Dengan setengah berlari Lisa menuruni tangga, namun sesampainya di bawah ia menepak dahinya dan kembali berlari menaiki tangga kembali dan masuk kedalam kamarnya. Di sambarnya jas hitam yang terrgeletak di atas tempat tidur. "Ohh sial hampir saja aku lupa membawanya" Gumam Lisa lalu kembali ia keluar dari kamarnya dan bergegas menuju mobilnya yang telah terparkir di halaman depan.Sementara itu Jennie tengah termangu di depan cermin selepas mandi, berkali ia mengernyitkan dahinya. "Bagaimana mungkin Lisa mau aku make Up'in sedangkan sehari hari dia hanya mengenakan pelembab dan Sunscream serta Lips cream" Gumam Jennie sambil menggelengkan kepalanya.
"Lagipula Aunty Chittip ada ada saja pake acara ingin melihat lisa merias wajahnya segala, padahal dia terlihat lebih cool dengan tampilan wajahnya yang apa adanya itu" Gumam Jennie lagi sambil menghembuskan nafas panjang, lalu iapun mulai mengenakan make up pada wajahnya. Setelah selesai Jennie melirik jam di mejanya yang menunjukkan pukul 8:45 yang artinnya Lisa hampir datang.
Tokk..Tokk.. terdengar ketukan pintu dan tak lama berselang sosok yang baru saja di pikirkan oleh Jenniepun masuk dengan senyum lebar menghiasi wajahnya seperti biasa. "Apa kau sudah Siap sayang?" Tanya Lisa sambil berjalan ke arah Jennie yang masih duduk di meja Riasnya, Kemudian Lisapun mendaratkan satu kecupan lembut pada dahi Jennie.
"Sepertinya kau sudah Siap, ini tak seperti biasanya" Ucap Lisa lagi sambil menatap lekat Jennie yang mengenakan simple Dress sebatas lutut berwarna putih, meskipun begitu namun tak mengurangi pesona dari seorang Jennie Kim. Jennie beringsut bangun dari tempat duduknya dan mengarahkan Lisa agar gantian duduk di sana.
Lisa hanya menuruti keinginan Jennie dengan wajah bingung, namun ia tak berkata apa apa hanya sorot matanya menatap Jennie seakan meminta penjelasan. "Aku sudah siap tetapi kau belum Lisa, biarkan aku sedikit merias wajahmu" Ucap Jennie yang seakan tau apa yang tengah di pikiirkan oleh kekasihnya itu.
"Meriasku? Ohh No No Jenn,, jangan bercanda, apa kau mau membuatku terlihat seperti badut dengan mengenakan riasan wajah?" Protes Lisa seraya akan bangun dari tempat duduknya namun Jennie dengan cepat manahan kedua bahu Lisa dengan menggunakan kedua tangannya.
"Mau aku rias atau aku tak akan menghadiri acaramu?" Ucap Jennie mengancap dengan sorot mata yang di buat seserius mungkin yang sontak membuat Lisa dengan suka rela kembali duduk di kursinya.
"Ckk kenapa harus mengancamku segala" Dengus Lisa "Baiklah kau bisa meriasku, tapi ingat jangan terlalu berlebihan" Ucap Lisa lagi dengan nada pasrah. Jennie tersenyum lalu meletakkan dagunya di bahu kiri Lisa sambil menatap pantulan wajah mereka di cermin.
"Good Girl,, aku suka itu, menurut sajalah dan tenang aku hanya akan memberikan sedikit riasan di bagian matamu dan aku jamin ini tak akan membuatmu kehilangan kemachooanmu sayang" Bisik Jennie lalu mengecup sekilas Pipi Lisa.
Lisa hanya bisa pasrah saat Jennie mulai mengaplikasilan eyeline di matanya dengan beberapakali pukulan kecil di bahunya karena ia selalu berkedip. "Bisakah kau menahan matamu agar tak berkedip kedip, kau lihat hasil Eyelinermu jadi tidak rapi" Omel Jennie dengan gemas sambil memukul bahu Lisa.
"Bagaimmana mataku tak berkedip, kau seperti ingin menusuk mataku dengan pensil runcing itu" Sahut Lisa sambil mempoutkan bibirnya yang membuat Jennie tertawa geli melihat tingkah kekasihnya itu.
"Sudah jangan banyak protes atau kita akan terlambat nanti karena kelamaan memakaikan eyeliner di matamu" Ucap Jennie dengan mencoba menghentikan tawanya dan kemmbali fokus pada eyeliner di tangannya.
"Lagipula kenapa kau tiba tiba ingin merias wajahkku Hon? bukankah kau dulu bilang jika kau menyukai wajahku yang natural ini" Gumam Lisa sambil berusaha menahan kedipan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..