Lisa mengetuk ngetukkan jarinya pada Stir karena Jennie tak juga kunjung datang padahal Lisa telah menunggu selama 15 menit, "Mungkin jalanan macet" gumam Lisa menghibur dirinya sendiri. 5 menit berlalu senyum Lisapun merekah saat melihat sebuah Porsche Cayenne putih memasuki area parkiran yang Lisa hafal benar jika itu adalah mobil jennie. Dan benar saja tak lama kemudian Jennie turun dari Mobil dan segera menghampiri Mobil Lisa dan masuk."Apa kau telah lama menungguku?" Tanya Jennie setelah duduk di kursi penumpang.
"20 menit" sahut Lisa sambil mengikis jarak keduanya dan mencium sekilas bibir Jennie. "aku sangat merindukanmu Honey" Bisik lisa sambil menjaukan wajahnya.
"Maafkan aku Li, tadi tiba tiba mama datang keruanganku jadi aku tak bisa langsung ke sini" Sahut Jennie sambil memasang muka kesalnya.
"It's Okee aku tak masalah jikapun harus menunggu lebih lama untuk bertemu denganmu, jadi kita akan makan kemana?" tanya Lisa sambil mengusap lengan Jennie untuk menenangkannya.
"Aku sedang ingin makanan Jepang sepertinya Li" sahut Jennie sambil mengernyitkan keningnya.
"Aah aku tau Resto Jepang yang enak di dekat sini" seru Lisa sambari melajukan mobilnya meninggalkan area parkiran itu. "Kau bilang tadi mau di antarkan Driver tapi kenapa kau membawa mobil sendiri sayang?" tanya Lisa penasaran.
"Aku tak bisa percaya pada Driver kantor, siapa tau mereka juga adalah mata mata mama yang akan menginfokan kemana aku pergi" gumam Jennie sambil menyandarkan tubuhnya. Mendengar kata kata Jennie Lisapun terkekeh.
"Kenapa kau tertawa apa kata kataku Lucu" Seru Jennie yang kembali menegakkan tubuhnya.
"Tidak, bukan itu sayang. aku hanya menertawakan hubungan kita yang harus bermain petak umpet seperti sekarang ini" Sahut Lisa.
"Tapi untuk saat ini itulah yang terbaik Lisa" Gumam jennie
"Aku tahu sayang, lagi pula untuk saat ini aku masih belum punya sesuatu untuk di banggakan kepada Mamamu, pasti dalam pandangannya aku hanyalah seseorang yang hanya bisa bersenang senang belaka bukan" Lisa berkata dengan suara pelan.
"Bagaimana kau tau jika mamaku beranggapan seperti itu terhadapmu Lisa?" Tanya Jennie yang terkejut mendengar kata kata dari Lisa barusan.
"Yaa,, aku hanya menebaknya. Tapi benar bukan jika mamamu memandangku begitu" sahut Lisa sambil membelokkan mobilnya pada sebuah Restoran jepang.
"Iya,, tapi sebenarnya hal itu bukan menjadi pokok masalah kenapa kemungkinan mamaku tak merestui hubungan kita Li" Gumam Jennie. Lisa menarik nafas panjang, lalu ia memfokuskan perhatiannya untuk memarkirkan mobilnya di mana area parkiran cukup padat. Setelah mendapatkan tempat parkir Lisa dan Jenniepun masuk ke dalam restoran yang sangat ramai mengingat ini adalah jam makan siang.
"Maaf Nona, semua meja telah terisi penuh, jika kalian mau hanya ada ruangan VIP saja yang tersisa" Sapa seorang Waitress dengan sopan.
"Aaah kebetulan sekali, kami ambil ruang VIP kalau begitu" Sahut Lisa cepat.
"Kalau begitu mari saya antarkan" Seru Waitress itu, Lisa dan Jenniepun berjalan mengikuti Waitress itu menuju ruangan VIP.
"Bukankah ini sangat kebetulan kita mendapat ruang VIP" Bisik Lisa sambil mengedipkan sebelah matanya pada Jennie yang langsung di balas cubitan kecil pada lengannya oleh Jennie.
"Dasar mesum" Bisik Jennie yang di balas senyuman lebar oleh Lisa.
"Silahkan Nona" Waitresspun mempersilahkan Lisa dan Jennie untuk masuk. "Apakah kalian sekalian ingin memesan?" Tawar Waitress itu lalu Lisa dan jenniepun segera meminta buku menu dan mulai memesan makanan mereka. Waitress itupun bergegas pergi saat Lisa dan Jennie telah selesai memesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..