chapter 42.

8K 414 4
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

Jam istirahat berbunyi semua santri pun berbondong-bondong ke kantin. Kini alya dkk pun berjalan ke kantin, alya menyuruh teman-temannya untuk duluan dan ia menyusul. Saat ia berjalan ke kantin sendirian ia melihat gus azzam dan juga ustadzah sindy berjalan dengan gus azzam sambil tertawa. Hati alya panas karna suami nya berjalan dengan perempuan yang bukan makhrom nya.

"Gus azzam, kenapa bisa tertawa lepas lagi lagi di depan mata alya. Meskipun jarak nya jauh, hm alya hanya orang baru di hidupnya gus azzam, masa' liat mereka berdua jalan aja udah sakit hati ayo semangat" Ucap alya dalam hati yang menyemangati dirinya.

Alya pun meneruskan berjalan nya menuju kantin dan menyusul ke tiga sahabatnya. Alya duduk di samping Rahma, banyak para santriwati mengantri makanan disana terutama adel dan faiza. Netra mata Alya tak sengaja lagi dan lagi menangkap gus azzam dan ustadzah sindy ke kantin berdua. Semua santriwati menunduk kan kepala nya, alya hanya diam memandangi itu. Rahma yang baru sadar pun menggeleng-gelengkan kepala nya karna melihat abang nya berjalan berdua dengan perempuan yang bukan makhrom nya apa lagi itu ustadzah sindy, yang dikabarkan suka dengan gus azzam.

"Abang gimana sih nggak tau apa udah punya istri masih aja deket sama tuh ustadzah resek" Batin Rahma, ia pun jengkel karna melihat gus azzam dengan ustadzah sindy.

"Udah al biarin aja, jangan diambil hati" Ucap Rahma.

"Emm iya"

Mereka menunggu makanan datang. Adel dan faiza membawa nampan berisikan makanan dan mereka menaruh makanan di meja mereka. Mereka pun memakan nya tanpa bersuara, setelah selesai makan mereka meminum es jeruk mereka. Lalu mereka membayar setelah itu mereka kembali ke kelas tapi tidak dengan alya dan rahma mereka izin ke toilet bentar.

Alya dan rahma berjalan ke toilet mengantarkan rahma katanya mau buang air kecil. Alya menunggu di luar toilet dan untuk ke tiga kali nya hari ini melihat gus azzam dan ustadzah sindy lagi.

"Ya allah, apa kah ini rasa cemburu bagi alya. Alya panas rasanya lihat gus azzam sama ustadzah sindy. Gus azzam belum pernah tertawa lepas dengan alya, bukan alya nggak rela gus azzam deket dengan siapa aja, tapi seenggaknya gus azzam pikir lah dia punya istri. Tapi gapapa lah alya kan iron man masa' lihat gitu aja udah panas hehehe" Batin alya.

"Udah lah al. Mungkin urusan pondok, jangan dibawah hati gitu ah, masa' iron man nya kita lemah kan ga lucu" Ucap rahma dengan sedikit candaan nya.

"Hahaha iya, mana mungkin aku bawa hati. Udah ah ayok ke kelas bentar lagi ustadz yahya masuk" Mereka pun berjalan ke dalam kelas.

Kini mereka masuk ke kelas. 12 agama 3 kini waktunya ustadz yahya, dan ustadz yahya pun masuk dan memberikan pelajaran yang akan disampaikan. Mereka pun menulis, menjawab, mendengarkan perkataan ustadz yahya.

Jam berlalu ustadz yahya pun pergi dan berganti dengan fikar. Ah masih ingat kah kalian fikar? Yah fikar ponakan nya umi nisa dan abi yusuf. Fikar kini menggantikan ustadzah farhik yang tidak masuk. Fikar pun masuk dengan mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum" Ucap fikar.

"Waalaikumsalam" Jawab seisi kelas.

"Hari ini saya menggantikan ustadzah farhik yah. Kita mulai pelajaran nya"

Fikar pun menulis di papan dengan apa yang di suruh ustadzah farhik. Setelah itu ia duduk dan memerhatikan seluruh 12 agama 3 yang menulis, sampai kini netra mata fikar bertabrakan dengan netra mata adel orang yang pernah nyelamatin fikar. Mereka pun bertatapan cukup lama.

"Astaghfirullah maafkan adel, adel udah buat zina memandang lawan jenis. Astaghfirullahalazim" Batin adel.

"Itu kan santriwati yang nyelamatin aku. Ternyata kelas ini toh. Cantik juga dia" Batin fikar.

"Ekhem" Ucap alya dengan berdehem. Adel pun langsung memutuskan kontak pandangan mereka dan fokus menulis. Kini alya sudah selesai menulis nya.

"Del" Panggil alya yang meletakkan buku dan pulpen nya.

"Apa" Jawab adel.

"Udah lanjut nulis aja jangan mandangin gus fikar gitu, gasopan"

"Iya al"

"Zina del"

"Iya alya"

"Iya iya tapi masih mandangin udah ih lanjut nulis aja"

"Iya"

"Udah pinter..... Lanjutan nulis nya yah"

"Iya"

Adel pun melanjutkan menulis nya dan ia dipandangin alya. Alya meletakkan tangan nya di atas meja di jadikan bantal.

"Del"

"Apa alya"

"Kamu suka yah sama gus fikar"

"Ih enggak ya amit-amit Al"

"Beneran"

"Iya, lagian dia gus dan aku hanya santriwati biasa"

"Terus"

"Dia juga bar-bar banget, nanti semisal tapi jangan sampailah nanti aku nikah yang ada aku darah tinggi hehehe"

"Ada ada aja kamu del" Adel yang menjawab dengan melanjutkan menulis nya.

"Tapi kamu yang bener nggak suka sama tuh gus" Lanjutnya.

"Iya alya"

"Yang bener"

"Iya al aku nga--- astagfirullah alya sih ngajak ngomong terus kan aku salah nulis nya jadi yang kita omongin aku tulis" Ucap keras adel dan membuat seisi kelas tertuju padanya.

"Hehehehe maaf" Ucap alya sambil cengengesan.

"Isshh alya ih ini terus gimana, aku nulis lagi dong kamu sih ajak aku ngomong" Adel pun meletakkan alat tulis nya dan mengerucut kan bibirnya.

Fikar yang melihat itu pun terkekeh kecil dan melihat tingkah adel yang berubah jadi manja.

"Lucu" Batin gus fikar.

Adel pun menulis nya lagi dan sampai pelajaran selesai dan bel pun berbunyi dan mereka pun berbondong-bondong keluar setelah fikar mengucapkan salam. Mereka berlarian ke asrama untuk istirahat.

WASALAMUALIKUM🌻
Next Part☘️

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang