chapter 71.

8.7K 489 74
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

_________________________________

Apapun masalah nya bila diselesaikan
dengan baik-baik akan selesai juga.
kalau di selesaikan dengan marah tidak akan selesai.

________________________________

Pagi hari ini Alya tidak masuk sekolah dulu karna Gus azzam sedang sakit. Setelah subuh tadi Alya memasakkan Gus azzam bubur dan teh, kini ia memaksa Gus azzam agar makan dan minum obat tapi tak mau dari tadi.

"Makan" Ucap nya dengan menyendok bubur nya dan menyuapi Gus azzam.

"Alya, saya minta maaf jangan diemin dan dingin gini, k-kamu boleh pukul dan tampar saya tapi jangan diemin saya" Ucap nya. Alya hanya menghela nafas.

"Alya" Ucap nya. Satu air mata lulus dari mata Gus azzam.

"Gus makan, mau saya tambah marah" Ucap nya dengan nada sedikit mengancam.

"Maaf kan saya dulu"

"Oke terserah Gus azzam" Alya menaruh makanan nya di atas nakas dan berdiri hendak pergi tapi tangan nya di cekal oleh Gus azzam.

"Iya saya mau makan tapi jangan pergi hiks" Ucap Gus azzam memohon. Akhirnya Alya kembali duduk dan menyuapi Gus azzam lalu memberikan nya teh. Setelah selesai ia memberikan Gus azzam obat dan menyuruh nya tidur agar mendingan, disitu mau tak mau Gus azzam menuruti daripada Alya tambah marah ia tak mau. Setelah Gus azzam tidur meskipun masih pagi ia menyuruh nya tidur sebentar dan Alya kembali ke dapur dan membereskan dapur.

***


Malam kini Gus azzam udah mulai lagi membujuk, meminta maaf kepada Alya lagi setelah panas nya turun. Gus azzam tetep mengekori Alya kemana pun Alya pergi, lagi-lagi dan lagi Alya dibuat jengkel oleh orang yang satu ini.

"Astaghfirullah Gus bisa diem nggak" Ucap nya kesal.

"Mangkanya saya minta maaf, saya janji nggak akan ulangi lagi maafin saya hiks maafin" Ucap nya satu hisakan keluar dari mulut Gus azzam dan membuat alya berdiri dari kursi yang di pakai belajar nya. Kini Gus azzam duduk di kakinya dan alya berdiri dihadapan nya.

"Alya maafin saya hiks" Entah berapa kali Gus azzam menangis meminta maaf kepada alya, membujuk alya, tapi tak dihiraukan alya. Alya menganggap nya seolah-olah tak terjadi apa-apa di antara nya. Gus azzam pun langsung memeluk pinggang ramping alya yang berbalut gamis itu dan menenggelamkan wajah nya di perut alya. Alya pun menyugar rambut Gus azzam dengan jari-jarinya.

"Maafin saya al" Ucap nya yang masih menyembunyikan wajah nya.

"Gus"

"Maafin saya"

"Lepas dulu Gus"

"Enggak. Maafin saya Alya maafin hiks"

"Gus lepas dulu"

"Enggak hiks"

"Lepas dulu gus" Ucap nya dengan sedikit tegas dan masih ada lembutnya. Gus azzam pun tak menyembunyikan wajah nya lagi di perut alya melainkan menatap wajah alya. Mata nya yang sembab, hidung nya yang merah, hal itu membuat alya terkekeh pelan.

"Hiks kok ketawa hiks, m-maafin azzam"

"Iya iya, gus liat sini dulu"

"Enggak hiks nanti k-kamu ketawain"

"Liat sini Gus"

"Enggak hiks"

"Dah lah kalau gitu duduk sini" Alya dengan beratnya melangkah untuk duduk di tepi kasur dan meminta Gus azzam ikut duduk, bukan duduk Gus azzam malah menaruh kepalanya di paha Alya dan kembali menyembunyikan wajah nya di perut Alya.

"Gus liat sini"

"Enggak"

"Liat sini Gus"

"Enggak hiks"

"Dah lah Gus alya gajadi ngomong" Mendengar itu membuat Gus azzam mengangkat kepalanya dan mendongak ke wajah alya.

"Ah iya maaf-maaf" Ucap nya menyeka air matanya dan menoleh kan wajah nya untuk melihat wajah alya, dengan tangan yang masih setia memeluk pinggang ramping alya, sementara alya masih diam belum bicara, dan membuat Gus azzam ingin tau apa yang mau alya omongkan.

"Kenapa al, ditungguin malah diam" Ucap nya dengan satu isakan dan alya menyugar rambut suami nya itu.

"Alya masih marah sama azzam? Gapapa kalau masih marah azzam tau azzam salah, azzam udah bikin alya nangis, az--"

Ucap nya terpotong.

"Gus dengerin. Alya bener bener kecewa sama Gus azzam, alya sakit hati pas Gus azzam bilang alya ini lah itu, dan Gus azzam sempet bilang kalau bunda alya meninggal dan meninggal, Gus tau disitu alya sakit sakit hati banget karna disitu alya hanya punya bunda sebagai orang tua alya, ayah udah ga ada tapi kenapa ditambah Gus azzam bilang kalau bunda meninggal disitu bunda belum pergi. Alya kecewa banget sama Gus azzam, disitu setelah kepergian ayah alya gus azzam berubah drastis enggak kayak gus azzam yang alya kenal, alya marah jelas, alya kecewa jelas. Hati alya sakit sangat sakit. Waktu dirumah sakit alya ketemu sama umi dan alya dikasih tau sama umi kalau Gus azzam sakit, maag nya kambuh, jarang makan hanya karna alya pergi, alya marah tapi alya juga khawatir sama Gus azzam, alya nggak tega Gus azzam sakit, alya nggak tega Gus azzam di bawah guyuran hujan waktu Gus azzam minta maaf ke Alya. Alya masih marah sama Gus azzam tapi alya emang gabisa marah lama-lama sama orang. Alya masih punya hati Gus buat cerna semua perbuatan alya. Se marah-marah nya alya, se kecewa-kecewa nya alya , alya masih punya hati buat maafin orang itu Gus. Alya nggak mau balik karna alya takut  Gus azzam lakuin hal yang sama dengan kemaren-kemaren. Jadi disini alya maafin gus azzam meskipun ada setitik rasa kecewa dan marah buat gus azzam" Ucapan alya yang panjang lebar dan lembut di dengarkan oleh gus azzam.

"Gus azzam" Alya menjeda kalimat nya "gus azzam udah dengerin omongan alya, dan sekarang gus azzam tau kalau alya udah maafin gus azzam. Tap, masih ada sedikit kecewa di hati alya karna perbuatan gus azzam kepada alya" Ucap nya menarik nafas sejenak.

"Dan sekarang gus azzam nggak usah minta maaf lagi karna alya udah maafin gus azzam. Alya maafin gus azzam setulus hati alya tapi, setelah ini jangan salahkan alya kalau alya sedikit berubah kepada gus azzam" Lanjut nya.

"Biarin kamu berubah saya gaperduli yang penting kamu udah maafin saya. Saya janji tapi saya akan buktikan kalau saya ga akan nyakiti kamu lagi" Ucap gus azzam langsung menyembunyikan wajah nya di perut alya.

Setelah itu alya meminta kepada gus azzam untuk tidak menganggu nya saat belajar dan akhirnya gus azzam mau lalu menemani istri kecil nya itu belajar.

WAASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️

Spesial 1 part uhuyyyyy

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang