"Lisayaa..." Tiba tiba terdengar suara panggilan Yang membuat Lisa seketika menoleh ke arah Pintu. Dan Masuklah jisoo bersama Seulgi dari pintu dengan membawa sebuah Paper Bag di tangan Masing masing.
"Kalian?? Wah untuk apa kalian kemari? apakah kalian ingin membantuku beberes?" tanya Lisa sambill menghentikan aktifitasnya memasang beberapa pajangan di dinding.
"Beberes? yang Benar saja, Kami kemari untuk mengajakmu merayakan kepindahanmu tentu saja" sahut Seulgi seraya langsung melompat Ke sofa.
"Waah aku iri sekali denganmu Lisa, kau ahirnya bisa keluar dari rumahmuu dan hidup jauh dari keberisikan aturan aturan" seru Jisoo seraya ikut mendudukkan dirinya di samping Seulgi.
"Kau tau Jisoo, aku sedang di hukum. Jadi tak sopan sekali jika kau merasa iri padaku" sahut Lisa sambil terkekeh.
"Apakah ini ekspresi seseorang yang sedang di hukum. Ini bukanah lebih terlihat seperti orang yang baru saja mendapatkan Doorprize" Ejek Seulgi.
"Katakan padaku Lisa, masalah apa yang kau buat pada Dadymu hingga dia sampai mengusirmu begini" seru Jisoo dengan antusias.
"Biar aku tebak, kau pasti mabuk sambil membawa Jalang ke rumahmu" potong Seulgi cepat.
"Tidak tidak, dia tak akan seberani itu" sanggah Jisoo.
"Ayolah Lisa katakan apa itu?" tanya Seulgi dengan penasaran.
"Aku hanya tak datang ke acara makan malam yang Dady adakan bersama para Koleganya, dan benar kata Seulgi aku mabuk dan sialnya saat aku pulang acara makan malam itu belum selesai, Hingga menurut Dadyku itu sangat memalukan" sahut Lisa sambil terkekeh.
"Lalu?" Tanya Jisoo dan Seulgi serentak.
"Lalu apa lagi semua Kolega Dadyku langsung berbisik bisik membicarakanku, dan Dadyku mendengarnya. Dan setelah semua tamu pulang Dadyku meledak ledak memarahiku dan Aku menjawah, Chill Dady aku hanya mabuk" sahut Lisa sambil tersenyum
"Waah kau benar benar berani Lisa?" seru Jisoo "Pasti Dadymu Berkata Kau tau Lisa mau di taruh di mana muka Dadymu ini di depan mereka nanti, Bagaimana mungkin calon penerus manoban Group bisa setidak bertanggung jawab seperti ini" seru Jisoo sambil menirukan gaya Bicara Dadynya Lisa.
"100 untukmu Jisoo, Dan aku menjawab Biarkan aku menikmati masa mudaku Dady sebelum aku menjadi Budak perusahaanmu, yang langsung di jawab dengan tamparan keras dari Dadyku, Dan itu sangat menyakitkan" seru Lisa sambil meraba Pipinya yang terlihat lebam.
"Dan setelah itu kau di depak dari Istana megahmu?" tanya Seulgi dengan di anggukkan oleh lisa.
"Lalu setelah Itu?" tanya Jisoo yang penasaran.
"Sudahlah aku tak mau membahasnya, ngomong ngomong kalian membawa apa?" seru Lisa sambil membuka isi bawaan dari dua sahabatnya.
"Apalagi menurutmu jika bukan Wiskey dan Chikin kesukaan kita" seru Jisoo sambil membongkar isi Paper Bag yang dia bawa.
"Daebaak!!! kalian tau saja jika aku sedang menginginkan ini" seru Lisa sambil menuju dapur dan mengambil tiga buah gelas di tangannya.
"Mari kita rayakan kebebasanku" teriak Lisa sambil mengangkat tinggi gelasnya di ikuti oleh Seulgi dan jisoo.
"Tapi bagaimana jika kita pergi Ke Club Saja, bukankah itu lebih seru" Usul Seulgi.
"NO.. jangan malam ini, aku sangat lelah karena habis membereskan pakaianku" gumam Lisa sambil memijat bahunya.
"Baiklah untuk malam ini kita tak akan pergi" seru Jisoo yang di anggukkan oleh Seulgi.
============
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..