chapter 43.

7.7K 415 0
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

Hai siap siap yah part ini muncul nya konfilk konfilk.

Part ini menimbulkan kekesalan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.

Jangan lupa tinggalkan vote di setiap paragraf.

Kasih tau kalau ada typo!!

Alya berjalan pulang ke rumah nya setelah sehabis sekolah, di tengah perjalanan ia dihampiri ustadz yahya, ustadz itu pun mengejarnya entah karena apa. Alya yang merasa di kejar ia pun sedikit mempercepat jalan nya, ustadz itu pun juga berlari tambah kencang.

"Assalamu'alaikum alya hufff huff huff" Ucap ustadz yahya sambil ngos-ngosan.

"W-waalaikumsalam ustadz" Jawab Alya. Sebandel-bandel nya alya tapi masih punya etika, terkadang sih.

"Kamu kenapa lari, capek saya ngejar nya"

"I-itu anu a-anu oh yah saya belum nyuci baju iya itu, dan lagian kenapa ustadz ngejar alya"

"Nggak pa-pa. Ingin bareng saja, kamu santri khusus kan"

"Ustadz Yahya kenapa sih gajelas banget, tinggal pulang apa susahnya sih pakek acara bareng juga" batin Alya.

"Iya"

"Kamu tinggal di ndalem berarti"

"I-iya"

"Yaudah ayuk bareng"

Mereka pun jalan berdua tapi alya memberikan jarak supaya tidak terjadi fitnah. Tanpa mereka sadari gus azzam dari tadi mengikuti alya, dan ia tau mereka membicarakan apa.

"Alya" Panggil ustadz yahya.

"Na'am ustadz"

"Kamu sehabis lulus disini mau kemana"

"Mungkin kuliah ustadz"

"Ohh iya"

"Afwan kenapa yah ustadz"

"Nggak pa-pa rencana saya, saya mau kamu ngabdi disini" Alya hanya mangut-mangut saja.

"Dan saya mau meng khitbah kamu" Lanjut nya.  Alya pun membelak kan mata dan gus azzam kaget dengan mengikuti nya dari tadi.


"Seenaknya aja tuh ustadz, gue pecat mau lo. Istri gue itu, main khitbah khitbah istri orang aja. Ga laku tuh pasti ustadz" Batin gus azzam, emang gitu sih kalau lagi kesal gus azzam pakai lo-gue.

"M-maaf ustadz tapi saya---"

"Gapapa Alya, saya tunggu kok sampai kamu lulus"

"Tapi bukan itu ustadz, saya udah dijodohin sama anak temen ayah, dan kemaren pas liburan saya sudah di khitbah, jadi saya udah punya orang" Bohong Alya.

"Ouh yaudah maaf sekali lagi"

"Tidak apa-apa ustadz"

"Yaudah saya pulang dulu assalamu'alaikum Alya"

"Waalaikumsalam ustadz" Alya pun berjalan menuju rumah nya dan gus azzam lewat tempat tersembunyi untuk sampai di rumah duluan. Alya pun sampai di depan rumah, dan ia membuka pintu dengan mengucapkan salam yang tak pernah lupa, ia melihat gus azzam di ruang tamu lalu ia menyalimi tangan gus azzam. Lalu langsung menuju ke atas untuk ganti baju setelah itu ia turun dan duduk di samping suami nya.


"Gus udah dari tadi pulang nya"

"Hm"

"Gus mau alya bikinin teh"

"Gausah"

"Oh yaudah"

"Pulang sama siapa"

"Sendiri, kan yang tinggal di ndalem santri cuma alya"

"Pulang sama siapa"

"Kan alya udah jawab sendiri gus"

"Saya tanya sekali lagi pulang sama siapa" Ucap tegas gus azzam yang membuat alya takut.

"Gus kenapa sih"

"Kamu yang kenapa, udah tau punya suami masih aja jalan berdua, bukan mukhrim alya bukan mukhrim"

"A-alya ketemu dijalan gus sama ustadz yahya"

"Kamu tau punya suami"

"Astaghfirullah kenapa jadi marah sih. Alya yang lihat gus azzam ketawa bareng makan bareng jalan berdua bareng bahkan tanpa jarak dengan ustadzah sindy aja Alya nggak marah, sabar mungkin gus azzam lagi ada masalah" Batin Alya.

"I-iya alya tau, alya minta maaf"

Gus azzam tidak menjawab ia langsung ke kamar begitu saja dan alya hanya memerhatikan nya. Alya pun menyusul nya ke dalam kamar, waktu berlalu kini waktu solat ashar pun tiba alya duluan ke kamar mandi dan ia mandi dan juga wudhu, setelah itu gus azzam mandi dan wudhu. Gus azzam langsung solat begitu saja tanpa mengajak alya solat bareng, dan alya langsung mengikuti layak nya makmum. Mereka pun menyelesaikan solat nya dan alya salim ke gus azzam, wajah gus azzam sangat datar entah kenapa.

30 menit....
40 menit....
55 menit....
1 jam.....
3 jam.....

Jam berlalu mereka tak saling sapa kini jam menunjukkan pukul 9 malam. Yang waktunya mereka tidur. Mereka pun tidur dengan saling memunggungi.

Alya yang tidur nya kurang sedikit nyenyak pun berguling kesana-kesini, dan akhirnya ia pun tidur dengan nyenyak beda dengan gus azzam yang masih melek.

"Apa aku cemburu melihat Alya dan ustadz yahya" Tanya gus azzam dalam hati.  Gus Azzam pun tak menghiraukan, ia pun memilih untuk tertidur. Waktu terus bergulir, jam menunjukkan pagi, adzan subuh berkumandang. Tadi setelah solat tahajud mereka tertidur lagi, Alya pun bangun dan mandi, ia merenungkan mimpi nya semalam, dan mengingat-ingat  dia mimpi apa yah. Alya hanya terdiam menatap cermin kamar mandi setelah ia mandi.

"Apa maksud mimpi ku semalam, kenapa lagi lagi ayah bilang kalau bunda mau ikut ayah. Alya takut sama ucapan ayah tadi" Batin Alya.

Alya kin pun keluar kamar mandi dan melaksanakan solat, setelah itu ia membangunkan gus azzam dan ia menuju dapur dengan pakaian seragam yang melekat di tubuh mungil nya.

Alya memasak makanan setelah itu ia mengambil buku nya di atas, ia meninggal kan surat seperti biasa di meja. Pada pukul setengah 7 ia berangkat sekolah tanpa makan, dan ia meninggalkan surat.

WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang