Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁Dokter pun keluar dan mengatakan "kini alya sudah sedikit membaik, tapi kini ia sedang istirahat sebentar dan kalau mau jenguk jangan ramai-ramai"
"Makasih dok, perincian nya kapan adek saya bangun" Tanya kevan.
"Kalian tunggu saja, soalnya dalam masa pemulihan"
"Makasih dok, kalau gitu saya urus administrasi nya dulu"
"Enggak usah mas, karna rumah sakit ini milik--"
"Dokter dokter" Panggil suster yang sedang berlari.
"Ada apa Sus"
"Ada pasien uang yang kritis butuh penanganan dokter"
"Baik saya segera kesana, kalian bisa jenguk alya tapi ingat jangan ramai"
"Terimakasih dokter"
"Sama-sama"
Mereka pun masih menunggu diluar dari sepeninggal an dokter dinda tadi. Mereka menunggu tanpa ada keinginan masuk ke dalam, dan kini dua suster masuk ke dalam ruangan Alya, dan keluar lagi membawa alya yang masih di bawah alam belum sadar. Mereka membawa alya ke ruang rawat, dan diikuti para keluarga. Setelah sampai di ruang rawat keluarga itu pun masuk kesana dengan syarat tidak boleh ramai. Kevan langsung duduk di kursi dekat alya dan langsung menggenggam tangan adek nya itu dan disampingnya ada umi nisa.
"Dek bangun dek jangan kek gini, jangan buat abang sedih. Udah cukup bunda dan ayah yang nggak kembali, kamu harus kembali sama abang. Ayo bangun dek, kamu ga kangen sama abang, baru beberapa jam lalu kamu ngomong sama abang sekarang udah tidur aja. Ayo bangun nggak kasian sama abang, kamu ngak pengen sama abang lagi, ayo bangun princess nya abang. Abang cuma punya kamu satu-satunya, jangan tidur terus, kamu ketemu bunda dan ayah yah sampai nggak mau bangun. Bangun yuk cantik nya abang" Ucap kevan yang terus menggenggam tangan alya, citra pun mengusap punggung suami nya itu dan berusaha menegarkan nya "dek kalau ketemu bunda dan ayah sampai in salam abang yah, tapi bilang mereka jangan bawa kamu pergi, kamu disini aja sama abang"
Tak terasa sudah hampir 2 jam mereka disana tapi tak kunjung bangun. Entah sakit apa yang bikin alya tak kunjung bangun, ia hanya ada luka di tangan kaki nya saja kenapa tak kunjung bangun, batin mereka disana.
Alya masih belum sadar, mereka jadi risau, mereka sudah memanggil dokter dinda untuk yang ke 3 kalinya dan ucapan nya masih sama 'nanti alya akan bangun ia masih dalam masa pemulihan' ucapan nya masih sama begitu. Gus azzam masih stay ditempatnya yang masih memerhatikan alya tanpa ingin sedikit pun menyentuh alya, entah apa yang ia pikirkan, toh alya juga istrinya kenapa tak mau menyentuh alya. Kini sudah hampir jam 8 malam berarti sudah hampir 5 jam tapi alya masih tak kunjung sadar, mereka pun membiarkan alya istirahat dulu dan mereka menunggu di kursi panjang yang ada di dalam ruangan. Kevan masih stay di samping alya dan didampingi umi nisa dan juga citra.
Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 malam, mereka yang menunggu alya masih tidur lelap. Ada yang di kursi panjang yang ada di dalam ruangan, ada yang di kursi deket alya, ada juga yang di lantai seperti gus azzam. Alya mulai mengerjapkan matanya untuk membuka matanya dengan sempurna, dirinya pun membuka matanya dengan sempurna dan mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru arah, ia melihat jam lalu melihat orang-orang yang ada di dalam ruangan dan juga melihat abang nya yang memegang tangan nya.
"Pukul 01.00 malam" Gumam nya.
"Maaf yah alya buat kalian susah karna alya enggak bangun-bangun hehehe, alya nggak bangun juga ada alasan nya. Tapi alya minta maaf alya baru bangun sekarang di saat kalian tidur" Gumam nya lagi. Dia pun menutup matanya lagi dan mencoba tidur sebentar dan akan bangun lagi pukul 03.00.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM [END] REVISI
Teen Fictionseorang santriwati bandel dan susah diatur sama ustadz dan ustadzah. langganan hukum bikin semua ustadz-ustadzah geleng-geleng dengan kelakuan nya siapa lagi kalau bukan Balqis Khansa Alya. Alya santriwati paling bandel di pondok darunnajah, santri...