chapter 77.

7.1K 359 55
                                    

Assa'lamualaikum🌻
Para reader's🍁

Di kantor kini sudah berkumpul keluarga Gus Azzam dan jendral beserta anak buah nya. Mereka belum ada perkembangan dalam menemukan alya. Afiyah yang disuruh melacak pun tak bisa karena tempat itu tidak bisa dilacak oleh apapun dan peralatan yang mereka punya.

"Afiyah gimana sudah ada perkembangan" tanya jendral.

"Belum jendral. Belum bisa dilacak"

"Maaf apakah disini ada musholla nya" tanya Gus Azzam.

"Ada, mari saya antar saya juga mau solat" ucap reyfan. Kedua pria itu pun pergi ke musholla yang ada di dekat kantor. Lebih tepatnya dibelakang kantor. Mereka pun sampai dan mereka pun berwudhu. Kini mereka pun langsung solat dengan Gus Azzam yang jadi imam dan keyfan makmum. Gus Azzam pun menyelesaikan solat nya dan langsung berdoa.

"Ashadullah illa haillah, waashaduanna muhammadar rosulullah, allahumma sholi ala sayyidina muhammad, waala Ali sayyidina muhammad" Gus Azzam pun membaca syahadat dulu lalu sholawat nabi sebanyak 3× setelah itu ia berdoa.

"Ya Allah ya Rabb bantu hamba temukan istri hamba ya Rabb, hamba tidak ingin ditinggalkan untuk kedua kalinya ya Rabb. Kasih petunjuk dimana istri hamba, kasih jalan dalam menemukan istri hamba, tunjukkan dimana dia ya Rabb, untuk kali ini ya Rabb bantu hamba, hamba tidak mau kehilangan istri hamba lagi, hamba tidak mau dia meninggalkan hamba kedua kalinya ya Rabb. Rabbana artinya fidzunya Hasanah wafil akhiroti hasanah waqina adza bannar" Gus Azzam mengakhiri doanya dan berjalan keluar dari musholla disusul oleh reyfan pun keluar dari musholla mereka berdua kembali ke tempat dimana mereka kumpul tadi.

Mereka masih berkumpul dan terus mencari informasi tentang Alya, dimana dia?

Masih tak ada tanda-tanda dimana letak Alya berada. Afiyah dan Amaya pun masih mencari dimana letak Alya dibawa, mereka berdua mencari dan dibantu yang lain juga sementara keluarga Gus Azzam mendoakan.

"Ayah" panggil reyfan.

"Ada apa rey"

"Ayah bukannya punya alat buat ngelacak informasi yang tidak bisa dilacak oleh alat lain kan"

"Iya"

"Kenapa tidak menggunakan itu"

"RENALD" Panggil jendral kepada keaaman kantor itu.

"Iya jendral, ada yang bisa dibantu"

"Ambil kan alat pelacak itu kode bgtA56jB"

Author ngawur yah buat pelacak nya😭

"Siap" orang itu pun mengambil alat itu di ruangan tersembunyi hanya orang-orang terpercaya saja yang bisa masuk dan tau dimana letak alat-alat penting. Orang itu pun kembali dan membawa box kecil dan menyerahkan kepada sang jendral.

"Ini jendral"

"Terimakasih" orang itu pun mengangguk kan kepalanya dan pergi dari sana.

Jendral pun mulai menancapkan alat itu di laptop nya dan mencari lokasi tersebut ia masih belum menemukan nya padahal alat itu dirancang untuk menemukan lokasi yang tidak bisa dilacak oleh alat-alat lainnya.

Drrttt

Drrttt

Handphone pak kyai berbunyi ia pun mengangkat nya.

"Assalamualaikum" ucap pak kyai.

"...."

"Ada masalah apa"

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang