Lisa, Jisoo dan Seulgi duduk melingkari meja bulat mereka, sambil menunggu Waitress mengantarkan makanan, merekapun berbincang bincang seperti biasa. "Sampai di mana hubunganmu dengan Irene Gi?" tanya Lisa "Jika Jisoo aku sudah tau bahwa dia telah berhasil mendapatkkan status kekasih Rose" Lanjut Lisa lagi.
Seulgi Menghela nafas sambil membuang pandangannya keluar. "Irene sangat sulit di temui ahir ahir ini, dia bilang dia tengah sibuk dengan Skripsinya yang selalu mendapat revisi dari dosen pembimbingnya, Jadi yaa hubunganku masih berjalan di tempat" Sahut seulgi dengan senyum getirnya.
"Berarti ini hanya karena waktu Gi, kau tak boleh berkecil hati dan kau juga harus tetap menjalin komunikasi dengannya, berikan dia perhatian kecil di tiap harinya agar dia merasa di istimewakan" Ucap lisa untuk menghibur sahabatnya.
"Terima kasih Lisa, itu juga yang aku lakukan untuk saat ini" Sahut Seulgi sambil membantu Waitress menyusun makanan mereka di meja.
"Lalu bagaimana dengan kau dan Jennie Lisa?" Tanya Jisoo dengan penasaran.
"Coba tebak?" sahut Lisa sembari terkekeh.
"Melihat dari gelagat bicaramu aku tebak kalian sudah jadian bukan"Sahut Seulgi acuh sambil menyuap makanannya.
"Hahaa kau benar sekali Gi, Maaf yaa satu satunya jomblo di sini hanya kau" seru Lisa yang langsung dii sambut kekehan oleh jisoo.
"Aah sial kalian" Dengus Seulgi dengan kesal.
"Tak perlu kesal begitu Gi, lagipula ini hanya masalah waktu juga bukan karena kau bilang jika Irene sudah mulai menyukaimu bukan" Jisoo berkata untuk membesarkan hati seulgi, dan seulgipun hanya menganggukkan kepalanya.
"Jisoo coba kau ceritakan bagaimana kronologi saat kau menyatakan cintamu pada Rose" Pinta Lisa sambil menatap Jisoo dengan tatapan menggoda.
"Eeemm Saat malam di mana kau pergi ke Dinner bisnis dadymu itu Lisa aku dan rose juga pergi bukan? dan malam itulah aku kembali memintanya untuk menerima Cintaku" Jisoopun tersenyum dan menerawangkan matanya mengingat kejadian malam itu.
Flash Back
Jisoo dan Rose keluar dari Sebuah Restoran jepang dengan Rose memegang Mantelnya dan hanya mengenakan gaunnya yang sedikit terbuka dan menampilkan tubuh indahnya. Kebetulan mobil Jisoo terparkir agak ketengah hingga mereka harus sedikit berjalan dan melewati segerombolan pria yang sedang berkerumun. Melihat penampilan Rose tak pelak para Pria itu melontarkan kata kata yang kurang pantas pada Rose.
"Hay Sexy oppa antar pulang ya" seru salah satu pria yang di sambut kekehan oleh teman temannya yang membuat jisoo menarik nafas dalam dalam untuk tak terpancing emosi. Namun tiba tiba salah satu pria itu menjulurkan tangannya dan menyentuh paha Rose hingga Rosepun terjingkat kaget.
"Apakah kalian bisa menjaga tangan kalian" Hardik Rose sambil menatap tajam pria yang berani menyentuhnya tadi, terlihat pria itu malah terbahak mendengar kemarahan Rose, dari sorot mata mereka jelas sekali jika mereka sedang mabuk.
Salah satu priapun bangkit dari duduknya dan dengan terhuyung menghampiri Rose. "Jangan salahkan tangan kami nona, itu hanyalah sebuah Refleks saat melihat tubuh indah seperti milikmu ini" seru Pria itu sambil tubuhnya bergerak ingin memeluk Rose.
BUUUKK!!! Satu tinju Jisoopun tepat mengenai wajah pria itu hingga membuat bibirnya pecah dan mengeluarkan darah. Pria itu meringis sambil melap darah di sudut bibirnya sambil menatap marah ke arah jisoo yang tak gentar sedikitpun.
"Majulah dan kita berkelahi" Seru Jisoo dengan berani
"Jisoo kau jangan asal bicara mereka ada 5 orang, lagipula selain sendirian kau juga hanya seorang perempuan" Ucap Rose dengan nada cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..