chapter 45.

8.4K 448 27
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

Hai ukhti/akhi maaf yah judul nya author ganti.

Author ganti jadi yang lebih simpel yah, tapi ceritanya tetap.

Kasih vote, komen, follow semuanya.


LANJUTTTT!!!!!

Kini waktu istirahat berbunyi semua santri ke kantin. Alya dan teman-temannya baru saja keluar kelas, mereka mau menuju kantin, mereka jalan berdua-dua. Alya dan Rahma kini ke kamar mandi dulu, adel dan faiza mereka ke kantin memesan makanan. Alya dan rahma berjalan ke kamar mandi, mereka pun sampai dan Alya menuju kamar mandi dan rahma menunggu diluar. Setelah menyelesaikan hajat nya Alya keluar dan menemui Rahma, mereka berdua berjalan ke kantin.

"Al" Panggil rahma.

"Iya rah kenapa"

"Kamu sakit"

"Eng-enggak kok, cuman kecapean aja"

"Kecapekan nggak mungkin butuh inheler, obat, mimisan, dan kedinginan menggigil"

"E-e itu aku kecapean beneran kok iya kecapean"

"Beneran"

"Iya rah jangan khawatir"

"Yaudah kalau sakit atau ada masalah sama abang bilang ke aku yah"

"Tenang aja siap bos"

"Yaudah yuk ke kantin" Alya pun mengangguk.

Mereka berjalan ke kantin dan menuju meja yang di pesan mereka, disana sudah ada faiza dan adel yang menunggu. Alya dan rahma pun menghampiri mereka dan ikut makan bersama, mereka makan tanpa bicara, setelah selesai mereka pun membayar dan kembali ke kelas mereka. Di koridor kelas mereka ber empat melihat gus azzam dan ustadzah sindy jalan berdua di lapangan.

"Tuh ustadzah tau pondok nggak sih, udah tau pondok jalan berdua lagi sama gus" Ucap faiza julid.

"Tau tuh ustadzah" Timpal adel.

"Udah lah biarin aja" Ucap rahma.

"Iya tuh" Timpal lagi alya.

"Bentar tunggu sini yah kalian" Ucap adel.

"Mau ngapain"

"Udah diem rah, ayok za ikut aku"

"Ayok"

"Eh mau kemana kalian"

"Udah tungguin situ aja"

Alya dan rahma bingung dengan apa yang akan dilakukan faiza dan adel. Faiza dan adel berjalan kearah ustadzah sindy dan gus azzam.

Brukk

Adel tak sengaja menubruk bahu ustadzah sindy dan membuat ustadzah sindy terjatuh, karna Adel memang aslinya sengaja dan ia mengeraskan tabrakan nya yang membuat ustadzah sindy terjatuh lalu dia ikut pura-pura terjatuh.

"Aduh" Ucap ustadzah sindy.

"Eh afwan ustadzah saya nggak sengaja" Ucap adel dengan wajah dibuat buat, dan dia berdiri dibantu oleh Faiza.

"Jalan tuh pakai mata dong buat melihat, untung nggak jatuh dan langsung di tolongin gus azzam, kalau jatuh gimana saya"

"Hah ditolongin gus azzam. Afwan ustadzah, bukan nya saya sok pintar atau sok bijak, ini kan pesantren yah ustadzah. Seharusnya ustadzah jaga jarak dengan lawan jenis, nggak baik lo dilihat santriwati dan santriwan lainnya. Nanti semisal tingkah ustadzah sindy dicontoh para santri gimana, jadi sebaiknya ustadzah dan gus azzam jaga jarak nggak baik lo berduaan " Ucap panjang lebar faiza.

"Ucapan faiza bener juga lagian aku juga udah punya Alya, tapi apa peduli Alya dia juga jalan dengan ustadz yahya" Batin gus azzam.

Gus azzam masih mikir Alya jalan dengan sengaja dengan ustadz yahya, tapi sebenarnya alya tidak sengaja ketemu dengan ustadz yahya, itu pun Alya berjaga jarak, tidak seperti Gus azzam yang bersama ustadzah sindy bercanda berdua di depan semua santri, tanpa ada jarak, kulit hampir bersentuhan.

Yang ada di pikiran Gus azzam sekarang alya tau nggak yah aku jalan berdua dengan ustadzah sindy? Alya kan sudah jalan dengan ustadz yahya kenapa aku tidak bisa berjalan dengan yang lain?. Pikiran Gus azzam sedikit memikirkan Alya dan banyak memikirkan hal yang tidak sengaja.

"Nih bocah sok tau banget, orang lagi jalan berdua sama gus azzam yang di senggol lah yang di cramahin lah. Rasanya pengen saya jambak tapi saya jaga attitude di depan gus idaman saya" Batin ustadzah sindy yang sambil dahi nya berkerut.

"Saya lo ketemu barusan sama gus azzam dan arah nya sama mau ke kelas. Emang kalau saya jalan berdua dengan gus azzam kenapa, toh dia juga belum punya istri, iya kan gus" Elak ustadzah sindy.

"I-iya" Ucap gus azzam.

Di sisi lain Alya dan rahma di tempat bersembunyi mereka, mereka mendengar semua yang dikatakan adel, faiza, ustadzah sindy, gus azzam.

Alya mendengar waktu faiza menceramahi ustadzah sindy, reaksi wajah mereka, elakkan ustadzah sindy dan terlebih lagi ustadzah sindy yang bilang toh dia juga belum punya istri, iya kan gus ucapan itu tersimpan di otak Alya, yang lebih menusuk hati Alya dengan jawaban gus azzam yang i-iya.

Alya pikir ia tidak di anggap selama ini, Alya tidak di anggap sebagai istri, mungkin Alya hanya di anggap santri khusus, santri bandel, santri nakal dan lain lain orang katakan.

"Udah ah sabar, mungkin lidah nya bang azzam lagi berbelit jadi asal jeplak bilang iya" Ucap rahma, yang seakan tau pikiran Alya.

"Apa selama ini Alya nggak dianggap, apa selama ini alya ngak dianggap istri. Apa selama ini gus azzam hanya menganggap alya sebagai santri bandel, santri nakal, dan pembantu di rumah nya" Batin Alya.

"Ah iya, ngapain alya pikirin mungkin lagi nylempit aja katanya di lidah gus azzam"

"Hhh udah bener tuh, ayok ke kelas bentar lagi bel dan biar kamu enggak tambah panas"

"Iya biarin aja, udah ayok rah, nanti adel dan faiza biar nyusul dulu"

"Iya gas ke kelas"

"Les't go"

Mereka pun berjalan ke kelas dengan rahma yang terus menggandeng tangan Alya. Rahma tau dari wajah Alya yang mengisyaratkan cemburu, tapi rahma tidak tau kalau alya kesal. Saat alya kesal, marah, dan lain lain akan ia tutupi dengan senyuman khas nya.

WASALAMUALAIKUM🌻
Next Part☘️

Hai ini author up satu bab dulu yah xixixi.

Ada yang mau kasih kata?

Kata buat alya?

Kata buat gus azzam?

Kata buat rahma?

Kata buat adel?

Kata buat faiza?

Kata buat ustadzah sindy?

Dan kata buat author?

Pantangin terus yah setiap aku up.

Jangan lupa tinggalkan vote, komen, follow.

Follow ig "wp.nndaml"

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang