BAB 11

3.3K 344 16
                                    

   Udah Bab 11 aja yaa,, maaf untuk Typo yang ada,, Happy Reading, Tarik nafas dulu sebelum baca dan jgn lupa Vote 😉

"Eeehhmm mau kamana kau Lalisa" Terdengar suara dari meja makan saat Lisa tengah menuruni tangga, Lisapun mempercepat langkahnya dan menghampiri asal suara. Iya itu adalah suara Rose, Lisapun memeluk kakaknya sambil mendaratkan beberapa kecupan di pipinya yang membuat Rose sontak meronta hingga membuat Lisa terkekeh dan menghentikan aksinya.

"apa kau ingin membuat wajahnya basah oleh Liurmu" dengus Rose sambil mengusap wajahnya mengggunakan tisu yang di ambilnya dari meja.

"Mana ada basah" sahut Lisa dengan senyum jahilnya.

"Kau percaya bukan jika aku tak berbohong" gumam Rose dengan menyunggingkan senyum kemenangannya.

"Iyaa iya aku percaya, tapi bagaimana kau bisa membuat Jennie berubah pikiran?" tanya Lisa sambil mengernyitkan keningnya.

"Kau bisa menanyakannya langsung nanti pada Jennie jika kau berani" sahut Rose sambil menjulurkan Lidahnya.

"Aaah itu tak penting sekarang, yang jelas aku akan menjemputnya dan aku tak akan menyia nyiakan waktu bersamanya" ucap Lisa yang membuat Rose memberikan ekspresi malasnya.

"Sudah sana cepat pergi, aku sempat melihat lalu lintas ke bandara agak padat hari ini, jangan sampai kau terlambat menjemputnya" seru Rose sambil mengibaskan tangannya.

"'Okee unnieku yang cantik, aku pergi dulu yaa.. Muuaacchh..." Lisa berkata kemudian memberikan satu kecupan lagi pada Rose dan bergegas berjalan keluar dengan langkah lebarnya, sedangkan Rose hanya menggeleng gelengkan kepalanya dengan tingkah adik semata wayangnya itu.

Dddrtt,, Dddrttt Rosepun mengalihkan pandangannya pada ponselnya yang berdering, dengan senyumannya iapun meraih ponselnya saat tau siapa yang menelponnya.

"Jisoo kemana saja kenapa baru menghubungiku?" Rose berkata sambil berjalan ke samping rumah dan menuju ke kolam renang, iapun merebahkan tubuhnya ke kursi malas.

"Sayang kan aku sudah bilang bahwa aku pergi bersama keluarga besarku, dan mereka membuatku benar benar sibuk" terdengar suara Jisoo dengan di sertai helaan nafas beratnya.

"Apa benar benar membuatmu tak bisa meskipun hanya membalas pesanku?" tanya rose lagi masih dengan nada merajuk.

"Tidak bisa sayang, entah ide siapa hingga kami harus mengumpulkan ponsel kami agar benar benar bisa mengikuti acara sepenuhnya, Kamu percaya padaku kan" sahut Jisoo dengan nada memelas.

Rosepun menghela nafas dan mencoba terseyum. "Iya aku percaya kok" sahutnya Singkat.

"Kenapa pake Kok, kaya tidak iklas saja" Goda Jisoo sambil terkekeh.

"Jangan menggodaku atau aku akan marah" ancam Rose

"'Oooh iya iya sayang maaf, jangan marah ya, apa kau sedang ada di rumah sekarang?" tanya Jisoo mengalihkan pembicaraan.

"iyaa aku di rumah, aku bosan. Bagaimana jika malam nanti kita keluar" Rose berkata sambil memainkan jari jarinya.

"Baru saja aku akan mengajakmu, baiklah pukul 7 aku akan menjemputmu, sekarang aku mau tidur dulu aku benar benar lelah dan mengantuk" sahut Jisoo, jelas sekali terdengar beberapa kali ia menguap tadi.

"Ya sudah, nanti aku bangunkanmu agar tak terlambat menjemputku" ucap rose kemudian mematikan telponnya, lalu menyamankan posisi duduknya sambil berteriak pada Maid agar membawakannya Jus dan Camilan.

*******

Lisa beberapa kali memukul kemudinya karena jalanan yang lumayan ramai hingga dia tak bisa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, untung saja dia tadi berangkat lebih awal hingga dia lumayan agak bisa tenang. Setelah melewati 30 menit perjalanan lebih lama dari biasanya Lisapun sampai juga di bandara. Sebelum turun ia melirik jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 16 lebih 15 menit.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang