Bab 41

774 41 0
                                    

  Lisa menggeliatkan Tubuhnya, masih dengan mata tertutup ia meraba tempat tidur di sisinya dan ia tak mendapati tubuh Jennie di sana, Dengan malas Lisa membuka mata dan mengedarkan pandangannya namun sosok yanga ia cari tak ada.

  "Jam berapa ini" Gumam Lisa seraya mendudukkan tubuhnya yang terasa lebih berat dari biasanya, di raihnya Ponsel miliknya yang tergeletak di meja. "Pukul 8 malam, lama juga kami tidur" Desis Lisa sambil menghembuskan nafas lalu senyumnya terkembang saat teringat kejadian sore tadi betapa ia telah berhasil memiliki Jennie sepenuhnya.

  "Hahhhh.. Dia sangat sexy dengan semua erangannya" Gumam Lisa yang kemudian bangkit dari tempat tidur dan menuju Balkon appartementnya.

  Sedangkan Jennie yang masih berendam di Bathub beberapa kali memijit keningnya, Tiba tiba ia merasa malu ketika teringat saat dia mengucapkan kata kata permohonan pada Lisa tadi. "Kenapa aku bisa mengatakan  kata kata jalang seperti itu" Sungut Jennie sambil menegakkan tubuhnya hingga kedua buah dadanya menggantung bebas tampa tertutup air Bathub.

  Kedua Tangan Jennie tergerak menyusuri kulit perutnya dan berhenti pada payudaranya, Jennie meremasnya sambil memejamkan mata, membayangkan jika saat ini tangan berada di payudaranya adalah tangan Lisa, tangan yang benar benar menerbangkannya ke deminsi lain yang di namakan kenikmatan dunia.

  "Hahhh,," desah Jennie dan iapun menghentikan aksinya. "Harusnya dari dulu aku membiarkan Lisa melakukannya" Gumam Jennie sambil bangkit dari dalam Bthub dan meraih Robee lalu di kenakannya, iapun berjalan meninggalkan kamar mandi dan menghentikan langkahnya saat melihat Lisa tak ada di tempat  tidur, namun senyumnya terkembang saat melihat Lisa yang tengah berdiri di balkon kamarnya berdiri  menatap langit dengan segelas wiskey di tangannya.

  Jenniepun melangkah ke arah Lisa dan berdiri di ambang pintu. "Lisa sebaiknya kau mandi" Seru Jennie yang membuat Lisa menoleh dan tersenyum ke arah Jennie,Jennie membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju meja rias meninggalkan Lisa yang juga bergegas menyusulnya. Lisa memeluk Tubuh Jennie yang tengah duduk di bangku dan di letakka dagunya di pundak Jennie lalu mencuri satu ciuman di pipi Jennie.

  "Cepat mandi sana" Dengus Jennie sambil mengedikkan bahunya namun Lisa malah makin mempererat pelukannya, Lisapun menelusupkan wajahnya di ceruk leher Jennie menghirup kuat kuat aroma yang menguar dari sana.

  "Kau wangi sekali sayang"  bisik Lisa tepat di telinga Jennie, Jennie menggerakkan tubuhnya sebagai reaksi atas ulah Lisa barusan.

  "Cepatlah sana mandi" Usir Jennie sambil tangannya berusaha mengurai tangan Lisa yang melingkari perutnya. "Aku akan memesan makan malam buat kita" Lanjut  Jennie saat Lisa beranjak dan mengurai pelukannya.

  "Sepertinya aku ingin memakan Spagetti Sayang" Ucap Lisa sebelum Jennie manayakan dia ingin makan apa.

  "Baiklah,, aku akan memesankannya  untukmu" Sahut Jennie sambil mengibaskan tangannya agar Lisa bergegas ke kamar mandi dan Lisapun tampa membantah segera memutar tubuhnyadan masuk ke dalam kamar mandi sementara Jennie segera memesan makan malam untuk mereka.

Lisa terdiam sesaat di depan cermin dan menatap lekat lekat pantulan wajahnya setelah menggosok gigi, berkali kali ia tersenyun lalu menggelengkan kepalanya  dan iapun meletakkan sikat gigi pada tempatnya dan  bergegas menuju Shower dan membersihkan tubuhnya. Lisa yang tak ingin berlama lamapun segera menyelesaikan mandinya, Segera di raihnya Robee dan di kenakannya.

  Lisa mengedarkan pandangannya di kamar dan tak mendapati Jennie di sana. "Mungkin dia sedang menyiapkan makanan" Gumam Lisa dan segera menuju ruang ganti untuk berganti pakaian.

  Jennie yang tengah  menuangkan air putih ke dalam gelas terkaget dan menoleh ke belakan tak kala sebuah tangan tiba tiba melingkari pinggangnya. "Kau mengagetkanku" Gumamnya lalu meletakkan teko ke meja. "Katanya kau sudah lapar" ucap Jennie lagi sambil memutari meja dan berjalan ke arah kulkas untuk mengambil botos saus dengan Lisa yang masih setia memeluknya dari belakang sambil mengikuti langkahnya.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang