Lisa memasukkan barang belanjaan ke dalam bagasi mobilnya sedangkan Jennie langsung masuk dan duduk manis di bangku penumpang. "Dia belanja banyak sekali seperti mau ada pesta saja" Gumam Lisa sembari memasukkan semua belanjaan hingga bagasinya kini terisi penuh. Lisapun segera masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya."Apakah kita akan mengadakan pesta?" Tanya Lisa tiba tiba yang membuat Jennie menatapnya sambil mengernyitkan dahinya.
"Pesta?" Pestaa apa?" Tanya Balik Jennie sambil menatap Lisa yang tengah memasang sabuk pengamannya.
"Iya pesta, karenaa kau membeli banyak sekali makanan" Sahut Lisa sambil menjalankan mobilnya meninggalkan Swalayan, Jenniepun tersenyum mendengar perkataan Lisa dan menyandarkan kepalanyaa di bahu Lisa.
"karena kedepannya kita akan sering pulang ke Appartementmu, dan aku akan memasak kan mu makan malam" Ucap Jennie yang membuat Lisa menoleh ke arahnya.
"Apa kau tidak cape jika memasak sehabis pulang dari kantor?" tanya Lisa yang membuat Jennie kembali menegakkan posisi duduknya kembali.
"Jadi kau tak suka jika aku masakkan tiap Hari" Gumam Jennie sambil mempoutkan bibirnya.
"Bukannya tak suka, aku suka, sangat suka malahan, aku hanya takut nantinya kau kelelahan saja sayang" Sahut Lisa sambil tangannya meraih tangan Jennie dan di kecupnya.
"Aku rasa aku tak akan lelah" Gumam Jennie singkat sambil kembali menyandarkan kepalanya pada Lisa.
"Jika tiap hari kita pulang terlebih dahulu ke Appartement berarti tiap hari aku akan mendapatkan jatahku donk" Ucap Lisa lalu terkekeh.
"Enak saja, katanya kau takut aku kelelahaan tapi kau mengharapkan jatah tiap hari, jatah tiap harimu hanya Kiss, No more,, Jatah spesial seminggu sekali saja" Sahut Jennie lalu mencubit kecil lengan Lisa.
"Serius jatah harian hanya sekedar Kiss sayang, aku rasa aku butuh lebih, serti begini misalnya" Ucap Lisa dengan tangan kananya bergerak cepat meremas melon kembar Jennie sekilas yang membuat Jennie sontak memukul tangan nakal Lisa.
"Eemmm akan kupikirkan itu nanti" Sahut Jennie sambil kembali duduk sepenuhnya di kursinya dan menyandarkan kepalanya, Lisa tak menjawab perkataan Jennie dan memilih fokus pada kemudinya karena kondisi jalan lumayan padat sore itu.
Ahirnya merekaapun tiba di Appartement dan mereka berdua segera menuju ke unit Lisa dengan tangan keduanya yang penuh dengan Kantong belanjaan.
"Huufft.." Lisa meletak kan barang barang ke meja dan ia memijit lengannya yang terasa pegal, Jennie segera memasuk masukkan semuanya ke dalam kulkas dengan mengelompokkan berdasarkan jenisnya. Lisa memperhatikan Jennie sambil tersenyum.
"Kenapa tersenyum?" tanya Jennie yang yang menoleh ke arah Lisa.
"Tidak, aku hanya suka melihatmu seperti ini sayang. Ternyata kekasihku ini tak hanya pandai mengurus perusahaan tapi dia juga sangat terampil melakukan pekerjaan rumah" Puji Lisa yang membuat Jennie tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.
"Aku memang lihai melakukan segalanya" Sahut Jennie dengan nada bangga.
"Termasuk kau juga Lihai dalam hal ranjang juga bukan" Lisa berkata dan langsung memeluk Jennie dari belakang hingga Jennie terpaksa menghentikan pekerjaannya.
"Jangan menggangguku Lisa, lebih baik kau bantu aku menyiapkan bahan untuk memasak kali ini" Gumam Jennie sambil menggeliatkan tubuhnya dan Lisapun melepaskan pelukannya.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Lisa dengan sikap siap membantu Jennie.
"Eeem apa ya? malam ini aku hanya ingin menggoreng ayam yang aku beli dalam kondisi telah di marinasi, dan membuat Capcay saja, kau bisa memotong sayuran saja Lisa" Ucap Jennie sambil berjalan ke arah dapur dengan di ikuti oleh Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..