chapter 40.

8.8K 410 5
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

Hari ini adalah hari ke tujuh kepergian ayah alya, dan hari ini terakhir mereka kumpul dan besok nya mereka akan pulang ke rumah masing-masing. Alya setiap hari mencoba sabar, dan pasrah karna yang hidup akan merasakan kematian. Alya memang berniat tak mengikuti ngaji ke 7 hari nya, bukan maksud apa, hanya saja ia tidak kuat kalau mendengar ayah nya di doakan. Kini alya berada di kamar nya menatap sang rembulan dan ia memegang sebuah buku diary yang terkadang ia di bawa kemana mana. Buku diary alya berwarna merah maron dengan tulisan Diary Aqis alya menatap sang rembulan dengan membuka buku diary tersebut. Alya lalu menulis nya di buku diary.

Dear Diary.

Hai diary.
Ketemu lagi dengan aqis.

Diary, aqis mau cerita.
Ayah aqis udah pulang ikut kakek nenek. Aqis sedih banget, bahkan aqis nggak nyangka.
Tapi lama kelamaan aqis coba pasrah karna yang hidup akan mati.

Hari ini hari ketujuh ayah meninggal.
Dan tadi malam ayah datang ke mimpin aqis. Ayah bilang gini diary "aqis jaga bunda yah. Aqis ikut jaga bunda sama bang kevan".
Aqis nggak tau diary apa maksud dari itu.

Di mimpi aqis, ayah terlihat sangat tampan rupawan. Waktu aqis mau nyamperin ayah, Ayah malah enggak bisa aqis peluk.

Lalu ayah bilang ke aqis "tak lama bunda mu akan ikut ayah"

Kata itu buat aqis takut diary. Tapi aqis tak coba memikirkan nya, aqis takut diary, takut banget. Semua yang aqis sayang pergi ninggalin aqis.

Sekarang aqis ada 4 temen cerita. Yaitu bulan, bintang, langit malam, dan tentunya diary.

Makasih yah udah dengerin aqis cerita. Aqis mau nanti ayah datang lagi ke mimpi aqis dengan kata-kata yang membuat aqis senang bukan dengan membuat aqis sedih.

Tertanda :
Balqis Khansa Alya / peri kecil nya ayah.

Alya menutup buku diary itu, buliran air mata jatuh di pipi mulus Alya, lalu Alya menghapus nya tapi entah kenapa tidak mau berhenti. Kini ternyata gus azzam sudah disitu dengan riska di gendongan nya.

"Alya" Panggil gus azzam.

"A-h Iyah" Alya pun segera menghapus air matanya.

"Kamu gapapa"

"Gapapa kok gus, eh ada apa kesini kenapa nggak panggil Alya aja"

"Kamu ga dengar"

"Maaf gus"

"Hm"

"Ante" Ucap Riska yang turun dari gendongan gus azzam dan berhambur ke gendongan alya.

"Ada apa cantik"

"Ante liska mau puyang, dan ante dituruh ndaa ke awah"

"Yaudah, ayuk gus"

"Om endong" Gus azzam pun menggendong nya dan membuat Alya terkekeh. Mereka pun turu dengan riska digendongan gus azzam dan dibuntuti Alya.

Mereka pun sudah sampai di para keluarga, teman-teman alya sudah balik ke pondok.

"Bulhek mita sama mas radit pulang dulu yah" Ucap mita.

"Iyah hati-hati yah sayang" Ucap bunda rasi.

"Bulhek yang gendong Riska itu siapa kok gapernah liat" Tanya radit.

"Oh itu suaminya alya, dan yang itu ibu nya. Pemilik ponpes darunnajah" Ucap bunda rasi, untung saja tidak ada citra.

"Ohhh ganteng"

"Yaudah bulhek kita pamit assalamu'alaikum" Ucap mita yang menyalimi para orang tua diikuti radit.

"Riska salim gih sama om dan mbah" Ucap radit yang menggendong fariz.

Mbah = kakek / nenek

Riska pun menyalimi semua dan yang terakhir ke alya dan azzam.

"Ante aya liska puyang duyu yah, anti liska ketini yagi" Ucap Riska.

"Iya cantik, sering-sering kesini yah biar tante bisa main sama Riska" Ucap alya sambil mencubit pipi chubby Riska.

"Talau liska ketini yagi anti bita main tama om tanteng" seilas alya melirik gus azzam.

"Iyah bisa, mangkanya sering-sering kerumah tante yah"

"Tiap ante aya" Riska pun salim ke alya dan alya mencium pipi chubby Riska.

"Om tanteng liska puyang duyu yah, anti liska ketini yagi"

"Iyah hati-hati dijalan"

"Tata om ante" Riska pun beralih ke gendongan ayah nya dan fariz ke gendongan mita.

"Yauwes mbak moleh ryen. Sampean , alya, ambek kevan seng tabah yo" Ucap budhe.

Yaudah kakak tak pulang dulu. Kamu, alya, sama kevan yang sabar yah

"Makasih mbak, mas"

"Iyo, yauwes assalamu'alaikum ra. Bu'e" Bu'e yang dimaksud budhe itu adalah bu nyai. Mereka pun pulang dan meninggalkan keluarga alya dan juga gus azzam.

"Alya kamu mau bareng ke pondok atau disini dulu" Tanya umi nisa.

"Alya ma----"

"Kamu ke pondok aja sayang, gapapa bunda udah ikhlas kok nanti juga ada kevan dan citra yang nemenin bunda"

"Tap---"

"Beneran gapapa sayang, kamu lanjutin hafalan nya dan doakan ayah, lagipula kamu udah punya suami"

"Emm yaudah, alya balik ke pondok aja. Bunda baik-baik yah dirumah, jaga kesehatan"

"Iya Sayang"

"Yaudah bunda assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

"Assalamu'alaikum abang tengil nya alya"

"Yeh marpuah. Saye nggak tengil yah"

"Tengil ya gays ya, udah ah bang jagain bunda, sampai ada apa-apa sama bunda. Alya akan tonjok abang"

"Emang berani tonjok abang yang ganteng ini"

"Berani lah"

"Iya deh yang suhu, udah sana kasian tuh suami lo dianggurin"

"Hehehehe yaudah assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Akhirnya mereka pun pergi ke mobil abi yusuf. Alya dan umi di belakang , abi dan gus azzam didepan, tak ada percakapan sama sekali. Sebenernya alya masih enggan pergi dari rumah, dan karna suruhan bunda nya mangkanya ia mau.

WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang