chapter 53.

8.5K 487 26
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

_________________________________

Untuk kedua kalinya aku merasakan kehilangan. Lalu gimana dengan nanti apa aku akan merasakan kehilangan lagi?

BY : BALQIS KHANSA ALYA

________________________________

Gus Azzam, kevan, Rahma, umi nisa pun berlari ke kamar alya karna mendengar suara tadi dan yang lain masih di ruang tamu. Mereka pun sampai lalu mengedor-ngedor kamar alya masih tak ada sautan dari dalam, mereka lalu mendengarnya lagi.

Prangg

Mereka pun khawatir dengan alya mereka memanggili nama alya, mengedor-ngedor kamar alya dan lagi lagi tidak ada sautan.

"Alya alya buka pintunya" Panggil Rahma.

"Alya sayang buka pintunya nduk, ini umi buka alya buka sayang" Ucap umi.

Brakkk

Prangg

"Dek buka, dek buka jangan gini dek buka, jangan kayak gini alya buka" Ucap kevan selaku abang alya. Kevan sangat mengerti Alya karna kejadian ini bukan yang pertama kalinya tapi sudah kedua kalinya, saat dia kehilangan kakek nenek nya dan sekarang dia kehilangan ayah dan bundanya.

"Alya jangan kek gini, kita juga berduka bukan kamu saja" Ucap Gus Azzam.

"Biar aku dobrak kalian mundur" Ucap kevan.

Brakk

Satu kali dobrak an tak masih belum kebuka.

Brakk

Brakk

Dua kali dobrak an kebuka dan melihat kamar alya sudah seperti kapal pecah. Serpihan kaca dimana-mana akibat gucci yang di dalam kamar alya, akibat kaca, cermin, kaca yang ada di lemari alya, kursi rias yang entah jadi beberapa potongan, meja + kursi belajar yang haduhhhh sudah tidak bisa di pikirkan. Semua tercengang melihat nya, semuanya pun terkejut juga, kamar alya seperti kena bencana.

"ALYA DEK KAMU DIMANA DEK ALYA" Panggil kevan dan mereka mencari alya.

Dikamar mandi tidak ada alya, mereka mencari ke semua sudut tidak ada alya. Kevan baru ingat kalau alya lagi hancur ia akan bersembunyi di belakang lemari baju nya karna disitu ada lobang cukup untuk satu orang.

"Ya Allah dek jangan gini" Kevan pun menggendong alya untuk keluar dari belakang lemari dirinya pun menduduk kan alya di kasur king size nya yang berwarna biru muda.

"Dek jangan gini alya heyy" Kevan menepuk-nepuk pipi alya menyadarkan nya.

"Rahma ambilkan minum" Pinta umi. Rahma pun bergegas mengambilkan minum untuk alya.

Alya masih menangis sejadi-jadinya saat ia duduk, bagaimana tidak terpukul coba? Setelah ayah nya lalu ibunya. Putri kecil mana yang tidak terpukul saat orang tuanya meninggal dua-duanya lagi, kalau seandainya kalian jadi alya pasti hancur hancur rasanya.

Alya merasa tidak berguna jadi anak, ia belum membahagiakan kedua orang tuanya. Tapi apa orang tuanya sudah kembali ke pangkuan sang Maha Kuasa.

Rahma pun kembali dengan membawakan gelas berisikan air putih ia langsung memberikan nya ke umi. Umi nisa pun duduk di samping alya lalu memberikan air ke alya. Tapi tak ada respon sedikit pun dari alya, ia hanya melihat ke air itu dengan pandangan kosong.

"Dek jangan gini heyyy alya heyy sadar alya sadar" Ucap kevan sambil menepuk-nepuk pipi alya.

Terdengar langkah suara dari tangga. Setelah itu pemuda itu masuk ke dalam kamar alya, ia langsung menyuruh kevan minggir dan pemuda itu langsung duduk di samping alya, dirinya meminta ke umi agar ia yang membujuk alya agar minum.

"Siapa pemuda itu, kenapa seperti dekat sekali dengan alya" Batin Gus Azzam.

Umi dan Rahma pun memikir kan hal yang sama dengan Gus Azzam siapa pemuda itu batin mereka tapi tidak dengan kevan.

"Alya, jangan gini yah ayo masa' Alya nya kita kek gini. Heyy minum dulu yuk" Masih tak ada respon dari Alya, pemuda itu pun tak berhenti ia pun membujuk Alya lagi.

"Alya, cantik nya kita, iron man nya kita jangan gini yuk. Bunda kamu pasti nggak mau kalau kamu kayak gini, bunda kamu pasti sedih alya"

Kepala alya mendongak ke atas melihat siapa yang berbicara, dan ternyata benar dia orang nya yang berbicara dengan alya. Ia pun membuka suara  dari yang tadi diam.

"Hikss" Alya langsung memeluk pemuda itu, dan membuat Gus Azzam panas. Pemuda itu lalu memberikan minum itu ke kevan agar tidak tumpah.

"Sut sut sut, udah yah jangan nangis, kita juga berduka kok, enggak kamu aja cantik. Kita semua berduka atas meninggalnya bunda kamu" Ucap lembut pemuda itu.

"T-tapi hikss. Alya nggak mau bunda ninggalin alya hikss, cukup ayah hikss bunda jangan hikss, alya takut, a-alya takut sehabis bunda dan ayah kalian juga ninggalin alya hiks" Alya pun menyembunyikan mukanya di dada bidang pemuda itu.

"Heyyy udah jangan nangis, kita nggak akan ninggalin kamu cantik udah yah jangan nangis masa cantik-cantik nangis. Udah yah yuk semangat lagi, hanya orang nya yang pergi tapi yang pasti bunda kamu selalu ada di hati kita, selalu nemanin kamu setiap saat, semangat lagi yuk cantik do'ain bunda dan ayah dari sini, kita semua juga do'ain bunda dan ayah nya kamu dari sini udah yah jangan sedih, kita semua akan selalu disini bersama si cantik ini" Ucap pemuda itu lembut, dan tak lupa mencubit hidung alya yang merah, ia pun mengerucut kan bibirnya karna kesal dan membuat semua orang tekekeh tapi tidak dengan Gus Azzam.

"Masih sama tingkah nya" Kata pemuda itu dalam hati.

"Alya takut hiks, takut kalian ninggalin alya kayak ayah dan bunda hiks, alya nggak mau sendiri hiks, alya nggak mau, alya takut sendiri hiks takut. Kenapa bunda dan ayah ninggalin alya hiks kenapa enggak alya aja hiks yang pergi hiks" Alya masih menangis dan pemuda itu menangkup pipi alya dengan kedua tangan nya lalu jempol nya membersihkan sisah air mata alya.

"Hay cantik nya kita harus kuat dong, cantik kita ga boleh ngomong gitu yah. Kalau dulu kamu yang pergi, bunda dan ayah akan lebih terpukul karna putri kecilnya ini ga ada. Tapi karna Allah lebih sayang bunda dan ayah kamu jadinya mereka yang duluan pergi. Inget cantik disini masih ada orang yang sayang padamu dan mendampingi mu setiap saat, jangan sedih lagi yah. Cantik nya kita harus kuat dan semangat yah masa' kalah sama ayam nya sih junaedi ayam nya yang kecil aja ditinggal sama orang tuanya masih aja tetep tegar loh masa cantik nya kita enggak" Ucap pemuda itu dan di akhiri candaan.

Alya pun memukul dada bidang pemuda itu dan membuat nya terkekeh, bagi pemuda itu alya adalah permata yang harus dijaga dan tidak boleh disakiti sedikit pun.

WASALAMUALIKUM🌻
Next Part ☘️

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang