereka masuk dan tak lupa mengucapkan salam. Mereka pun bergabung dengan orang-orang yang ada disana. Mereka ikut mengaji dan mendoakan ayah farhan, setelah selesai mereka bersaliman dan pamit pulang meninggalkan keluarga disana. Citra mengantarkan orang tuanya kedepan, yang sempet ia kabari kalau ayah farhan meninggal dan mereka pun pergi dan meninggalkan citra.

"Assalamu'alaikum" Ucap lelaki yang berbaju tentara, polisi, TNI.

"Waalaikumsalam" Citra pun balik badan dan melihat orang itu.

"Ada apa yah" Tanya citra.

"Kita disini mau bella sungkawa dengan meninggalnya ayah Alya" Ucap salah satu lelaki itu dan mewakili.

"Oh iyah, bentar yah"

"Baik, apakah kita boleh bertemu keluarganya"

"Bentar" citra pun masuk dan menemui Alya, kevan, dan juga bundanya.

"Bunda"

"Iya citra"

"Didepan ada tentara, TNI, dan polisi yang mau ketemu dan ber bella sungkawa"

"Oh iyahh kevan kamu suruh masuk mereka"

"Iya bunda"

"Citra, Rahma, Alya bisa bunda minta tolong"

"Iya bunda"

"Kalian bikinin minum"

"Baik bunda" Ketiga cewek itu pun menuju dapur dan membuat minuman.

"Silahkan masuk" Ucap kevan mengomando para lelaki itu untuk masuk.

"Bunda ini orang nya yang mau ber bella sungkawa" Ucap kevan.

"Itu kan orang yang ketemu Alya ditaman" Ucap gus azzam.

"Assalamu'alaikum, kami semua turut ber bella sungkawa atas meninggalnya pak farhan" Ucap leader mereka.

"Terimakasih atas kehadiran nya, silahkan duduk"

"Terimakasih" Mereka pun duduk dan ketiga wanita itu kembali dengan membawa minuman.

"Ini silahkan diminum" Ucap bunda, meskipun sang bunda tidak mengenali mereka namun bunda tetap menerima kehadiran mereka dengan baik.

"Terimakasih bu"

Alya, Rahma, citra, duduk di sebelah bunda dan leader mereka memperhatikan Alya seperti membawa isyarat, dan anak leader itu yang umur nya sepantaran gus azzam 22 tahun sejak tadi memperhatikan Rahma, dan Rahma pun begitu, tapi Rahma ingat kata ustadzah Rani yang memerhatikan lawan jenis adalah zina. Akhirnya Rahma memutuskan kontak pandangan itu.

WAALAIKUMSALAM🌻
Next Part☘️

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang