Lisa menghentikan mobilnya di halaman Mansionnya yang sangat Luas, di matikannnya mesin mobil dan melepaskan sabuk pengamannya. "Ayo kita masuk sekarang sayang" Ajak Lisa pada Jennie namun Jennie malah tak bergeming dari duduknya yang membuat Lisa menatap lekat pada kekasihnya itu.
"Hey kenapa?" Tanya Lisa sambil melepaskan sabuk pengaman Jennie, Di belainya wajah Jennie dengan lembut menggunakan jari telunjuknya.
"Aku merasa berdebar debar sayang" Sahut Jennie pelan dengan tatapan yang menggemaskan.
"Bukankah ini bukan kali pertamanya kau bertemu dengan orang tuaku sayang kenapa harus berdebar debar?" Tanya Lisa lagi.
"Kau bilang kemungkinan Mommymu telah mengetahui hubungan kita, aku takut jika beliau tak merestuinya nanti" Sahut Jennie dengan penuh kekhawatiran dalam nada bicaranya.
"Kau tak boleh berpikir dseperti itu sayang, Aku yakin Mommyku akan merestui kita. Kau percaya bukan padaku" Ucap Lisa kemudian mengecup lembut kening Jennnie, "Kita turun sekarang ya" Seru Lisa lagi yang di jawab anggukan oleh Jennie.
Lisapun segera turun dari mobil daan berlari kecil untuk membukakan pintu Jennie, Jennie tersenyum bahagia saat menerima uluran tangan dari Lisa yang kemudian menggenggamnya dengan erat dan memasuki Mansion. Lisa yang tadinya ingin langsung menuju ke kamarnya mengurungkan niatnya saat Mommynya memanggilnya ketika ia dan Jennie hendak menaiki tangga.
"Sayang kau sudah pulang, apa kalian tak berniat menyapaku terlebih dahulu" seru Nyonya Chittip yang baru berjalan dari arah dapur.
"Eeeh Mommy,,, Hahaa tadinya si niatnya begitu si Mom tapi sayangnya aku ketahuan" Sahut Lisa sembari terkekeh.
"Dasar anak nakal" Ucap Nyonya Chittip sambil berjalan menghampiri Lisa dan Jennie. Jennniepun juga segera berjalan ke arah Nyonya Chittip dan membungkukkan tubuhnya dengan hormat.
"Halo Aunty, apa kabar?" Sapa Jennie dengan gestur tubuh yang terasa kaku karena rasa gugupnya.
"Aku baik sayang, dan astaga jangan bersikap formal seperti itu, anggap saja aku ini sama dengan mamamu" Sahut Nyonya Chittip sambil memeluk tubuh Jennie dan Jenniepun membalas pelukan Nyonyya Chittip sedangkan Lisa tersenyum senang saat melihat dua wanita yang sangat ia sayangi saling berpelukan.
"Acaranya masih di mulai dua jam lagi kenapa kalian sudah sampai saja?" Tanya Nyonya Chittip sambil mengurai pelukannya terhadap Jennie.
"Mommy lihat aku belum mandi dan bersiap makanya aku pulang cepat, lagi pula ini adalah rumah Mom, dan aku tak harus datang tepat pada waktu yang di tentukan" Sahut Lisa sambil berdiri di anak tangga pertama.
"Kau ini paling pintar menjawab saja, sudah sana kau mandi" Seru Nyonya Chittip sambil memukul pelan paha Lisa dan Lisa hanya terkekeh.
"Kalau begitu aku dan Lisa ke atas dulu ya Aunty" Ucap Jennie yang di balas anggukan oleh Nyonya Chittip.
"Kalian beristirahatlah,," Ucap nyonya Chittip dan Lisapun segera melangkahkan kakinya menaiki anak tangga.. "Lalisa,, kau antarkan Jennie ke kamar setelah itu temui Mommy, ada yang ingin Mommy bicarakan" Seru Nyonya Chittip yang membuat Lisa sontak menoleh dan mengernyitkan keningnya.
"Memang apa yang ingin Mommy bicarakan?" tanya Lisa dengan nada ingin tau.
"Kau akan tau nanti" Sahut Nyonya Chittip lalu berjalan ke kamarnya.
"Ayo sayang,," Seru Lisa sambil menggandeng tangan Jennie menuju ke kamarnya.
"Apa kira kira yang ingin Mommymu bicarakan ya Li,," Gumam Jennie saat mereka menaiki tangga, Lisa hanya mengedikkan bahunya sambil terus berjalan. "Bagaimana jika mommymu ingin membicarakan perihal hubungan kita, dan bagaimana jika dia tak merestuinya?" Tanya Jennie sambil mengikuti langkah Lisa dan masuk ke kamar setelah Lisa membukakan pintu untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..