Waktu menunjukan pukul 8 malam saat mobil Lisa memasuki pekarangan rumah Jennie, Lisapun menghentikan mobilnya dan mematikan mesin mobilnya. "Apakah aku benar tak boleh menginap sayang?" Tanya Lisa seraya melepaskan sabuk pengaman Jennie.
"Kau besok harus berangkat ke kantor pagi pagi Lisa, jika kau menginap maka kau akan terlambat dan tentu aku akan merasa tak enak kepada Dadymu" Sahut Jennie seraya mengemasi tasnya.
"Aku akan mengantarmu ke kamar sayang" Seru Lisa seraya ikut turun dari mobil dan menghampiri Jennie yang berjalan menuju ke dalam rumahnya.
"Tapi kau tak boleh pulang malam malam Li, kau harus beristirahat cukup untuk hari besok" Jennie berkata sambil melingkarkan satu tangannya ke lengan Lisa.
"Sayang,, aku ini bukan anak kecil. Aku bisa tak tidur semalaman dan besoknya beraktifitas" Gumam Lisa sambil mengiringi langkah Jennie menaiki tangga menuju kamarnya. Sesampainya di kamar Lisapun segera menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur dan dengan cepat tangannya meraih pinggang Jennie dan menariknya hingga Jenniepun tertarik dan jatuh menimpa tubuhnya dengan pekikan manja dari mulut Jennie dan kekehan Lisa.
"Give me Kiss please" Bisik Lisa seraya menangkup wajah Jennie yang ada di atasnya. Dan Jenniepun memberikan kecupan singkat pada Bibir Lisa.
"Kau manja sekali" Bisik Jennie sambil jarinya menelusuri garis bibir Lisa yang membuat Lisa menyunggingkan senyum lebarnya.
"Bukankah kau lebih manja dariku Hmmm..." Sahut Lisa sambil melebarkan kedua kakinya dan melingkarkan kedua tangannya ke panggul Jennie dan menekankan pada tubuhnya.
"Apa aku berat Li,,?" tanya Jennie kemudian mencium sekilas bibir Lisa.
"Sama sekali tidak sayang, justru aku sangat menyukai posisi ini" Sahut Lisa sambil membalas kecupan Jennie.
"Apa kau tak sebaiknya pulang sekarang Li,,," Jennie berkata seraya meletakkan kepalanya di ceruk leher Lisa.
"Aku masih ingin di sini bersamamu sayang" Sahut Lisa lalu membalikkan tubuhnya hingga kini ia berada di atas tubuh Jennie. Lisa tersenyum menatap wajah Jennie yang terlihat sedikit kaget karena ulahnya yang tiba tiba tadi. Lisapun menurunkan tubuhnya dengan satu lengannya masih menyangga tubuhnya agar tak sepenuhnya menindih Jennie.
Di ciumnya secara lembut bibir Jennie dengan satu tangannya membelai rambut Jennie, Lisa mulai memagut bibir kenyal Jennie secara perlahan, Jenniepun mengalungkan kedua tangannya ke leher Lisa dan menekannya hingga ciuman merekapun kian dalam.
Lisa menggigit kecil bibir bawah Jennie yang membuat Jennie refleks membuka bibirnya untuk memberikan akses pada Lidah Lisa yang langsung meluncur masuk ke dalam mulut Jennie dan mengabsen tiapan inchi di dalamnya serta sesekali bertemu dengan Lidah hangat Jennie.
"Lisaaahhh.. Eeeuumhh.." Lenguh Jennie saat tangan kiri Lisa tiba tiba sudah ada di pahanya dan memberikan usapan lembut yang membuat Jennie kian melayang. Mendengaar lenguhan Jennie Lisa kian bersemangat dan menghentikan ciumannya dan Kini dengan bibirnya Lisa mulai turun mengecupi leher jenjang Jennie yang masih mengatur nafasnya.
Lisa yangg ingin mengeksplore area dada Jennie namun terhalang oleh Dress Jenniepun tak kehabisa akal dengan membawa tangannnya kebelakang tubuh Jennie, Lisa memberi isarat pada Jennnie agar sedikit mengangkat tubuhnya hingga Lisa menemukan kepala Ziper dan menariknya ke bawah, dan dengan gerakan cepat Lisapun menarik Dress Jennie hingga kini ia bertelanjang dada dan hanya terhalang oleh Bra renda Jennie yang berwarna hitam yang menyembulkan separuh dari bagian payudaranya.
Lisa menelan salivanya dengan smirk di bibirnya, kembali di turunkan wajahnya dan mengecup lembut beberapa kali bagian tulang selangka Jennie, Jennie menahan bibir Lisa dengan kedua jarinya saat Lisa kembali ingin mendaratkan ciumannya. "Why,," Tanya Lisa sambil menatap sayu Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
Fiksi PenggemarAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..