Bab 63

384 19 0
                                    


  LISA POV

   Aku mendudukkan diriku di bangku panjang di bibir pantai bersama Jisooo dan Seulgi, sedangkan Jennie, Rose dan Irene sedang asyik berfoto dengan latar belakang pantai dan Sunset yang indah dengan sesekali mereka saling mencipratkan air satu sama lain.

"Lihat lah mereka sangat bahagia" Gumam Seulgi yang membuatku tersenyum.

  "Aku rasa mereka  selama ini terrlalu lelahh dengann rutinitas sehari ari sehingga moment  ini sangat berarti buat mereka" Sambung Jisoo sedangkan aku masih terdiam sambil menatap ke arah Jennieku yang terlihat sangat bahagia.

"Lalu apa rencanamu Li setelah mengantongi restu  dari mama Jennie, ooh tidak aku dengar dari Chae bahwa sebenarya mama Jennie dari awal memang tak keberatan dengan hubungan kalian dan selama ini apa yang di lakukannya hanyalah sandiwara belaka" Jisoo berkata sambil melemparkan kerikil kerikil kecil yang ada di genggamannya ke air.

  "Kau tau sendiri bukan Jis, bahwa Jennie belum mau  melangkah ke  jenjang pernikahan" Gumam Lisa sambil mendongkan wajahnya menatap langit yang kian gelap.

  "Sebentar, kau bilang tadi bahwa mama Jennie hanya bersandiwara, aku tak paham maksutmu Jis?" Tanya Seulgi sambil mengerutkan keningnya.

  "Jadi itu hanya sebuah pancingan untukku agar aku mau berubah Gi, agar  aku mau bekerja di perusahaan Dadyku. Mereka sangat tau jika aku sangat mencintai Jennie maka mereka melakukannya untuk membuatku mempuyai motivasi agar berubah, ya seperti  itulah garis besarnya Gi" Ucap Lisa menjelaskan kepada Seulgi dan Seulgi mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti.

   "Pasti kau sangat bahagia sekali Lisa" Gumam Seulgi dengan wajah menunduk.

  "Apakah kalian belum memberitahu hubungan kalian kepada orang tua Irene?" Tanya Lisa kepada Seulgi dan Seulgipun menganggukan kepalanya.

  "Irene merasa belum siap untuk itu" Sahut Seulgi dengan cara bergumam.

   "Kau harus sabar Gi, tapi cepat atau lambat kalian harus membukanya agar kalian tak perlu melakukan Back Street lagi" Ucap Jisoo sembari  menepuk nepuk pundak Seulgi.

  "Tapi aku bingung bagaimana cara memberitahu kepada mereka" Sahut Seulgi dengan tatapannya yang jauh menerawang, ketiganya pun terdiam untuk beberapa saat seakan sedang memikirkan solusi dari perkataan Seulgi barusan.

  "Manurutku  kau harus mulai sering berkunjung ke  rumah Irene, saat kau menjemput atau mengantarnya sempatkan untuk bertemu dengan kedua orang tuanya, dari situ mereka akan bertanya tanya tentang apa hubunganmu dengan Irene hingga kau bisa mengatakannya pada mereka tetang hubungan kalian" Lisa berkata memberikan saran kepada Seulgi.

  "Dan bagaimana jika mereka mentangnya?" Tanya Seulgi dengan nada pesimis.

  "Jika seperti itu, semua tergantung dengan kesiapan kalian, dengan bagaimana sikap Irene. Apakah dia bersedia memperjuangkan cinta kalian atau memilih keluarganya dan menyerah akan hubungan kalian" Ucap Jisoo santai.

  "Sebenarnya ini hanya masalah kesiapan dari Irene saja" Gumamku yang dia anggukan olehh Jisoo.

  "Apakah kau telah menanyakan padanya jika kemungkinan buruk terjadi, jika keluarganya tak bisa menerima hubungan kalian" Tanya Jisoo sambil menatap iba terhadap sahabatnnya itu.

  "Saat itu aku telah pernah menanyakan dan dia tak bisa menjawabnya" Sahut Seulgi yang membuat Lisa dan Jisoo mengangguk anggukan kepalanya.

  "Heii kalian!!! Sini bergabung" Teriak Jennie yang membuat kami bertiga saling pandang dan bergegas menuju ke arah Jennie, Rose dan Irene dan kamipun beberapa kali melakukan foto bersama dan memutuskkan untuk kembali ke Villa karena malam telah turun. Tapi tiba tiba Jennie memutuskan untuk tidak langsung pulang dia ingin berjalan jalan dahulu katanya.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang