chapter 25.

10.8K 538 1
                                    

Assalamu'alaikum🌻
Para reader's🍁

_________________________________

Kamu hanya orang baru yang datang
di hidup ku.
Dan dengan lancang kamu membuatku mengeluarkan air mata. 

BY : BALQIS KHANSA ALYA

_________________________________

Alya kini berlari ke kamar nya dan langsung menuju kamar mandi. Ia menangis disana.

"Ayah dan abang ku belum pernah bikin hati Alya nangis, tapi kenapa Gus azzam orang baru sudah bikin aku nangis"

"Aku yang setiap melihat Gus azzam dengan ustadzah sindy aku tak berani marah bahkan sering. Tapi saat ustadz yahya hanya memberikan aku payung kenapa Gus azzam sangat marah"

Alya bermonolog dan menangis disana. Alya langsung mandi yang bercampur derai air mata. Alya kini keluar dari kamar mandi ia langsung duduk di depan kacanya. Kini mata alya sembab, hidung nya memerah. Gus azzam pun masuk dan sudah melihat alya disana.

"Alya" Panggil gus azzam. Respon alya tak menjawab. Gus azzam langsung saja mendekati alya, ia memegangi pundak alya.

"Maaf" Ucap gus azzam. Kini alya sudah menghadap gus azzam. Gus azzam memandangi wajah alya dengan mata yang sembab, pipi yang merah, hidung yang merah.

"Maaf udah bentak kamu. Saya nggak mau kamu bicara dengan yang lain selain saya" Tapi lagi lagi tak ada jawaban dari alya.

"Maaf yah hidung mungil udah bikin kamu merah" Gus azzam mengusap hidung alya.

"Maaf yah pipi udah bikin kamu merah juga" Gua azzam memegangi pipi alya.

"Maaf yah mata udah bikin kamu nangis dan sembab" Kini alya mengeluarkan air mata lagi dan langsung di hapus gus azzam.

"Maaf"

"Jangan cuekin saya gini, maaf alya" Kini mulai gus azzam dengan mode manja, tak tau dari mana gus azzam jadi manja.

"Maaf issh udah jangan cuekin azzam" Gus azzam terus merengek karna alya dari tadi tak menjawab.

"Maaf alya maafin azzam"

"Astaghfirullah kenapa jadi gini. Pingin ngakak tapi...... Ya allah lucu banget astaghfirullah" Batin alya.

Kini alya langsung meninggalkan kan nya. Ia langsung menuju tempat tidur, alya kini langsung tidur dan gus azzam pun mengikuti alya. Gus azzam kini membalikkan badan alya yang jadi menghadap nya.

"Alya maaf issshhh" Gus azzam terus merengek masih tak ada jawaban dari alya.

Alya yang menghadap gus azzam langsung di peluk gus azzam. Gus azzam kini menyembunyikan wajah nya di perut alya.

"Maaf isshh maafin azzam udah bentak alya, udah jangan cuekin azzam"

Kini alya merasakan baju nya basah, tetapi alya tetep tidak membuka suara.

"Hiks maafin azzam, azzam udah bentak alya isshh, jangan cuekin azzam"

"Azzam nggak mau alya bicara dengan yang lain selain azzam keluarga azzam dan keluarga alya. Hiks maafin azzam hiks. Maafin"

Gus azzam kini menangis dan membuat baju alya basah karna air matanya. Alya yang sedari tadi menahan tawa nya, kini alya yang memegangi pipi gus azzam dan menghadap kan nya ke wajah nya. Kini kedua netra mata mereka bertemu dan alya melihat hidung dan pipi gus azzam yang merah.

"Maafin hiks maafin, maafin azzam"

"Iya, udah ya jangan nangis" Ucap alya yang baru membuka suara.

"Aqis nggak maafin azzam hiks maafin" Kini gus azzam kembali menyembunyikan wajah nya di perut alya. Alya langsung tersentak karna gus azzam memanggil nya dengan nama aqis.

"Udah ih jangan nangis" Ucap alya.

"Aqis maafin azzam"

"Iya aku maafin, udah issh"

"Maafin azzam aqis"

"Iya tapi jangan panggil aku aqis"

"Kamu belum ingat alya. Siapa saya?" Batin gus azzam.

"Iya iya, yaudah ansa"

"Jangan issh nyebelin"

"Isshh jangan marah yaudah yaya aja. Tapi jangan diemin aku"

"Hm"

"Jangan cuek isshh, maaf udah bentak yaya"

"Iya"

"Iya apa"

"Gatau"

"Huaaaa yaya nggak maafin azzam hikss huaa" Kini gus azzam yang menangis dan menyembunyikan wajah nya di perut alya membuat alya terkekeh.

Tok tok tok

Kini mereka mendengar ketukan pintu.

"Bentar aku buka pintu dulu"

"Nggak mau hiks, maafin azzam dulu yaya hiks"

"Iya iya alya maafin gus azzam"

"Maafin udah bentak yaya"

"Iya iya astagfirullah, udah ih hapus dulu air matanya dan ingus nya tuh"

"Huaaa yaya"

"Canda. Udah ih malu, di asrama dan sekolahan aja cuek dirumah kayak bayi. Udah ih alya buka pintu dulu"

"Ikut" Gus azzam kini menarik baju alya.

"Iya ayo"

Mereka pun turun dengan muka gus azzam yang sembab, kini mata alya sudah tidak terlalu tapi tidak dengan gus azzam.

"Assalamu'alaikum" Ucap umi dan abi yang baru di bukakan pintu.

"Waalaikumsalam"

"Kok lam--- azzam kamu nangis" Tanya umi.

"Eng-enggak" Ucap gus azzam sambil sesenggukan.

"Beneran"

"Iya"

"Umi dan abi ada apa" Tanya alya.

"Mau minta azzam nemenin abi, tadi abi di telpon suruh datang ke pusat buku untuk mengambil buku. Petugas sini yang ambil buku lagi banyak kerjaan jadi abi deh yang ambil"

"Ouh iya Abi"

"Boleh kan pinjam azzam nya alya" Tanya abi.

"Boleh abi"

"Yaudah kita pergi dulu assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab mereka.

"Gus azzam"

"Iya"

"Ingusnya hapus ih"

"Isshh yaya"

"Hehehehe. Udah sana, gus nitip Corndog lagi yah, tapi yang coklat"

"Iya"

"Udah hati-hati"

"Iya" Mereka pun pergi dan menyisahkan umi dan alya di dalam.

"Nduk udah masak"

"Belum umi yang buat nanti malam"

"Yaudah ayok umi temenin masak"

"Beneran umi"

"Beneran udah ayok" Mereka pun menuju dapur dan mempersiapkan bahan-bahan masakan yang akan mereka masak.

Kini umi dan alya membagi tugas, alya merasa senang karna, orang kedua yang bantu alya masak adalah umi yaitu ibu mertuanya.

WASALAMUALIKUM🌻
Next Part☘️

ALZAM [END] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang