Lisa memapah tubuh Jennie turun dari mobil hingga masuk ke dalam Resortnya, setelah menutup pintu Lisa yang tak sabar dengan gerakan Jennie yang lambat pun segera mengangkat tubuhnya ke dalam gendongannya. Jennie yang dalam kondisi setengah mabukpun mengalungkan tangannya ke leher Lisa."Aku masih bisa jalan sendiri Hon" Gumam Jennie namun ia tak menolak saat Lisa menggendongnya.
"Ssstt,, jangan banyak protes. Kau berjalan sangat pelan dan aku tak sabar" Sahut Lisa sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mereka, dan Jenniepun menuruti perkataan Lisa dan menyamankan tubuhnya dalam gendongan Lisa.
Lisa memberi isyarat kepada Jennie agar membuka pintu kamar mereka dan Lisapun masuk lalu menutup pintu dengan kakinya, Perlahan Lisapun menurunkan tubuh Jennie ke tempat tidur lalu Lisa melepaskan sepatu Jennie, Lisa menatap Jennie yang menatapnya dengan tatapan sayu, terkadang Jennie memejamkan matanya seakan tak kuat menahan dunyutan di kepalanya.
Lisa mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur lalu dengan membungkukkan tubuhnya. Lisa mengecup lembut kening Jennie, tangan Lisa terulur melepaskan mantel yang di kenakan oleh Jennie. "Padahal kita tak sedang di Seoul tapi kau tak bisa meninggalkan ini" Gumam Lisa sembari menarik mantel yang tertindih tubuh Jennie.
"Sayang gerah" Gumam Jennie dan Lisa baru ingat jika dia belum menyalakan AC, Lisapun meraih remot di meja dan menyalakan Ac, Jenniepun brusaha duduk dan turun dari tempat tidur lalu berjalan menuju ke kamar mandi dengan langkah terhuyung, Lisa yang cemas pun mengikuti langkah Jennie.
"Kau mau apa sayang?" Tanya Lisa Sambil berdiri di ambang pintu kamar mandi
"Aku mau menggosok gigi dan mengganti pakaianku" Sahut Jennie sambil berkumur lalu menggosok giginya, Lisa masih setia mengawasi Jennie dari ambang pintu karena ia takut Jennie akan jatuh karena efak mabuknya.
Jenniepun berjalan ke arah Lisa setelah menggosok gigi dan mencuci mukanya, namun tiba tiba Jennie kehilangan keseimbangannya dan terhuyung di depan Lisa, beruntungnya Lisa dengan cepat menangkap tubuh Jennie.
"Ku bilang kau mabuk sayang, lebih baik kau berbaring saja" Ucap Lisa seraya memapah tubuh Jennie menuju ke tempat tidur.
"Aku ingin mengganti pakaianku" Gumam Jennie yang menolak untuk berbaaring dan mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur.
"Kau di sini saja biar aku yang mengambilkannya" Sahut Lisa lalu berjalan ke lemari pakaian mereka, Lisa terdiam sejenak dan bingung baju mana yang mau di kenakan oleh Jennie, tapi Lisa segera meraih baju tidur model terusan tampa lengan.
"Sepertinya ini saja, toh cuma ada beberapa baju tidur juga bukan" Gumam Lisa lalu bergegas kembali ke tempat tidur, disna Jennie telah membaringkan tubuhnya sambil meejamkan matanya.
"Kau jadi berganti pakaian tidak sayang" Lisa berkata dengan pelan sambil membelai surai rambut Jennie, Jennie membuka mata dan menganggukkan kepalanya ke arah Lisa.
"Kalau beegitu biar aku bantu sayang" Ucap Lisa lagi lalu iapun mulai melepaskan kancing kemeja Jennie satu demi satu dengan matanya yang masih menatap ke arah Jennie yang seakan memaksakan untuk membuka mata dan melihat apa yang tengah di lakukan oleh Lisa.
Tangan Lisa sampai pada kancing terahir Jennie dan Lisapun dengan lembut melepaskan kemeja dari tubuh Jennie dan membuangnya ke lantai dan mata Lisa kini tertuju pada melon kembar Jennie yanng terlihat begitu sangat menggoda di balik branya, Lisa menelan salivanya tapi Lisa mencoba meredam hasratnya karena saat ini sedang mabuk.
Dan Lisapun mengarahkan tangannya melepaskan kancing celana Jins Jennie dan menarik turun Reslitingnya yang benar benar itu adalah hal yang bisa meruntuhkan iman siapapun namun sekali lagi Lisa masih mencoba mengendalikan Nafsunya.
Lisapun membungkuk kan tubuhnya dan menurunkan celana Jins Jennie dengan agak kesusahan karena Jennie tak merespon saat Lisa memintanya untuk sedikit mengangkat pantatnya, hingga ahirnya dengan susah payah ahirnya Lisa berhasil menurunkan celana Jins Jennie hingga melewati separuh pahanya, Namun darah Lisa seakan berdesir kencang saat sadar jika tak hanya Jins Jennie yang terlepas tapi juga beserta celana dalamnya.
Lisapun menelan salivanya berkali kali matanya tak bisa lepas dari kepemilikan Jennie yang kini terpampang di depan matanya tampa sehelai benang menutupinya, Lisa menggigit bibir bawahnya dan meneruskan menarik Jins Jennie hingga terlepas dan Lisapun melemparkannya kesembarang tempat. Mata Lisa menyapu tubuh Jennie dari ujung kaki hingga ujung rambutnya, sedangkan Jennie membuka matanya dan menatap sayu ke arah Lisa yang membuat Lisa benar benar sampai pada batas kontrolnya.
dengan gerakan lembut Lisa mengangkat satu kaki Jennie dan mulai mengecupinya dari bagian telapak kakinya yang terus naik hingga ke pangkal paha Jennie, sedangkan Jenniepun bergerak dengan gelisah karena perbuatan Lisa.
Lisa mengusap lembut kemaluan Jennie menggunakan tangan kanannya dan menekankan jadi telunjuknya pada Klitoris Jennie yang membuat Jennie mengerang secara perlahan namun terdengar begitiu nyata di telinga Lisa yang membuatnya mengeluarkan Smirk di bibirnya, Lisapun meraup kasar wajahnya sepertii menimbang apakah ia akan menuntaskan hasratnya meskipun Jennie ada dalam kondisi bawah sadarnya.
"Maafkan aku sayang, tapi aku tak bisa menahan ini" Gumam Lisa lalu ia merangkak ke atas tubuh Jennie dan mengecup keningnya, Jennie membuka sedikit matanya dan dengn refleksnya iapun melingkarkan tangannya pada leher Lisa dan menariknya, Lisapun tak membuang waktu dengan meraup bibir Jennie yang sedikit terbuka dan menerboskan Lidahnya mengabsen tiap inchi barisan gigi Jennie.
Merasa tak mendapat sambutan Lisapun memilih melumat bibir atas dan bawah Jennie secara bergantian. "Eeeuumhh,," lenguh Jennie yang pasrah saat Lisa seakan ingin memakan habis bibirnya, Lisapun menyudahi Ciumannnya dan membawa bibirnya menelusuri ke bawah ke bagian leher Jennie dengan kecupan kecupannya terus turun hingga ke tulang belikatnya dan berahir pada bagian dada Jennie.
Lisa menghela nafas sambil satu tangannya bergerak ke belakang ke punggung Jennie mencoba meraih penggait bra Jennie dan dengan Lihainya Lisa melepaskan satu satunya kain yang teersisa pada tubuh Jennie. Lisa menyeringai dan tampa membuang waktu iapunn mengulum puting Jennie secara bergantian dengan tangan Jennie bergerak naik ke kepala Lisa meremas helaian rambut Lisa dengan sedikit menjambaknya hingga menimbulkkan sedikit rasa sakit di kulit Lisa.
"LIsaahh,,Aaahhh,,," rancau Jennie saat Lisa sedikit menarik putingnya yang di gigitnya.
"Muuacchh!!" Lisapun mengahiri permainannya terhadap melon kembar Jennie dengan satu kecupan dalam pada uyyu kesukaannya. Lisapun melanjutkan laju bibirnya menelusurri perut rata Jennie dengan menyeret lidahh hangatnya seakan ingin merasai tiap inci dari kulit mulus itu,
Lisapun menempatkan wajahnya di depan kepemilikan Jennie dengan kedua tangannya melebarkan kedua paha Jennie dan iapun memberikan kecupan lembut pada pangkal paha Jennie dengan melirik ke arah wajah Jennie yang menggambarkan ekspresi kenikmatan dengan dadanya yang naik turun dengan nafasnya yang memburu.
"Aku tau kau menyukai ini sayang" Bisik Lisa lalu menjulurkan Lidahnya dan di gunakn untuk membelah lipatan Jennie, mengecap rasa surgawi yang membuatnya kecanduan dan ingin menikmatinnya setiap hari, Lisa tersenyum puas saat Jennie bergerak gelisahh karena sentuhannnya barusan dan Lisapun menjatuhkann bibbirnya mengecupp dalam dalam kepemiilikan Jennie dengan mengahirinya dengan hisapan kuat yang membuat Jennie meronta dengan lenguhan panjangnya.
"Let's Play Baby.." Bisik Lisa dengan senyum devil di bibirnya. ( Lanjutin Geess Imainasinya _^,^_ )
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..