Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁Kini alya sudah dikamar nya, ia lagi-lagi di tolongin umi nisa. Kali ini umi nisa melihat alya yang pingsan, pikir umi nisa hanya pingsan, tapi ia tidak melihat tangan alya. Gus azzam dan abi kini sedang di ruang tengah, dia sedang di introgasi abi nya. Meskipun mereka orang baru tapi abi Yusuf sangat tau gimana alya.
"Kamu ada masalah apa sama alya"
"Nggak ada masalah kok bi, cuman salah paham sedikit"
"Kenapa alya bisa pingsan"
"Tadi alya pamit ke taman bi, dan azzam mengerjakan tugas di kamar. Azzam nggak tau kalau alya pingsan, mungkin kecapean" Bohong gus azzam.
"Dasar cewek murahan, udah gatau diri, murahan, dasar jalang, tukang bikin onar pondok, sekarang ambil hari umi dan Abi, saya gak terima, saya ga akan biarkan kamu tenang Alya" Batin gus azzam memaki alya.
"Beneran"
"Iya abi"
"Kalau ada masalah kalian selesaikan abi kan udah pernah bilang"
"Iya abi azzam ngerti"
"Yaudah gih sana ke atas panggil umi mu disuruh pulang sama abi"
"Yaudah azzam ke atas dulu" ucapan gus azzam diangguki abi, lalu Gus Azzam pun menuju kamar nya, ia menaiki tangga satu per satu, dia pun langsung masuk dan melihat alya belum sadar.
"Umi di ajak abi pulang"
"Umi mau jagain alya"
"Abi udah nungguin umi, gapapa biar azzam aja yang jagain"
"Beneran"
"Iya umi"
"Jangan apa-apa in alya, kalau kamu apa-apa in alya kamu akan berhadapan sama umi"
"Iya, udah itu di tunggu abi"
"Yaudah assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam" kini tinggal alya dan azzam disana, alya masih enggan bangun, gus azzam pun memilih mengalihkan pandangan nya ke laptop tanpa memikirkan alya sedikit pun.
"Eughh" Alya pun mengerjap kan matanya. Ia tadi di taman kok sekarang di kamar, pikir dia.
"Gus" Gus azzam hanya menoleh tanpa mengeluarkan kata di mulut nya.
"Ssshh" Alya meringis karna tangan nya perih, untung saja tadi cutter nya langsung ia masukkin ke dalam saku.
"Mau kamu apa hah, sini kamu" Gus azzam mencengkram tangan alya yang terasa sakit. Alya merasakan perih ditangan nya di tambah lagi di cengkraman gus azzam sangat kuat. Alya merasakan darah nya menetes lagi, darah itu menempel di lengan gamis alya. Alya hanya diam di perlakukan seperti itu, karna alya tak tau harus gimana.
"Gus lepasin sakit sshh" Gus azzam pun melepas cekalan nya dengan sedikit melempar. Badan kecil alya sedikit terhuyung akibat lepasan cekalan dari tangan gus azzam, yang alya rasakan sekarang hanya sakit, bukan hanya fisiknya yang sakit tapi juga hati nya yang terasa sakit.
"Kamu mau apa hah. Udah beban, murahan, sekarang kamu mau ambil hati umi dan abi hah. Hahaha sekarang kamu kurang kasih sayang dari ayah kamu yang sudah meninggal itu dan sekarang mau ambil kasih sayang abi. Nggak akan saya biarkan alya, kamu ambil kasih sayang mereka. Sekarang kamu mau apa hah, habis ini kalau seandainya bunda kamu meninggal kamu mau juga ambil ambil kasih sayang umi. Hahaha haus kasih sayang kah kamu, 3 sebutan yang pantas buat kamu, murahan, beban, pengambil kasih sayang orang tua. Paham kamu"
"G-gus"
"Apa mau nangis kamu, kamu hanya bisa nangis nangis dan nangis saja kerjaan kamu"
Alya yang tak kuat mendengarkan hinaan dari mulut gus azzam pun berlari ke kamar mandi begitu saja dan langsung menutup pintu nya, ia menyalakan shower dan air mengguyur badan nya, rasa perih, rasa sakit menyelimuti alya, dan dia pun terperosot ke lantai kamar mandi. Posisinya sekarang ia lah terduduk di bawah shower kamar mandi.
"Hiks alya salah apa hiks sampai dikatain gitu. Kenapa gus azzam b-bilang alya mau rebut kasih sayang umi dan abi hiks, sakit, kenapa gus azzam bilang alya murahan, beban hiks, kenapa gus azzam seperti do'ain bunda suruh meninggal hiks. Kenapa terjadi kepada alya hiks. Sakit, dada alya sakit hiks, sakit semua hiks. Ayah, kakek, nenek, ayo jemput alya. Alya ngak kuat disini, alya dihina oleh orang yang pikir alya akan jadi rumah alya. Ayo jemput alya, alya ng6ak mau disini hiks, alya ngak kuat dihina. Alya capek hiks, ayo kenapa kalian hanya panggil ayah, kenapa. Kenapa enggak alya yang udah sakit-sakitan gini kenapa, ayo ayo kek yah nek jemput alya. Alya kangen sama kalian alya mau ikut kalian alya mau sama kalian, alya disini tersiksa hiks. Alya nggak kuat hiks, kenapa enggak alya yang diambil hiks kenapa harus ayah hiks. HAAAAAAAAAAAA ALYA CAPEK HIKS ALYA NGGAK KUAT DENGAN SEMUA HINAAN INI, ALYA NGGAK KUAT AYO PANGGIL ALYA AYO PANGGIL. KENAPA ALYA NGAK DIPANGGIL ALYA TAKUT DISINI, ALYA TAKUT KEK NEK YAH ALYA TAKUT" Alya berteriak di dalam kamar mandi. Untung saja kamar mandi alya kedap suara jadi tidak ada orang yang mendengar.
Alya membuka baju di lengan nya, ia melihat goresan yang ia buat di tangan nya. Alya akan melakukan nya saat terpuruk saja, dia pun mengguyur luka itu dengan air, perih? Tentu saja perih rasanya yang di rasakan alya. Bagaimana tidak perih, ah coba kalian rasain sendiri. Terpuruk tentu saja, alya sangat terpuruk, 3 sebutan itu membuat alya sangat kecewa, alya merasa dirinya adalah orang yang murahan, beban, pengambil kasih sayang orang. Tapi itu tidak alya, ia hanya berpikir seperti itu.
WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM [END] REVISI
Teen Fictionseorang santriwati bandel dan susah diatur sama ustadz dan ustadzah. langganan hukum bikin semua ustadz-ustadzah geleng-geleng dengan kelakuan nya siapa lagi kalau bukan Balqis Khansa Alya. Alya santriwati paling bandel di pondok darunnajah, santri...