chapter 85.

5.9K 263 4
                                    

Assalamualaikum🌻
Para reader's🍁

___________________________________

Di saat semua memilih bulan karna bersinar paling terang di langit malam, aku lebih memilih bintang yang terang benderang di setiap sudut bukan hanya di satu sudut.

BY : BALQIS KHANSA ALYA

__________________________________

Kini semua keluarga Alya berkumpul, entah kenapa pas tiba barengan dan ada juga sahabatnya bersama reyfan dan juga sahabat nya di waktu menjalankan tugas. Mereka berbarengan menjenguk alya dan mereka kini di ruangan Alya.

"Jangan berisik" ucap kevan berkali-kali tapi mereka tetap berisik. Alya hanya tersenyum melihat mereka semua dan ia tetap menulis diary nya.

"Nulis apa" tanya Gus Azzam yang ada di samping Alya.

"Diary" Gus azzam hanya mengangguk saja dan memerhatikan Alya yang tetap tersenyum.

Sore kini ruangan Alya memang ramai sendiri dengan teman-teman nya. Alya senang karena mereka datang bersamaan menjenguk Alya, bukan berarti Alya memintanya.

"Assalamualaikum" ucap dokter Dinda masuk ke ruangan rawat Alya.

"Waalaikumsalam" jawab mereka semua.

"Saya mau periksa Alya dulu" ucap nya dan Gus Azzam mengangguk lalu memeriksa Alya, dokter Dinda tau Alya merasakan sakit nya lagi terlihat jelas di wajah Alya tapi masih tetep tersenyum.

"Kak Dinda" panggilnya.

"Iya"

"Besok Alya boleh pulang kan yah"

"Iya kalau udah sembuh"

"Alya udah sembuh jadi besok Alya mau pulang bersama mereka semua, mereka mengantarkan Alya pulang dan kakak juga" mereka yang di sana hanya memandangi Alya saja dengan perasaan risau.

"Mangkanya cepet sembuh biar besok pulang"

"Siap kak Dinda"

"Pintar" ucap kak Dinda mengusap puncak kepala alya dengan lembut, dinda sudah menganggap Alya seperti adek nya sendiri dan tidak seperti orang lain.

"Yaudah saya tinggal dulu yah mau nanganin pasien lain, assalamualaikum" ucap nya sembari berjalan keluar.

"Waalaikumsalam" ucap mereka yang ada di dalam.

Kini Kino beserta keluarga nya mendekati Alya di brankar dan yang di dekati masih sama tetap tersenyum dari tadi pagi. Gus Azzam pun mendekati nya dan duduk di kursi lagi di samping Alya.

"Nduk" ucap budhe nya--ibu dari kino.

"Iya budhe" jawab nya.

"Jangan kecapean biar cepet sembuh, dan besok bisa pulang" tutur wanita itu.

"Ngeh budhe"

"Budhe mau pulang disek, jemput acel sama aca besok kesini lagi" ucap budhe nya itu. Acel adalah anak kedua mereka dan aca anak ketiga mereka.

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang