chapter 82.

7.3K 379 20
                                    

Assalamualaikum🌻
Para reader's🍁

Gus Azzam yang baru sampai di pondok pun langsung menuju rumah nya tanpa menghiraukan panggilan dari para ustadz/ustadzah, ia hanya fokus mau sampai ke rumah nya. Gus Azzam berjalan ke rumah nya dengan berlari kecil , dan sampailah dia pada rumah nya lalu membuka dan menuju kamar nya. Gus Azzam mencari sesuatu yang ia simpan untuk Alya, pada waktu ia pergi pas Alya di bawa oleh orang-orang itu Gus Azzam beli sesuatu buat Alya, dan setelah kembali ia dapat kabar Alya di bawa oleh orang-orang itu.

Gus azzam pun membuka lemari nya dan mengambil tas bening transparan yang dalam nya mukenah. Mukenah putih yang diminta Alya.

Gus Azzam pun mengambil nya dan membuka tas itu lalu memandangi nya.

"Alya. Saya sudah belikan kamu mukenah putih yang kamu minta, ayo bangun kalau kamu bangun saya kasih ini ke kamu dan kamu akan saya bawa ke kamu ke danau yang ada dermaga nya yang kamu minta, saya akan ajak kamu ke taman bunga dan malam nya ajak kamu lihat bintang seperti yang kamu minta kemaren lusa" ucap nya mengingat Alya yang pernah bicara minta itu tadi kepada Gus Azzam.


"Alya mau dibeliin mukenah putih" Gus Azzam mengingat permintaan pertama kali Alya itu. Yaitu mukenah putih, yang katanya dia pingin yang baru dan bersih. Gus Azzam sudah membelikan Alya mukenah putih di toko langganan pondok. Gus Azzam membelikan mukenah putih polos yang sangat cantik, meski polos mukenah nya tapi seperti mewah , apalagi kalau di pake' Alya.

"Permintaan kamu udah saya turuti satu Al. Mukenah putih, ayo bangun saya mau denger telepon yang ngabarin kamu bangun Al. Saya mau kamu bangun, kalau kamu bangun mukenah ini akan saya bawa ke kamu dan ka--"

Drrtt drrtt

Suara handphone Gus Azzam berbunyi dan ia mengalihkan pandangan nya ke benda pipih gepeng itu lalu mengambilnya dan tertera nama adek nya yang menelpon disana.

"Assalamualaikum Abang"

"Waalaikumsalam"

"Alya udah sadar buruan kesini"

"Iya iya bentar"

"Yaudah Rahma tutup dulu telfon nya"

"Iya assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Gus Azzam pun seneng, bahkan sangat seneng mendengar kabar alya-nya sudah bangun dan sadar. Dirinya langsung bergegas merapihkan mukenah tadi dan langsung membawanya bersama handphone nya. Gus Azzam langsung keluar dari rumah nya lalu mengunci pintu dan berlari menuju mobilnya. Gus Azzam melajukan mobil nya dengan kencang tapi tidak membahayakan nyawa.

"Alhamdulillah ya Allah ya Rabb kau berikan Alya sadar. Alhamdulillah. Alya tunggu saya" ucap nya, bahkan ia sampai tak sadar bahwa matanya mengeluarkan  air karena karena bahagia.

Gus Azzam pun sampai tak membutuhkan waktu lama meskipun agak jauh tempat nya. Ia pun memarkirkan mobilnya di parkiran yang ada di rumah sakit itu. Ia pun turun dan berjalan di koridor rumah sakit dan di tengah koridor bertemu Rahma dan yang lainnya.

"Rah" panggil Gus Azzam.

"Alya udah sadar buruan kesana, kami mau kekantin. Abang mau titip apa" tanya Rahma tapi dijawab gelengan kepala kecil oleh nya.

"Abang ke Alya dulu assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" mereka pun melanjutkan perjalanan mereka masing-masing. Gus Azzam pun sampai di depan kamar Alya dan langsung masuk dengan menenteng tas yang ia bawa dari rumah tadi.

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang