Bab 28

617 45 0
                                    


Lisa dan Jennie berjalan santai memasuki Club setelah melewati petugas cheking pass, Sesaat Lisa memutar pandangannya menccari keberadaan Jisoo dan Rose yang telah datang terlebih dahulu. "Di sana" Seru Jennie sembari menarik lengan Lisa saat dia telah menemukan meja di mana Jisoo dan Rose duduk. Lisapun menurut dan mengikuti langkah Jennie, mereka berdua berjalan ke arah meja Jisoo dan Rose.

"Apa Seulgi belum sampai?" Tanya Lisa sambil mendudukkan dirinya di Sofa di sebelah Rose.

"Sayang aku ke toilet dulu ya" Ucap Jennie yang menolak ajakan Lisa untuk duduk.

"Jangan lama lama sayang" Sahut Lisa sambil menatap kepergian Jennie yang langsung menghilang di balik kerumunan. "Apa Seulgi tak mengabari kalian jika datang terlambat?" Tanya Lisa lagi sambil menuangkan minuman ke gelasnya.

"Kau santai saja Lisa bukankah malam masih panjang" Sahut Jisoo sambil menyodorkan gelasnya kepada Lisa untuk sekalian di isi.

"I know,, tapi tak biasanya dia terlambat" Lisa berkata lalu menyesap minumannya, di pejamkan matanya untuk lebih merasakan sensasi saat cairan memabukkan itu melewati tenggorokannya dan memberikan rasa hangat.

"Apa kau lupa sekarang Seulgi tak pergi ke sini sendiri, ada Irene yang aku yakin persiapannya saat akan pergi tak akan kalah lama dengan Dia" Sahut Jisoo sambil dagunya di arahkan kepada Rose.

"Aku juga kadang heran kenapa mereka bisa selama itu" Sungut Lisa sambil mencomot kentang goreng di piring.

"Kalian tak akan tau walaupun aku jelaskan" Sahut Rose sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran Sofa. "Tapi kenapa Jennie lama sekali ke Toiletnya ya" Lanjut Rose sambil melihat ke arah Toilet.

"Mungkin toiletnya antri" Sahut Jisoo asal.

"Bisa jadi,," Gumam Rose sambil memainkan ponselnya.

"Sebaiknya aku susul saja Dia" Lisa berkata sambil bangun dari tempat duduknya dan melangkah menuju Toilet.

"Apa yang dia lakukan kenapa lama sekali" Gumam Lisa sambil membuka pintu Toilet, di edarkan pandangannya pada ruang toilet yang sepi dan hanya satu pintu bilik toilet yang tertutup, Lisapun menghampiri dan berdiri di depan pintu yang tertutup itu, Setelah beberapa kali ia mengetuk ngetukkan telunjuknya ke dagu ahirnya Lisapun buka suara.

"Sayang apa yang kau lakukan d dalam? apa kau sedang sakit perut?" Tanya Lisa sambil satu tangannya bertumpu pada tembok dan satu tangannya lagi ia masukkan ke kantong celananya. Lisa menghela nafas saat tak ada jawaban dari dalam. "Pasti dia kesal" Gumam Lisa sambil tersenyum simpul saat teringat jika Jennie memang tak suka jika ia sedang di dalam toilet dan di ajak berbicara.

"Apa kau tau itu sangat tak sopan mengajak berbicara orang yang sedang membuang hajat" Omel Jennie tiap kali Lisa lupa dan mengajaknya berbicara saat dia tengah di dalam toilet.

Lisapun menyandarkan tubuhnya di samping pintu toilet dan sabar menunggu hingga Jennie keluar dari dalam sana. Cekleek!! Lisapun menghembuskan nafas lega saat mendengar suara pintu di buka dengan santainya ia membalik badannya dan kini dia tepat berdiri di depan pintu toilet dengan tangannya yang bertumpu pada satu sisi pintu, dengan tampa perlu melihat siapa yang akan keluar dari dalam toilet Lisapun berseru.

"Kau buang hajat atau bertapa di dalam sana Hmm.." Ucap Lisa dengan nada mengejek.

"Maaf anda siapa nona, dan apa hak anda mengatakan itu padaku" Lisapun sontak memandang siapa yang keluar dari dalam bilik toilet saat mendengar satu suara jawaban yang ia tau itu bukan suara Jennie, dan alangkah terkejut dan malunya Lisa saat sadar bahwa sosok yang dari tadi ia tungguin itu bukanlah kekasihnya.

"OOwwh,, EEmmm.. maaf Nona saya salah orang, saya kira kau adalah temanku" Ucap Lisa dengan wajah bersemu merah sambil menggaruk tengkuknya.

"Gadis aneh" Gumam Gadis yang itu lalu bergegas melangkah meninggalkan Lisa yang masih termangu menyadari kebodohannya barusan.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang