chapter 54.

8.2K 411 6
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

"Issh abangggg" Rengek alya karna malu dibanding-bandingkan dengan ayam tetangganya yang bernama junaedi ehh junaedi adalah musuh alya karna mereka sering bertengkar dengan ayam dan juga kucing alya. Alya malu sangat malu karna disitu ada Gus Azzam dan juga umi juga Rahma dan kevan.


"Gitu dong senyum, nih minum dulu" Pemuda itu memberikan minuman itu kepada alya, dan Alya pun menerima nya lalu langsung meneguk nya.

"Yaudah yuk turun, disana ada budhe dan pakdhe"

Mereka pun turun tak lupa alya menutup pintunya, mereka turun bersama dengan wajah alya yang sembab, mereka tak melihat tangan alya yang ada goresan kaca. Alya rasakan perih tapi ia abaikan. Biarkan infeksi nanti kalau udah waktunya pergi juga pergi itu pikir alya.

Mereka pun berkumpul disana sudah ada pakdhe dan budhe alya, mereka berkumpul di ruang keluarga mereka.

"Assalamu'alaikum budhe pakdhe" Ucap alya menyalimi budhe dan pakdhe nya.

"Waalaikumsalam nduk. Kita turut berduka cita yah, semoga amal ibadah bunda kamu diterima disisi Allah, dan kamu juga kevan diberikan kesabaran yah nduk"

"Ngeh budhe"

"Abang tantengggg" Ucap riska berlari ke arah Gus Azzam, masih ingat kah kalian riska? Dia anak pertama dari mita dan juga radit.

"Eh cantik, sini duduk sama abang" Riska pun duduk di pangkuan gus Azzam. Sementara mita dan juga radit hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah anak pertamanya.

Dari aran dapur ada dua orang berjalan menenteng nampan berisikan teh, mereka pun berjalan ke arah ruang keluarga. Mereka pun meletakkan teh.

"Assalamu'alaikum" Ucap Rahma menyalimi budhe dan pakdhe itu. Karena apa Rahma berani menyalimi pakdhe itu, karna pakdhe lebih tua dari nya jadi berani. Rahma pun menyalimi nya dan diikuti oleh citra. Setelah itu mereka kembali duduk.


"Loh nduk iku sopo to" Tanya budhe menunjuk rahma.

Loh nduk itu siapa toh

"Itu Rahma. Adik ipar alya, anak dari umi nisa dan juga abi yusuf, rahma selaku sahabat alya juga budhe"

"Ohh geulis" Ucapan budhe membuat Rahma tersipu malu dan mengucap kan terimakasih.

"Nek sing jejere kevan kui sopo"

Kalau yang di samping kevan itu siapa

"Itu citra kakak kelas alya dulu dan juga kakak ipar alya"

"Oalah kevan wes rabi to"

Oalah kevan udah menikah to

"Enggeh budhe"

Setelah itu pun mereka berkumpul dan juga berbincang-bincang disana meskipun keadaan duka kevan dan juga alya tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan. Mereka mencoba mengikhlaskan sang bunda mereka. Dalam lubuk hati alya paling dalam masih sedikit tak terima karna bunda nya pergi tapi mau bagaimana lagi ia harus mengikhlaskan nya dan juga Allah lebih sayang kepada bunda nya alya. Bukan berarti Allah tidak sayang alya, tapi dengan mengambil nya kedua orang tuanya alya, Allah ingin alya menjadi sosok wanita yang kuat menghadapi segala rintangan yang ada. Allah pun ingin melihat sebisa apa alya bertahan tanpa kedua orang tuanya.

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang