chapter 84.

6.7K 371 39
                                    

Assalamualaikum🌻
Para reader's🍁

___________________________________

Tawamu, senyum mu, matamu dan semua tentang mu aku suka, kecuali air matamu aku tidak suka.

BY : AZZAM AL-FAHREZI

__________________________________

Hari ini pagi-pagi sekali Alya sudah siap dengan duduk di brankar nya semua orang masih ada yang di rumah, solat, sarapan pagi mereka masih ada kerjaan sibuk masing-masing. Alya menatap beberapa bunga mawar dari para keluarga dan sahabatnya lalu Alya mengambil satu persatu bunga mawar itu.

Alya mengambil kertas yang ia sediakan di buku diary nya dan mengambil beberapa kertas itu dan menulis kan sesuatu lalu ia tempel di masing-masing bunga itu ia tak lupa mengasih nama satu persatu di bunga itu.

Alya mendengar suara kaki lalu ia cepat-cepat memasukkan bunga dan buku nya ke dalam loker meja Deket brankar itu lalu duduk seperti biasanya dan melihat siapa yang masuk dari pintu keluar.

"Assalamualaikum" ucap Gus Azzam beserta umi dan juga kevan. Citra sedang berada dirumah dan Abi sedang berada di pondok.

"Waalaikumsalam" ucap alya yang sumringah karena melihat suaminya datang.

"Alya udah sarapan" tanya umi.

"Udah umi tadi ada suster yang kesini dan nemani alya makan"

"Oh Iyah" mereka pun duduk di sofa dan Gus Azzam di sebelah Alya yang ada satu kursi di sana.

"Gus jadi kan ke taman nya" tanya Alya dengan wajah yang berbinar. Gus Azzam pun melirik umi dan kevan di sana yang dilirik pun melihatnya dan Alya yang tau seakan-akan Gus Azzam meminta izin kepada mereka.

"Umi Alya mau ke taman dan danau boleh yah umi, Abang juga boleh yah" ucap Alya meminta izin kepada kedua orang itu.

"Tapi kamu belum sehat nduk" ucap umi.

"Udah kok umi, Alya udh sehat. Alya pengen lihat taman bunga dan ke danau yang ada dermaganya, umi izinin yah"

"Dek jangan bandel kamu belum sehat dek" ucap kevan menasehati adeknya.

"Sekali ini aja umi, Abang" keduanya pun menghela nafas dan mau tak mau akhirnya mengiyakan ucapan Alya.

"Yaudah iya tapi sama Azzam yah" ucap umi Nisa.

"Janji sama Abang ga bakal kenapa-kenapa" ucap kevan.

"Iya umi, Alya sama Gus Azzam kok dan Abang Alya janji Alya ga bakal kenapa-kenapa kok tenang aja" ucap nya meyakinkan kedua orang itu.

"Yaudah iya"

"Yeyy ayok Gus berangkat" Gus Azzam pun mengangguk dan mengambil kursi roda tapi di hentikan Alya.

"Alya jalan aja Gus"

"Tap--"

"Gapapa Alya jalan aja dan infusnya ditinggal aja. Ayo berangkat"

"Yaudah iya iya" Gus Azzam pun membantu Alya turun dari brankar dan berpamitan kepada kedua orang itu.

"Kita pamit dulu yah assalamualaikum" ucap mereka.

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang