chapter 12.

14.5K 735 5
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

Pagi kini Alya bersama para sahabat nya menyusuri koridor dan berjalan bersama menuju kelas mereka dan sesampainya mereka pun langsung masuk diikuti ustadzah sindy.

"Assalamu'alaikum" Ucap ustadzah sindy.

"Waalaikumsalam" Sahut semua santri yang disitu.

"Baiklah sekarang kita akan memulai pelajaran nya dengan membaca al-fatihah dulu bersama. Al-fatihah dimulai"

Semua pun membacakan al-fatihah dan setelah selesai ustadzah sindy pun menulis kan pelajaran nya di papan, sementara itu alya kini mau menulis dan pulpen nya kehabisan tinta.

"Adel, punya pulpen berapa punya ku habis"

"Hanya satu al, yang satu ketinggalan di asrama"

"Ouh yaudah, faiza bawa pulpen berapa"

"Hanya satu al"

"Yaudah makasih, Rahma bawa pulpen berapa"

"Hanya satu al, yang satu dipinjam umi"

"Oah"

"Emang kenapa pulpen kamu"

"Habis tintanya"

"Tadi ngak beli"

"Ngak sempet karna mau masuk, nanti giliran boleh"

"Boleh" mereka pun melanjutkan menulis nya dan ketika selesai ustadzah sindy pun duduk lalu memerhatikan semua santri di kelas itu lalu tersadar kalau Alya tak menulis dan akhirnya pun ia memanggil nya.


"Alya kenapa kamu ngak nulis" Tanya ustadzah sindy.

"Maaf ustadzah pulpen Alya habis ngak sempet beli"

"Kamu itu yah udah ngak bawa pulpen, ngak mau pinjam, ngak mau nulis dan lagi kamu malah asik bicara sendiri" ucap ustadzah sindy yang melihat Alya sembari menghafal Al-Qur'an dan menunggu pergantian pulpen dari teman-teman nya. Alya dikira ustadzah sindy berbicara sendiri padahal menghafal Alquran.

"Alya tadi minjam pulpen tapi mereka bawa satu jadi Alya giliran dan Alya ngak bicara sendiri tapi Alya menghafal"

"Kamu itu yah di kasih tau malah jawab"

"Maaf ustadzah tapi Alya emang ngak bicara sendiri"

"Sekarang kamu saya hukum bersihin halaman kelas jangan balik sampai halaman itu bersih"

"Ustadzah saya hanya minjam pulpen ustadzah saya ngak bicara sendiri"

"Ustadzah Alya ngak salah" Ucap Rahma.

"Diem kamu"

"Kalau ustadzah hukum Alya, saya akan ngaduin ke bu nyai" Ucap adel.

"Jangan ikut campur kamu"

"Udah-udah. Alya pamit dulu"

"Jadi santri kok ngak kapok-kapok dihukum terus-terusan pantas saja dijadikan santri khusus" Cibir ustadzah sindy. Alya kini berjalan keluar dan ia segera menuju tukang kebun karena tidak ada sapu pun di halaman.

"Assalamu'alaikum mang nanang"

"Waalaikumsalam neng, neng dihukum lagi"

"Hehehehe iya mang. Mang Alya pinjem sapu yah"

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang