Lisa melap sudut bibirnya menggunakan Tisu lalu melambaikan tangan kepada waitress agar merapikan meja mereka dan menghidangkan makanan penutup, sedangkan Jennie asik menatap ke arah pemandangan kota Seoul di bawah sana.
"Kau suka tempat ini?" Tanya Lisa lalu meraih tangan Jennie dan menggengamnya.
"Iyaa aku suka, ini sangat romantis. Apa kau sengaja membooking Rooftop ini kenapa hanya ada kita berdua?" Tanya Jennie sambil menatap tangannya yang di remas oleh Lisa.
"Aku hanya ingin menikmati pemandangan malam ini berdua saja denganmu tampa ada orang lain" sahut Lisa lalu membawa tangan Jennie ke bibirnya dan mengecupnya dengan lembut, Jenniepun tersenyum bahagia mendapatkan perlakuan yang sangat manis dari Lisa seperti itu.
"Apakah itu tidak berlebihan?" Tanya Jennie lagi sambil membelai punggung tangan Lisa menggunakan ibu jarinya.
"Tak ada yang berlebihan jika itu untuk seorang Ruby Jane" Sahut Lisa sambil mengerlingkan matanya.
"Dasar si bibir manis" Gumam Jennie sambil tersenyum tersipu akibat kata kata Lisa. Lisa hanya terkekeh mendengar kata kata Jennie dan seorang Wiatresspun datang membawakan dessert mereka. "Terima kasih" Ucap Jennie pada Waittress sebelum ia meninggalkan meja.
Jennie segera menyicip Es Cream yang iya pesan, "Enak,,?" Tanya Lisa yang memperhatikan saat Jennie menyuapkan es Cream ke mulutnya menggunakan sendok Kecil.
"Hhhmm,, ini enak sekali Li, Es creamnya lembut dan tidak terlalu manis, Kau coba deh" Sahut Jennie kemudian menyendokkan Es Cream dan menyuapkannya pada Lisa. "Enakkan?" Seru Jennie sambil menarik tangannya, Lisapun mengangguk angguk sambil mengecap es Cream di dalam Mulutnya.
"Not Bad,," Sahut Lisa yang memang tak begitu menyukai es cream, diapun segera mengambil sendoknya dan mulai memakan Chesee Cake yang ia pesan.
"Setelah ini kita kemana?" Tanya Jennie lalu menyuap kembali Es creamnya.
"Di lantai dasar ada sebuah Club, bagaimana jika kita ke sana, lagi pula ini masih pukul sembilan" Sahut Lisa sambil melirik jam di pergelangan tangannnya.
"Boleh saja,tapi jangan terlalu malam pulangnya ya, besok aku ada janji bertemu dengan Klien pukul 10 pagi" Sahut Jennie sambil melap mulutnya menggunakkan Tisu.
"Besok Weekend sayang, kenapa kau masih saja bekerja" sungut Lisa sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"Karena siangnya Klienku harus kembali ke jepang makanya aku harus bertemu dengannya besok, malam ini kita pulang ke Appartementmu saja bagaimana?" Tanya Jennie yang di sambut senyuman lebar dari Lisa. "Tak usah berpikir macam macam, aku hanya malas saja pulang ke rumah" Ucap Jennie lagi.
"Sepertinya kau saja yang berpikir macam macam aku saja tak berkata apa apa" Sahut Lisa menggoda Jennie.
"Jangan kau pikkir aku tak bisa membaca isi kepalamu dengan melihat ekspresimu tadi" Cibir Jennie sambil mencubit tangan Lisa yang sontak membuat Lisa meringis kesakitan.
"Sakit sayang,," Pekik Lisa sambil menarik tangannya.
"Biarin saja, salah sendiri tak mengakui pikiran mesummu itu" Sahut Jennie lalu menjulurkan Lidahnya, Lisapun berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Jennie, Lisa merendahkan posisi tubuhnya dengann cara setengah berlutut di samping kursi Jennie yang membuat Jennie memutar tubuhnya dan menghadap pada Lisa.
"Apa yang kau lakukan Lisa?" Tanya Jennie agak bingung dan Lisapun mengulurkan tangan kananya pada Jennie.
"Mau berdansa denganku Kim Jennie?" Tanya Lisa dan bersamaan dengan itu seorang pianis mamainkan musik instrumental dari lagu a Thousand year yang Jennie tak tau sejak kapan dia ada di sana. Jennie menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya karena rasa tak percayanya akan kejutan yang di berikan oleh Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..